Liputan6.com, Melbourne - Umat Muslim Dunia tengah dalam suka cita perayaan Idul Adha. Sejumlah di antaranya melaksanakan sholat Id pada Sabtu (9/7/2022), sementara lainnya pada esok hari, Minggu 10 Juli.
Mengetahui hal tersebut, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha kepada Muslim di Australia dan seluruh dunia.
"Eid Mubarak, dan salam hangat untuk Muslim di Australia dan di seluruh dunia saat Anda berkumpul untuk merayakan Hari Raya Idul Adha,” ujar Albanese seperti dikutip dalam keterangan Kedubes Australia di Jakarta, Sabtu.
Advertisement
Ia mengatakan Idul Adha mengajarkan manusia untuk berkorban atas nama cinta, dari orang tua kepada anaknya, dari seseorang kepada tetangganya, dan dari sebuah komunitas untuk kebaikan yang lebih besar.
Menghadapi berbagai tantangan dalam beberapa tahun terakhir, kata Albanese, rakyat Australia telah berkorban luar biasa untuk melindungi satu sama lain dan komunitas mereka.
"Ini adalah kekuatan masyarakat dan tanda yang menggambarkan persatuan nasional Australia dengan segala keragamannya," kata PM Australia itu seperti dikutip dari Antara News.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
600.000 Muslim di Australia
Menurut Albanese, Australia dibangun di atas kepercayaan dan pengalaman komunitas dari seluruh dunia. Saat ini, lebih dari 600.000 Muslim menjadi bagian integral dari kekayaan dan keanekaragaman Australia.
Hal itu memberikan kontribusi penting bagi kedewasaan bangsa multikultural Australia, kata dia.
"Saya bangga melayani rakyat bersama tiga Muslim Australia di pemerintahan saya --Menteri Perindustrian Ed Husic, Menteri Pendidikan Anak Usia Dini dan Pemuda Dr Anne Aly dan Senator Fatima Payman. Kehadiran mereka menunjukkan rasa mendalam tentang diri kita sebagai sebuah bangsa, tentang siapa kita dan seperti apa kita nanti," kata Albanese.
Pada Hari Raya Idul Adha, semua warga Australia bergabung dengan Muslim untuk mensyukuri ikatan keluarga, persahabatan, dan komunitas yang membantu Australia melalui masa-masa paling sulit dan menginspirasi harapan di masa depan, kata dia.
Advertisement
Pemerintah Indonesia Ubah Libur Nasional Idul Adha Jadi 10 Juli 2022
Sementara itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan 10 Zulhijah 1443 H atau Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022. Dengan demikian, pemerintah menetapkan 10 Juli 2022 yang merupakan Hari Raya Idul Adha menjadi hari libur nasional.
Perubahan ini tertuang dalam surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri yang awalnya menetapkan hari libur nasional Idul Adha pada 9 Juli 2022 menjadi 10 Juli 2022.
Tiga menteri yang menandatangani SKB itu yakni Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) ad interim Tito Karnavian, Menteri Agama ad interim Muhadjir Effendy, dan Menteri Ketenagakerjaan ad interim Airlanggar Hartarto.
Dalam keterangan resmi biro humas Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) menyebut, perubahan ini tertuang dalam Keputusan Bersama Menteri Agama No.678/2022, Menteri Ketenagakerjaan No. 2/2022, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 2/2022 tentang tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri PANRB No. 963/2021, No. 3/2021, dan No. 4/2021 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2022.
"Dalam SKB yang ditetapkan pada 7 Juli 2022, mengubah Hari Libur Nasional Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah yang semula pada hari Sabtu tanggal 9 Juli 2022 menjadi Hari Minggu tanggal 10 Juli 2022," demikian dikutip dari keterangan resmi Humas Kemanpan RB, Jumat (8/7/2022).
Pemerintah secara resmi telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijjah 1443 H jatuh pada Minggu (10/7/2022) setelah diputuskan lewat sidang isbat, Rabu (29/6/2022).
"Secara mufakat, 1 Dzulhijjah 1443 Hijriah jatuh pada Jumat tanggal 1 Juli 2022 Masehi," ujar Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi saat menyampaikan keterangan pers sidang isbat di Jakarta, Rabu (29/6/2022).
Pertimbangan Posisi Hilal
Wamenag Zainut mengatakan keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan hasil hisab posisi hilal dan laporan rukyatul hilal. Dari 86 titik di 34 provinsi pemantauan hilal, tak ada satupun yang melaporkan telah melihat hilal.
Dari hasil pemaparan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama (Kemenag) ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia pada posisi antara 0 derajat 52 menit sampai dengan 3 derajat 13 menit dengan sudut elongasi 4,27 derajat sampai dengan 4,97 derajat.
Sementara kriteria baru MABIMS yang digunakan pemerintah dalam menentukan awal bulan, parameter elongasi harus berada pada minimum 6,4 derajat dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.
Dengan demikian, ketinggian hilal pada Rabu belum memenuhi kriteria baru MABIMS yang menjadi pedoman pemerintah.
"Hisab sudah di atas ufuk tapi belum memenuhi imkanul rukyat MABIMS serta laporan hilal juga tidak terlihat," kata Zainut.
Advertisement