Liputan6.com, Okobie - 10 tahun yang lalu, sebuah truk tanker mengalami kecelakaan di Okobie, Nigeria. Kecelakaan lalu lintas itu lantas berubah menjadi tragedi maut yang lebih besar.Â
Truk yang kecelakaan itu dilaporkan membawa sekitar 33 ribu liter BBM. Kecelakaan terjadi karena truk berusaha menghindari tabrakan.
Advertisement
Baca Juga
Menurut laporan VOA News, warga setempat berusaha mengambil bahan bakar yang tumpah. Tak disangka, bensin yang tercecer itu mengalami kontak dengan api.
Truk lantas meledak dan lebih dari 100 orang tewas. Banyak korban yang tubuhnya hangus terbakar di TKP.Â
Situs BNO News menyebut korban mencapai 121 orang dan setidaknya ada 75 orang yang terluka.Â
Korban ledakan BBM itu tidak hanya orang dewasa. Daily Mail menyebut ada korban di TKP yang tubuhnya seperti anak-anak. Para korban lantas dikubur dengan massal dengan kendaraan excavator.
Sejumlah relawan berusaha memindahkan tubuh-tubuh itu ke bagian bucket dari excavator tersebut.
Aktivis menyorot masalah kemiskinan dan infrastruktur ikut memicu tragedi tersebut. Pasalnya, apabila jalanannya ada dua jalur, kemungkinan kecelakaan bisa dihindari.Â
Nigeria sebetulnya adalah negara yang kaya akan minyak, serta salah satu anggota OPEC. Namun, 100 orang meregang nyawa karena membutuhkan minyak.
Presiden Nigeria saat itu, Goodluck Jonathan, mengaku sedih atas insiden tersebut. Ia berkata insiden itu seharusnya bisa terhindari.Â
"Sekali lagi, banyak sekali nyawa rakyat Nigeria yang hilang karena bencana kebakaran bensin yang bisa terhindari," ucap Goodluck Jonathan.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Insiden Kebakaran di Nigeria
Pada April 2022, lebih dari 100 orang tewas dalam ledakan di depot penyulingan minyak ilegal di negara bagian Rivers Nigeria, kata seorang pejabat pemerintah setempat dan sebuah kelompok lingkungan.
"Kebakaran terjadi di lokasi ilegal dan itu menewaskan lebih dari 100 orang yang terbakar tanpa bisa dikenali," kata komisaris negara untuk sumber daya minyak bumi, Goodluck Opiah, pada hari Sabtu 23 April 2022, dikutip dari Al Jazeera (24/4).
Pengangguran dan kemiskinan di Delta Niger yang memproduksi minyak telah membuat penyulingan minyak mentah ilegal menjadi bisnis yang menarik tetapi dengan konsekuensi yang mematikan.
Minyak mentah disadap dari jaringan pipa yang dimiliki oleh perusahaan minyak besar dan disempurnakan menjadi produk dalam tangki darurat.
Proses berbahaya telah menyebabkan banyak kecelakaan fatal dan telah mencemari wilayah yang sudah dirusak oleh tumpahan minyak di lahan pertanian, anak sungai dan laguna.
Pusat Advokasi Pemuda dan Lingkungan mengatakan beberapa kendaraan yang berada dalam antrian untuk membeli bahan bakar ilegal terbakar dalam ledakan itu.
Al Jazeera melaporkan bahwa ada puluhan bisnis minyak ilegal yang tersebar di Nigeria Selatan.
Para pemuda yang menganggur berusaha memproduksi minyak sendiri untuk dijual untuk bertahan hidup.
Mereka tahu bahwa hal tersebut berbahaya tetapi karena tingkat kemiskinan, mereka memilih untuk bekerja di kilang ilegal.
Pemerintah mengatakan pemilik kilang ilegal saat ini dalam pelarian dan dalam buruan aparat.
Advertisement
Insiden Lainnya
Masih di 2022, sebuah ledakan akibat satu kendaraan bertabrakan dengan truk tanker pembawa bahan bakar di jalan raya yang sibuk menewaskan sedikitnya 17 orang pada Jumat 18 Februari 2022 di negara bagian Ogun barat daya Nigeria. Demikian menurut informasi dari layanan darurat setempat.
Kecelakaan yang melibatkan truk tanker berisi bahan bakar (BBM) sering terjadi di Nigeria, sebab jalan tidak terawat dengan baik dan penduduk mencoba menyedot minyak atau bensin setelah kecelakaan seperti itu.
"Ada tabrakan antara kendaraan dan tanker bahan bakar dan itu menyebabkan ledakan," Saheed Akiode, koordinator lokal Badan Manajemen Darurat Nasional mengatakan kepada AFP seperti dikutip Sabtu (19/2).
"Kami memiliki 17 orang sekarang yang telah kehilangan nyawa mereka," kata Akiode, seraya menambahkan jumlah korban tewas bisa meningkat, dan jumlah yang tidak ditentukan dibawa ke rumah sakit.
Insiden itu terjadi, katanya, di jembatan Ishara, di sepanjang jalan tol Lagos-Ibadan, rute utama menuju kota terbesar di negara itu.
"Dinas pemadam kebakaran dan lembaga lainnya berada di lapangan untuk memulihkan lalu lintas normal," kata Akiode.
Kilang Ilegal
Setidaknya 25 orang, termasuk beberapa anak-anak, tewas dalam ledakan dan kebakaran di kilang ilegal lainnya di negara bagian Rivers pada bulan Oktober.
Pada bulan Februari, pihak berwenang setempat mengatakan mereka telah memulai tindakan keras untuk mencoba menghentikan penyulingan minyak mentah curian, tetapi dengan sedikit keberhasilan yang jelas.
Pejabat pemerintah memperkirakan bahwa Nigeria, produsen dan eksportir minyak terbesar di Afrika, kehilangan rata-rata 200.000 barel per hari minyak – lebih dari 10 persen dari produksi – bagi mereka yang mengetuk atau merusak pipa.
Itu telah memaksa perusahaan minyak untuk secara teratur menyatakan force majeure pada ekspor minyak dan gas.
Advertisement