Liputan6.com, Tokyo - Meski pandemi COVID-19 belum dinyatakan usai, umat Muslim dunia sudah mulai merayakan Hari Raya Idul Adha 2022 secara fisik. Menggelar sholat id berjamaan dan memotong hewan kurban.
Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang menjelaskan cara berkurban bagi umat Muslim, terutama warga negara Indonesia (WNI) di Jepang.
Penanggung Jawab Idul Adha KMII Jepang Muhammad Alif di Tokyo, Senin (11/7/2022) mengatakan terdapat dua pilihan cara berkurban bagi Muslim Jepang, yakni kurban yang dilaksanakan di Indonesia dan di Jepang.
Advertisement
“Kita membuka untuk berkurban ada dua kategori, pelaksanaan kurban di Indonesia dan di Jepang,” katanya seperti dikutip dari Antara News.
Ada Dua Cara
1. Untuk Pelaksanaan di Indonesia
Untuk jenis ini, warga membayar uang kurban sesuai dengan harga hewan kurban melalui KMII, kemudian pemotongan dan pendistribusian dilaksanakan di Indonesia dibantu dengan beberapa pihak yang sudah bekerja sama, di antaranya Dompet Dhuafa, Lazismu, Human Initiative dan Lazisnu.
2. Untuk Pelaksanaan di Jepang
Sementara itu, untuk pelaksanaan kurban di Jepang, KMII juga memfasilitasi untuk melaksanakan pemotongan hewan kurban di rumah pemotongan hewan.
“Jadi, tidak dilakukan di tempat (masjid). Kemudian, karena regulasi di Jepang sebelum melakukan distribusi daging, kita harus membekukan dulu. Itu yang sedikit berbeda dari Indonesia. Besoknya baru kita bisa edarkan,” katanya.
Dia menyebutkan biasanya dilakukan di rumah potong di Saitama, utara Tokyo. Proses pemotongan juga bekerja sama dengan Chiba Islamic Culture Centre (CICC) yang merupakan koordinator se-Jepang.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Sapi dan Kambing di Jepang
Terkait target penerima daging kurban, Alif mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan masjid-masjid di daerah di Jepang sebagai kantung-kantung pendistribusian untuk selanjutnya dibagikan kepada jamaah.
"Dibagikan sendiri tujuannya itu ke mualaf-mualaf yang ada di Jepang dan kita bekerja sama dengan berbagai komunitas masjid yang ada di Jepang," katanya.
Adapun harga hewan kurban untuk di Indonesia, di antaranya kambing mulai 21.000-24.000 yen (Rp2,3-Rp2,6 juta) dan sapi, yakni 1/7 sapi 21.000 yen (Rp2,3 juta).
Untuk sapi di Jepang, 1/7 sapi wagyu seharga 50.000 yen sekitar 5,4 juta ditambah biaya pengiriman 3.000 yen sekitar Rp 327 ribu. Sementara itu, satu ekor sapi dengan berat rata-rata 294 kilogram dibandrol 350.000 yen berkisar Rp 38 juta ditambah 20.000 yen sekitar Rp 2,1 juta biaya pengiriman, tergantung lokasi di Jepang.
Sementara itu, Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid Sano, Zakaria, mengatakan pihaknya menerima untuk pemotongan hewan kurban.
“Alhamdulillah kemarin sekitar 400 warga Indonesia berkumpul untuk sholat Id,” kata Zakaria.
Advertisement
Pemotongan Kurban Setelah Sholat Id
Setelah Sholat Idul Adha, kegiatan selanjutnya pemotongan hewan kurban di masjid yang berada di Prefektur Tochigi itu.
“Walaupun hanya dua ekor kambing. Karena dagingnya sedikit enggak sesuai dengan jumlah jamaah, kita masak dan dimakan bersama,” ujar Zakaria.
Salah seorang WNI di Jepang Lydia Wanta mengatakan ia memilih untuk melaksanakan pemotongan hewan kurban di Indonesia dengan menitipkan kepada orang kepercayaannya, yakni guru ngaji tahun ini.
“Tahun ini berkurban di Indonesia. Tahun ini saya lewat individu, kita bilang ke guru ngaji,” katanya.
Ia juga mengaku sebelumnya pernah berkurban melalui lembaga meskipun keduanya tidak ada kendala yang berarti.
“Mungkin perubahan rate saja karena sekarang kan rate yen lagi jatuh, kalau in case perubahannya drastis kita transfer lagi lewat rupiah,” ujarnya.
Lidya pun berikut suami dan ibunya memilih berkurban kambing untuk tahun ini karena menghindari penyakit kuku dan mulut yang belum lama ini banyak menyerang sapi.
Pesan Idul Adha Raja Salman: Semoga Allah Terima Haji Semua Jemaah
Raja Arab Saudi yang kerap disapa Raja Salman bin Abdulaziz mengucapkan selamat Idul Adha kepada umat Islam di seluruh dunia, pada Sabtu (9/7/2022). Demikian menurut laporan resmi Saudi Press Agency (SPA).
Dalam sebuah pidato di televisi pemerintah Arab Saudi, Raja Salman mencatat bahwa Kerajaan telah mampu meningkatkan jumlah jemaah haji tahun ini menjadi total satu juta – dari dalam dan luar negeri – karena upaya positif yang dilakukan dalam menangani pandemi COVID-19.
Mengutip Arab News, disebutkan bahwa Raja Salman mengatakan bahwa tindakan pencegahan masih diperhitungkan untuk memastikan keselamatan jemaah.
Raja berdoa kepada Allah untuk menerima haji semua jemaah dan memuji upaya semua orang yang terlibat dalam memfasilitasi ibadah tahunan tersebut.
"Saya berdoa semoga Allah menerima ibadah haji semua orang yang melakukan ritual tahun ini," kata Raja Salman di hari pertama Idul Adha seperti dimuat Al Arabiya.
“Mengikuti keadaan luar biasa (karena pandemi Virus Corona), jemaah haji dapat melakukan haji berkat Allah dan berkat upaya besar-besaran para pekerja di semua sektor di Kerajaan," katanya.
Para jemaah kembali ke Mina pada hari Sabtu setelah hari yang emosional di dataran Arafat, melakukan sholat dan memohon kepada Allah. Mereka akan terus melakukan ritual haji 2022 selama beberapa hari ke depan, termasuk ritual rajam setan di kompleks Jamrat.
Advertisement