Sukses

Kisah Warung Indonesia untuk Jemaah Haji di Makkah, Sedia Mi Instan hingga Bakso

Berada di negeri orang tak ayal membuat sejumlah orang harus beradaptasi dengan kondisi dan situasi baru termasuk perihal makanan. Termasuk saat melaksanakan ibadah haji.

Liputan6.com, Makkah - Berada di negeri orang tak ayal membuat sejumlah orang harus beradaptasi dengan kondisi dan situasi baru termasuk perihal makanan. Termasuk saat melaksanakan ibadah haji.

Jemaah haji Indonesia kini tak perlu bingung jika kurang berselera dengan hidangan rutin yang disediakan oleh perusahaan katering jemaah haji. Terlebih-lebih saat kondisi tubuh sedang tak bersahabat dan selera pun ikut terganggu. Kondisi seperti ini kerap memicu rasa kangen terhadap makanan selingan seperti bakso, mi instan, dan jajanan tradional yang biasa mereka temukan di Tanah Air.

Lantas bagaimana mengobati rasa kangen itu?

Tak perlu khawatir. Tim Promosi Ekonomi Terpadu (Prometer) Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah telah menggandeng pihak ketiga dengan menggelar lapak yang diberi nama "Warung Indonesia."

Warung Indonesia hadir di satu kompleks pemondokan terbesar Jemaah Haji Indonesia di Makkah, tepatnya di Al Kiswah Towers Hotel Makkah.

Warung Indonesia dikelola oleh seorang diaspora berwarga negara Arab Saudi dengan harga yang superhemat. Tujuannya bukan semata mengejar keuntungan, tetapi membantu jemaah dan sekaligus memperkenalkan berbagai produk makanan dan minuman yang telah beredar di pasar Arab Saudi.

Al Kiswah Towers Hotel Makkah sengaja dipilih sebagai lokasi Warung Indonesia karena memiliki kapasitas tampung tamu yang cukup besar. Hotel yang berjarak sekitar 1,8 km dari Masjidil Haram ini terdiri dari 5 tower, masing-masing berkapasitas 5 ribu jemaah haji.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

2 dari 4 halaman

Sedia Mi Instan hingga Obat-obatan Indonesia

Saat meninjau warung tersebut, Konsul Jenderal RI (KJRI) Jeddah Eko Hartono bersama Tim Prometer sempat mencicipi hidangan bakso. Selain bakso dan santapan ringan lainnya, tersaji pula jajanan tradisional seperti bakwan, bolu kukus, kembang goyang, tempe mendoan, tahu isi dan aneka jajanan lainnya.

Tersaji pula di Warung Indonesia aneka produk makanan dan minuman kemasan, di antaranya mi instan, teh dan kopi, hingga obat ringan asal Indonesia dengan harga yang relatif lebih murah karena disuplai langsung oleh para importir.

"Jadi jemaah tak perlu repot-repot keluar hotel, pergi ke toko atau apotek. Pegal-pegal, linu atau masuk angin, tinggal mampir ke Warung Indonesia," ujar Konjen Eko saat meninjau warung tersebut, Kamis, 23 Juni 2022.

"Inisiatif ini selain sebagai ajang promosi, juga salah satu terobosan untuk menyerap produk-produk kita di pasar Arab Saudi," imbuh Konjen RI Jeddah itu.

Konjen Eko Hartono menambahkan, KJRI Jeddah akan terus berikhtiar memanfaatkan semua peluang, termasuk musim haji, untuk memperluas peredaran produk-produk Indonesia, sekaligus mempromosikan kuliner nusantara di Arab Saudi.

Asim Garout, Warga Negara Arab Saudi, dipercaya untuk mengelola warung tersebut. Selain karena fasih berbahasa Indonesia, mantan manajer sejumlah hotel bintang lima di Kota Suci Makkah ini, saat ini mengelola sejumlah restoran yang menyajikan masakan Indonesia.

Diungkapkan Asim, Warung Indonesia dibuka di empat tower untuk memudahkan jemaah memperoleh kebutuhan yang mereka cari.

3 dari 4 halaman

Dokter Makkah Selamatkan Jemaah Haji Indonesia Pengidap Tumor

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Arab Saudi melaporkan penyelamatan seorang jemaah Haji 2022 dari Indonesia yang mengalami tumor. Tim dokter berhasil mengangkat tumor berukuran besar dari pasien WNI tersebut. 

Dilaporkan Saudi Gazette, Jumat (15/6/2022), WNI itu datang ke unit gawat darurat RS di Makkah dalam keadaan berdarah. Wanita itu berusia 47 tahun.

Setelah menjalani sejumlah tes, wanita itu ternyata mengidap tumor di bagian cervix. Ia juga mengalami anemia karena darahnya berkurang akibat adanya tumor tersebut. 

WNI itu langsung melakukan operasi untuk mengangkat tumor itu dan memberikannya darah. 

Tim medis RS Ibu dan Anak di Makkah melakukan operasi untuk mengangkat tumor penyebab pendarahan itu. Tumornya berukuran 10 x 15 cm dengan berat 1 kilogram di area genital pasien. Operasi berlangsung selama 90 menit. Pasien diberikan empat unit darah dan keadaannya disebut sehat.

Selain WNI Indonesia, tim medis di Arab Saudi juga menolong seorang pasien Pakistan dari brain death (mati otak).

Departemen Neurosurgery di RS King Abdulaziz lantas melakukan operasi untuk menyelamatkan peserta haji berusia 65 tahun itu. Sebelumnya, pasien itu koma dan kesulitan nafas ketika dibawa ke UGD. Setelah diperiksa secara medis dan pemindaian ultrasound, ternyata ia menderita pendarahan otak.

Selama operasi, tengkoraknya dibuka dan pendarahan dihentikan. Operasi berhasil dengan baik dan jemaah haji dari Pakistan dapat dipulangan setelah dirawat di ICU.

4 dari 4 halaman

Jemaah Haji Mulai Tinggalkan Makkah, Dilepas Pulang ke Tanah Air

Sebanyak 360 jemaah haji yang berasal dari SOC 1 dilepas ke Tanah Air menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz pada Kamis (14/7/2022) malam. Jemaah dari SOC-1 rencananya terbang pada Jumat 15 Juli 2022 pukul 05.10 waktu Arab Saudi dan tiba di Tanah Air pukul 22.15 WIB.

Prosesi perpisahan ditandai dengan upacara yang digelar di Hotel Al Kiswah dengan dipimpin oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid. Haru mewarnai upacara pelepasan jemaah.

Jemaah haji juga dilepas dengan tabur bunga dan minum air zamzam dari pihak hotel.

Satu persatu jemaah memasuki memasuki bus dengan membawa tas koper kabin. Seorang jemaah pun mengatakan senang segera pulang karena akan bertemu dengan keluarganya.

"Senang karena mau ketemu keluarga. Rindu anak-anak," kata Kartini, dari Pati, Tengah.

Dia pun mengaku ingin kembali lagi ke Tanah Suci. "Kalau Allah menghendaki saya ingin ke sini lagi," kata dia.

Sementara itu Wamenag berharap, jemaah yang akan pulang menjadi haji mabrur.

"Tidak terasa 42 hari Bapak Ibu di tanah suci untuk melaksanakan niat yang mulia melaksanakan rukun islam kelima yaitu tunaikan ibadah haji. Tentunya kami semuanya mendoakan niat yang mulia ibadah-ibadah kita selama di tanah suci baik rukun, yang jadi syarat wajib manasik haji betul-betul bisa diterima oleh Allah dan kita menjadi haji mabrur," kata Wakil Menteri Agama sekaligus Naib Amirul Hajj Zainut Tauhid Sa'adi, Kamis malam.

Dia menyampaikan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta maaf kepada jemaah bila selama di tanah suci pelayanan yang diberikan kurang maksimal.

"Menag pesankan pada kita dan mohon maaf jika selama Bapak Ibu di tanah suci kami sebagai pelayan Bapak Ibu kurang memberikan apa yang diharapkan. Mungkin ada kekurangan-kekurangan, mungkin ada hal-hal yang kurang bisa kami penuhi, meskipun kami sudah semaksimal mungkin menyiapkan, namun sebagai manusia pasti ada kekurangan-kekurangannya. Untuk itu, Bapak Menag sampaikan maaf jika ada hal-hal yang kurang di Bapak Ibu sekalian, kata Zainut.

Zainut menyebut, Uuntuk mencapai haji mabrur ada 3 dimensi. Pertama (dimensi) ilahiah. Dengan selesainya melaksanakan ibadah haji, insyallah keimanan ketakwaan kepada Allah semakin meningkat.

Kedua dimensi insaniyah. Rasa welas kepada umat manusia itu juga semakin diperkuat. Karena ada ada 3 hal; menebarkan nilai kedamaian kepada seluruh umat mansia; kedua menyampaikan ucapan-ucapan yang santun pada sesama, ketiga memberikan makan kepada orang yang membutuhkan. Tiga itu jadi ciri salah satu tujuan kita tercapainya haji mabrur

"Ketiga dimensi adalah wathaniah. Kami berharap setelah kita menjadi haji yang mabrur kita semakin mencintai tanah air kita," kata dia.