Sukses

Yuzuru Hanyu Atlet Ice Skating Jepang Pensiun, Kenang Kemenangan 2 Medali Emas Olimpiade

Atlet ice skating Yuzuru Hanyu memutuskan untuk pensiun dari olahraga yang melambungkan namanya.

Liputan6.com, Tokyo - Atlet ice skating Jepang Yuzuru Hanyu memutuskan untuk pensiun dari olahraga yang melambungkan namanya. Tiga Olimpiade Musim Dingin, memperoleh dua medali emas, dan satu upaya tak terlupakan dalam sejarah dengan aksi quadruple Axel yang pernah Yuzuru Hanyu lakukan.

Quadruple Axel adalah rotasi yang digunakan oleh atlet ice skating. Teknik sulit. Quadruple berarti melakukan lompatan dan berotasi selama empat kali.

Juara skating putra Olimpiade dua kali Yuzuru Hanyu mengumumkan pengunduran dirinya pada Selasa (19/7).

Hanyu membuat pengumuman itu pada konferensi pers yang diatur dengan tergesa-gesa di Tokyo, yang pertama sejak Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

Tidak ada air mata, hanya senyum, saat salah satu atlet paling populer Jepang itu menyebut waktunya dalam karir di dunia olahraga sangatlah penting, seperti dikutip dari laman resmi Olimpiade.

"Saya telah memutuskan untuk terjun ke dunia skating profesional", kata Hanyu, mengenakan setelan biru dan terkadang terlihat gugup sebelum bertanding.

"Saya tidak sedih sama sekali. Tidak ada kesedihan. Dan saya ingin terus bekerja untuk itu."

Hanyu mengatakan dia membuat keputusan terakhirnya saat tengah merawat kondisi tubuhnya. Ia mengalami keseleo pergelangan kaki kanan yang dideritanya.

Olimpiade adalah "bukti bahwa saya hidup". Penduduk asli Sendai, Prefektur Miyagi ini dikenal luas sebagai atlet ice skating pria terhebat sepanjang masa.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Awal Karier

Pemain berusia 27 tahun itu mengakhiri karir yang dimulai ketika ia berusia 4 tahun, dan berakhir dengan finis keempat di Beijing setelah upaya bersejarah di quadruple Axel.

Hanyu tidak membahas masa depannya sejak Beijing. Bulan lalu, dia menyelesaikan tur selama empat perhentian selama sebulan di Jepang.

Tetapi dengan mendekatnya musim baru, keputusan apa pun harus segera diumumkan dan hari itu adalah Selasa -- dimana ia mengumumkan untuk mengundurkan diri.

Selama karirnya, Hanyu memenangkan hampir semua yang ada untuk menang di atas lapisan es.

Di atas medali emasnya, dia juga berhasil memperoleh dua gelar kejuaraan dunia, empat kemenangan Grand Prix Final dan enam kejuaraan nasional termasuk tahun lalu, yang dia menangkan untuk mendapatkan tiketnya ke Beijing.

 

3 dari 3 halaman

Kenang Olimpiade

Skor tertingginya datang di Skate Canada pada 2019, ketika ia menghasilkan 322,59 poin.

Pada tahun 2018 setelah kemenangan Olimpiade keduanya di PyeongChang -- ia menjadi pria pertama dalam 66 tahun yang mengulang sebagai juara tunggal -- Hanyu menerima Penghargaan Kehormatan Rakyat. Ini adalah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga sipil di Jepang.

Namun dari semua prestasinya, Olimpiade memiliki tempat khusus di hatinya.

“Tidak perlu dikatakan bahwa Olimpiade bagi saya, setelah menang berturut-turut, telah menempatkan saya di tempat yang sekarang”, katanya.

"Ini adalah tempat di mana saya dapat membuktikan bahwa saya bermimpi, bahwa saya berusaha. Itu yang memberi saya bukti bahwa saya hidup".