Sukses

Profil Timnas Curacao, Lawan Indonesia di Laga FIFA Matchday

Seperti apa profil dari negara Curacao yang kurang familiar di telinga warga Indonesia ini?

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan kembali berlaga di lapangan hijau. Dalam uji coba FIFA Matchday, Tim Merah Putih akan berhadapan dengan Curacao.

Seperti apa profil dari negara yang kurang familiar di telinga warga Indonesia ini?

Klub pertama sepak bola di Curacao didirikan tahun 1909 pada saat negara kepulauan itu hanya memiliki 25.000 penduduk dan tidak ada lapangan sepak bola yang terlihat.

Bahkan, pertandingan pertama Republik CVV (namanya kala itu) melawan Marinir Belanda diadakan di taman Gereja Santa Famia. Para frater yang juga guru sekolah berperan besar di tahun-tahun awal, antara lain dengan membuka lahan untuk membuat lapangan bermain.

Kemudian tahun 1921, Federasi Sepak Bola Curacao (Curacao se Voetbal Bond) CVB didirikan dan menyelenggarakan Kejuaraan Curacao pertama dengan delapan klub yang berpartisipasi, demikian dikutip dari laman ffk.cw, Kamis (21/7/2022).

Sepak bola di Curacao telah berkembang pesat. Keberhasilan tim nasional mereka memenangkan Piala Karibia dan mencapai perempat final Piala Emas atau Gold Cup, telah memberikan dampak positif bagi Curacao secara keseluruhan.

Tim Nasional Pria, yang dipimpin oleh pelatih legendaris Guus Hiddink, memainkan babak kualifikasi untuk Piala Dunia FIFA Qatar 2022, juga bertindak sebagai inspirasi bagi tim muda nasional mereka.

Sejumlah nama-nama terkenal di negara ini di antaranya; Leandro Bacuna, Rangelo Janga, Juninho Bacuna, Eloy Room, Cuco Martina, Brandley Kuwas, Curnon Anita, Elson Hooi hingga Jurien Gaari.

Terakhir, posisi negara berpenduduk sekitar 160 ribuan orang itu ada di peringkat 84 FIFA.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Suporter Minta Timnas Indonesia Gabung EAFF

Dalam beberapa hari belakangan ini, desakan agar Timnas Indonesia gabung EAFF terus mengalir di media sosial.

Itu tak lepas dari kejadian kurang memuaskan dan kegagalan Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2022.

Para suporter menyuarakan di media sosial agar PSSI keluar dari Federasi sepak bola Asia Tenggara (AFF).

EAFF dianggap sebagai federasi yang tepat bagi perkembangan Timnas Indonesia karena dihuni tim-tim sekelas Jepang, Korea Selatan, China dan Korea Utara yang merupakan langganan Piala Dunia.

Bahkan, suporter juga sudah mulai melakukan 'penjajakan' dengan EAFF melalui akun instagram resmi milik Federasi sepak bola Asia Timur tersebut.

Mereka mendominasi kolom komentar EAFF dengan permohonan agar Indonesia bisa bergabung. Tak cuma itu, followers instagram EAFF langsung naik drastis hingga saat ini sudah mencapai 11 ribu.

Menariknya, lewat akun Instagram mereka, EAFF memberikan pesan berupa sapaan kepada pendukung Timnas Indonesia, seiring adanya desakan keluar dari AFF.

Sapaan ini lahir dari banyaknya netizen Indonesia yang mengikuti akun resmi Instagram EAFF, yakni @EAFF_Official.

Kekuatan netizen Indonesia memang tak perlu diragukan lagi. Buktinya pun sudah ada. Di antaranya adalah klub-klub dari negara Asia timur yang merekrut pemain-pemain dari Indonesia.

Akun instagram Ansan Greeners melonjak drastis sejak mereka mendatangkan pemain muda Indonesia, Asnawi Mangkualam. Begitu juga dengan Tokyo Verdy saat memboyong Pratama Arhan.

3 dari 4 halaman

Apa Itu EAFF?

EAFF adalah Federasi Sepak Bola Asia Timur yang berdiri sejak 28 Mei 2002 lalu. EAFF saat ini memiliki 10 anggota asosiasi yang dimpimpin oleh Du Zhaocai asal China.

10 negara anggota itu yakni China, China Taipei, Guam, Hong Kong, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, Macau, Mongolia, dan Kepulauan Mariana Utara.

Dari 10 negara tersebut, hanya Kepulauan Mariana Utara yang tercatat bergabung pada tahun 2008. Sebab, sembilan negara lainnya sudah bergabung sejak awal, yakni pada tahun 2002.

Jika dibandingkan dengan AFF, EAFF tentu lebih besar karena memiliki tiga negara yang saat ini berada di level top dunia.

Mereka adalah Jepang (24), Korea Selatan (28), dan China (78). Sementara itu, negara-negara lainnya berada di urutan 100-200 ranking FIFA.

Seperti AFF, EAFF juga memiliki turnamen regional yaitu Piala EAFF, yang sudah berlangsung sejak tahun 2003.

Korea Selatan menjadi tim tersukses dengan berhasil meraih gelar juara sebanyak lima kali (2003, 2008, 2015, 2017, dan 2019).

Kesuksesan ini diikuti China dengan dua kali meraih gelar juara (2005 dan 2010) dan Jepang dengan koleksi satu gelar juara (2013).

4 dari 4 halaman

Keuntungan untuk Timnas Indonesa

Bergabung dengan EAFF bisa menaikan level sepakbola Indonesia. Sebab, EAFF diisi oleh tim-tim raksasa Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Korea Utara dan China.

Sebanyak empat negara di atas merupakan langganan tampil di Piala Dunia. Dengan menghadapi tim-tim yang memiliki level lebih tinggi dapat meningkatkan kualitas, dan pengalaman pemain-pemain Indonesia. Selain itu juga dapat mendongkrak ranking FIFA.

Lebih dari itu, para pemain-pemain potensial Indonesia juga akan mudah terpantau oleh klub-klub dari negara di kawasan Asia Timur.

PSSI Mau?

Saat mengumumkan PSSI melayangkan surat protes kepada AFF terkait laga Thailand vs Vietnam, Senin (1/7/2022), Ketua Umum, Mochamad Iriawan sempat menanggapi saran dari supoter dan netizen Indonesia, terkait gabung EAFF.

Iriawan mengatakan, PSSI masih menunggu investigasi yang dilakukan Komdis AFF terkait laga yang dianggap tidak fair play tersebut.

“Apakah ada match fixing atau tidak. Kalau tidak terbukti ya tidak masalah. Saat ini banyak nitizen yang meminta Indonesia keluar dari AFF karena mereka menganggap ada permainan,” ucap dia