Sukses

Draupadi Murmu dari Suku Minoritas Terpilih Jadi Presiden Baru India

Draupadi Murmu menjadi wanita kedua yang memegang peran seremonial sebagai presiden India.

Liputan6.com, New Delhi - Anggota parlemen memilih presiden pertama India dari komunitas suku negara itu pada Kamis 21 Juli 2022, yang dapat meningkatkan daya tarik partai Perdana Menteri Narendra Modi di antara kelompok-kelompok yang terpinggirkan menjelang pemilihan umum 2024.

Mengutip CNN, Jumat (22/7/2022), Droupadi Murmu yang merupakan seorang guru berusia 64 tahun merupakan politikus, wanita kedua yang memegang peran seremonial sebagai kepala republik ketika dia menjabat pada 25 Juli pada awal masa jabatan lima tahun.

Lebih dari 4.500 anggota parlemen negara bagian dan federal memberikan suara dalam pemilihan presiden India pada Senin 18 Juli. Surat suara dihitung pada Kamis 21 Juli.

Kemenangan Murmu dipastikan karena dia didukung oleh Partai Bharatiya Janata Party (BJP) pimpinan PM Narendra Modi, yang mendominasi politik federal dan negara bagian.

"Seorang putri India yang berasal dari komunitas suku yang lahir di bagian terpencil India timur telah terpilih sebagai Presiden kita!" kata Modi di Twitter.

Lahir dari keluarga suku Santhal dari negara bagian Odisha, Murmu memulai karirnya sebagai guru sekolah dan aktif berpartisipasi dalam isu-isu masyarakat. Dia kemudian bergabung dengan politik arus utama dan menjabat sebagai anggota parlemen negara bagian BJP di Odisha sebelum menjadi gubernur negara bagian Jharkhand di bagian timur.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

2 dari 4 halaman

Untuk Menjangkau Kaum Minoritas

Pemilihan Droupadi Murmu dipandang sebagai penjangkauan BJP ke komunitas suku India, yang terdiri lebih dari 8% dari 1,4 miliar penduduknya.

"BJP ingin mengimbangi anti-pejabat dalam 10 tahun terakhir pada 2024, dan salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mencari basis suara baru," kata kolumnis politik Neerja Choudhary kepada Reuters.

Droupadi Murmu mengalahkan kandidat oposisi Yashwant Sinha, mantan menteri keuangan BJP dan sekarang menjadi kritikus sengit terhadap Modi. Ia memenangkan hampir dua kali lebih banyak perolehan suara.

Presiden India bertindak sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata tetapi perdana menteri memegang kekuasaan eksekutif.

Murmu akan mengambil alih jabatan dari pendahulunya Ram Nath Kovind.

Presiden, bagaimanapun, memiliki peran kunci selama krisis politik, seperti ketika pemilihan umum tidak meyakinkan, dengan memutuskan partai mana yang berada dalam posisi terbaik untuk membentuk pemerintahan.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Patung Singa Simbol Negara India Dikritik Lantaran Terlalu Seram

Sebelumnya India jadi sorotan karena pemerintah tetap mempertahankan tampilan lambang nasional di atas gedung parlemen baru, meski dihujani tengah kritik atas tampilan patung tersebut.

Patung baru, yang diadaptasi dari patung India kuno, diresmikan oleh Perdana Menteri Narendra Modi pada Senin kemarin.

Simbol India setinggi 6,5 m menunjukkan empat singa Asia yang dipasang saling membelakangi pada piringan bundar, demikian dikutip dari laman BBC, Rabu (13/7/2022).

Kritikus mengatakan, patung singa yang baru itu terlihat sangat "ganas" dan menyimpang dari penggambaran aslinya.

Namun seorang menteri pemerintah federal pada Selasa kemarinmenepis kritik tersebut, dengan mengatakan patung itu adalah "replika sempurna".

"Lambang Sarnath asli tingginya 1,6 meter sedangkan lambang di atas gedung Parlemen Baru adalah besar di 6,5 meter," tulis Hardeep Singh Puri di Twitter, memposting foto yang membandingkan lambang asli dan patung yang baru dibuat.

Sunil Deora, salah satu dari dua pematung di belakang patung itu, mengatakan bahwa perbedaan yang dirasakan dalam sikap singa itu karena "skala dan dimensi".

"Jika Anda melihat Sarnath Lion Capital dari bawah, itu akan terlihat sama dengan lambang parlemen," kata pematung berusia 49 tahun tersebut kepada The Indian Express.

Perdana Menteri Modi telah membagikan video peresmian pada pada Senin pagi dan membuat heboh netizen.

Selengkapnya di sini...

4 dari 4 halaman

India dan Indonesia Suarakan Pentingnya Hentikan Perang di Dunia pada Pertemuan Menlu G20

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri India, Dr. S. Jaishankar, pada 7 Juli 2022, yang berada di Bali dalam rangka menghadiri Pertemuan Menlu G20.

Pada kesempatan tersebut, Menlu Jaishankar menyampaikan kembali dukungan India terhadap Presiden G20 Indonesia. Menlu India juga sampaikan apresiasi terhadap kepemimpinan Indonesia yang dapat menghadirkan semua Menlu G20 dalam pertemuan kali ini ditengah situasi dunia yang menghadapi banyak tantangan saat ini.

Sudah saatnya suara negara berkembang untuk didengarkan dalam berbagai isu internasional.

Mereka juga sepakat untuk menyuarakan pentingnya perang untuk dihentikan dan pentingnya reintegrasi ekspor produk pertanian dari Ukraina dan gandum serta pupuk dari Rusia dalam rantai pasok global.

Sebagai informasi, India akan menjadi Presiden G20 pada tahun 2023, setelah Indonesia.

Agenda pertemuan para menlu G20 di Bali, akan berlangsung pada 7-8 Juli 2022. Dengan mengusung tema “Membangun dunia yang lebih damai, stabil, dan sejahtera bersama”, pertemuan ini akan menjadi forum strategis untuk membahas upaya pemulihan global.​

G20 adalah platform multilateral strategis yang menghubungkan 20 ekonomi utama dunia.

G20 memainkan peran strategis dalam mengamankan masa depan pertumbuhan ekonomi global dan kemakmuran. Indonesia memegang Kepresidenan G20 2022 dan memprioritaskan kerja sama dalam memperkuat arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.

Dengan situasi baru di Ukraina, isu terkait ketahanan pangan juga akan dibahas secara luas pada pertemuan G20.

Video Terkini