Sukses

Jokowi Bertemu PM Jepang, Ungkapan Duka Cita hingga Dukungan G20 Dibahas

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengawali agendanya di Tokyo, Rabu 27 Juli 2022 pagi dengan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Kantor PM Jepang.

Liputan6.com, Tokyo - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengawali agendanya di Tokyo, Rabu 27 Juli 2022 pagi dengan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Kantor PM Jepang.

Menurut informasi dari situs Setkab.go.id, Rabu (27/7/2022), Jokowi tiba di Kantor PM Jepang dan langsung disambut PM Kishida yang sudah menunggu di halaman depan kantornya. Kedua pemimpin negara kemudian menuju Lobi Kantor PM untuk melakukan upacara penyambutan resmi.

Setelahnya, Presiden Jokowi dan PM Kishida berada di mimbar kehormatan, lagu kebangsaan masing-masing negara diperdengarkan.

PM Kishida kemudian mempersilakan Presiden Jokowi untuk memeriksa barisan kehormatan dan diikuti oleh perkenalan delegasi masing-masing negara.

Setelah itu, Presiden Jokowi dan PM Kishida beserta delegasi menuju ruang rapat untuk melakukan pertemuan bilateral.

PM Kishida dalam sambutan pengantarnya menyampaikan apresiasinya atas kedatangan Presiden Jokowi ke Jepang.

"Selamat datang di Jepang, saya sangat mengapresiasi kedatangan Presiden Jokowi sebagai ketua G20. Terima kasih juga atas sambutan hangatnya saat saya ke Indonesia akhir April lalu," ucap PM Kishida.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

 

2 dari 4 halaman

Lanjutkan Kerja Shinzo Abe hingga Dukungan Presidensi G20 Indonesia

PM Kishida juga menyampaikan terima kasih atas ucapan belasungkawa Presiden Jokowi dan masyarakat Indonesia kepada mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.

"Kami akan terus membela demokrasi dan melanjutkan kerja almarhum untuk memperkuat hubungan baik dan kerja sama dengan Indonesia," kata PM Kishida.

Sementara itu Presiden Jokowi juga menyampaikan terima kasih atas penyambutan hangat dalam kunjungannya ke Jepang. Presiden Jokowi kembali menyampaikan belasungkawanya atas meninggalnya mantan PM Shinzo Abe.

"Atas nama masyarakat Indonesia, sekali lagi saya menyampaikan rasa dukacita yang mendalam atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Beliau adalah pemimpin Jepang yang telah membawa hubungan kedua negara kita menjadi kemitraan strategis," ungkap Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Jepang terhadap Presidensi Indonesia di G20.

"Saya berharap PM Kishida hadir dalam KTT G20 nanti di Bali, di bulan November," ucap Presiden Jokowi.

Setelah pertemuan bilateral usai, kedua pemimpin kemudian menuju ke Big Hall, Kantor PM Jepang untuk memberikan pernyataan pers bersama.

Turut mendamping Presiden, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Temui Xi Jinping dan Li Keqiang, Jokowi Sepakat Eratkan Hubungan Bilateral Indonesia dan China

Presiden Jokowi mengawali agenda kunjungan kerja ke Asia Timur di China dengan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang, Selasa (26/7/2022) sore. Pertemuan dilakukan di Villa 5, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, China.

Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Jokowi disambut oleh PM Li setibanya di lokasi pertemuan. Keduanya lalu langsung melaksanakan foto bersama.

Jokowi mengunjungi China atas undangan Presiden Xi Jinping. Keduanya melakukan pembicaraan yang ramah dan bersahabat, bertukar pandangan mendalam tentang hubungan bilateral dan berbagai isu internasional dan regional yang menjadi kepentingan bersama, dan mencapai konsensus penting.

Kedua Presiden memuji pencapaian kedua negara dalam memerangi pandemi COVID-19 dan mengamankan peremajaan dan pembangunan ekonomi.

Indonesia sebelumnya mengucapkan selamat kepada China atas keberhasilan penuh Kongres Nasional Partai Komunis China ke-20 yang akan datang, yang akan memandu langkah China untuk mencapai tujuan keseratus kedua dalam membangun negara sosialis modern yang hebat dalam segala aspek. 

China juga terlebih dahulu mengucapkan selamat kepada Indonesia karena telah mewujudkan cita-citanya menjadi negara maju pada peringatan seratus tahun berdirinya Indonesia pada tahun 2045.

Kedua Presiden sepakat bahwa Kemitraan Strategis Komprehensif China-Indonesia telah mempertahankan momentum pembangunan yang kuat sejak 2013.

Apalagi dalam beberapa tahun terakhir, menghadapi perubahan global yang belum pernah terjadi sebelumnya dan pandemi COVID-19, kedua negara telah menjalin sinergi baru melalui empat -pilar kerjasama yang meliputi politik, ekonomi, people-to-people exchanges dan proyek-proyek maritim, untuk mempromosikan semangat solidaritas dalam memerangi pandemi dan mencari pembangunan bersama, dan menunjukkan kemitraan antara dua negara berkembang utama.

4 dari 4 halaman

Hubungan Strategis Indonesia-China

Kedua Presiden percaya bahwa hubungan China-Indonesia memiliki signifikansi strategis yang besar dan pengaruh global yang luas dan sepakat untuk berjuang untuk arah umum membangun komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama, dan berkomitmen untuk menempa model teladan negara-negara berkembang utama. 

Kedua Presiden telah menugaskan Menteri Luar Negeri mereka untuk membahas lebih lanjut unsur-unsur dan prinsip-prinsip tujuan ini.

Kedua belah pihak akan mempercepat penyusunan Rencana Aksi Lima Tahun baru Pelaksanaan Kemitraan Strategis Komprehensif antara China dan Indonesia (2022-2026). 

Di bawah bimbingan strategis kedua Kepala Negara, kedua belah pihak akan memainkan sepenuhnya Mekanisme Dialog dan Kerjasama Tingkat Tinggi China-Indonesia (HDCM) dan mekanisme dan dialog bilateral lainnya yang ada, dan membuat rencana keseluruhan untuk kerja sama konkrit di berbagai bidang dan memperkuat koordinasi strategis dalam urusan regional dan multilateral, untuk lebih meningkatkan kesejahteraan kedua bangsa, dan memikul tanggung jawab yang lebih besar untuk menjaga perdamaian, stabilitas dan kemakmuran regional, dan menjaga keadilan dan keadilan global.