Sukses

Kasus Cacar Monyet di Amerika Lampaui 5.300, Kanada dan Brasil Paling Banyak

Kasus cacar monyet melampaui lima ribu kasus di Amerika.

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) mengatakan pada hari Rabu (27 Juli) bahwa hampir 5.300 kasus cacar monyet sejauh ini telah dilaporkan di 18 negara dan wilayah di Amerika, dengan mayoritas di Amerika Serikat, Kanada dan Brasil.

Dilansir dari laman Channel News Asia, Kamis (28/7/2022), wakil direktur PAHO Mary Lou Valdez mengatakan pada konferensi pers bahwa hampir semua kasus terus dilaporkan di antara pria yang berhubungan seks dengan pria berusia antara 25 dan 45, tetapi memperingatkan bahwa siapa pun bisa terkena penyakit ini terlepas dari jenis kelamin atau orientasi seksual mereka.

Tidak ada kematian akibat cacar monyet yang dilaporkan di wilayah tersebut hingga saat ini.

Akhir pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan wabah cacar monyet yang menyebar dengan cepat sebagai darurat kesehatan global, tingkat kewaspadaan tertinggi, dengan lebih dari 18.000 kasus dilaporkan secara global.

Asisten Direktur Sementara PAHO Dr Marcos Espinal mengatakan bahwa sekitar 10 negara di Amerika telah mengatakan bahwa mereka tertarik untuk membeli vaksin cacar monyet, tetapi tidak mengungkapkan negara mana.

PAHO juga mengungkapkan bahwa pihaknya "sangat maju" dalam pembicaraan dengan produsen untuk membeli vaksin generasi ketiga melawan penyakit itu dan mengharapkan beberapa pasokan tiba tahun ini, meskipun dalam jumlah terbatas.

"Kami pikir kami akan memiliki vaksin tahun ini," kata Espinal.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Indonesia Masuk dalam Klasifikasi 1

Meski begitu, kepala organisasi unit manajemen bahaya infeksi, Andrea Vicari, mengatakan risiko cacar monyet untuk populasi umum tetap "sangat rendah" dan kampanye vaksinasi massal tidak direkomendasikan saat ini.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan cacar monyet atau monkeypox sebagai Darurat Kesehatan Global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) pada Sabtu 23 Juli 2022.

Hal tersebut lantaran hingga saat ini, cacar monyet sudah terdeteksi pada 75 negara dengan 17.156 kasus yang tersebar. Berdasarkan rekomendasi, WHO menetapkan kasus cacar monyet dalam klasifikasi satu hingga empat.

Sebelumnya cacar monyet pertama kali terdeteksi pada tahun 1958. Bahkan pada 1970, cacar monyet sempat menjadi endemi di negara-negara Afrika Barat dan Afrika Tengah.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Klasifikasi 1

Melalui keterangan langsung sore ini, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Mohammad Syahril menyebutkan bahwa Indonesia berada pada Klasifikasi 1 cacar monyet.

"WHO mengelompokan negara berdasarkan rekomendasi. Ada yang disebut dengan Klasifikasi 1. Nah, Klasifikasi 1 ini adalah negara yang belum melaporkan kasus atau negara yang pernah melaporkan kasus namun tidak melaporkan lagi selama 21 hari," ujar Syahril dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bertema Perkembangan Kasus Cacar Monyet (Monkeypox) di Indonesia pada Rabu, (27/7/022).

"Indonesia saat ini masuk Klasifikasi 1 karena belum pernah melaporkan kasus monkeypox ini ke WHO," tambahnya.

4 dari 4 halaman

Penjelasan Klasifikasi Cacar Monyet

Lalu, apakah arti dari Klasifikasi 2 hingga 4 untuk cacar monyet yang ditetapkan oleh WHO? Berikut penjelasannya.

  • Klasifikasi 2: Negara yang sudah pernah mengalami kasus impor dan terjadi transmisi dari manusia ke manusia.
  • Klasifikasi 3: Negara yang mengalami transmisi antara hewan dan manusia.
  • Klasifikasi 4: Negara yang memiliki kapasitas produksi untuk diagnostik, vaksin, dan agen terapi.

Hingga saat ini, cacar monyet belum dinyatakan masuk dalam kategori penyakit menular seksual. Padahal penyakit satu ini dapat menular lewat hubungan seks. Lalu, apakah penyebabnya?

"Tidak dikatakan bahwa ini penyakit menular seksual, tapi kenapa dihubungkan dengan seksual tadi? Yang mau digarisbawahi adalah penularannya tetap melalui jalur droplet dan lewat jalur kontak," dokter spesialis penyakit dalam, Robert Sinto.

"Kalau memang hubungan seksual atau hubungan apapun yang ada kontak erat, ya jadi tertular. Jadi kontaknya ada. Ya, jadi jangan bingung dengan proses penularan yang terjadi itu," tambahnya.

Sehingga, Robert menegaskan bahwa cacar monyet bukanlah penyakit menular seksual. Hanya saja dilaporkan penularan banyak terjadi pada mereka yang aktif secara seksual.

"Jadi jangan salah mengerti. Ini belum dinyatakan sebagai penyakit menular seksual," kata Robert.