Liputan6.com, Jakarta - Rusia telah melakukan serangan mematikan di seluruh Ukraina, saat Kyiv meningkatkan upayanya untuk merebut kembali wilayah Kherson selatan yang diduduki. Lima orang tewas dan 26 terluka ketika rudal menghantam pusat kota Kropyvnytskyi, kata para pejabat.
Tiga orang tewas di Bakhmut, di timur.
Baca Juga
Dilansir BBC, Jumat (29/7/2022), di dekat Kyiv, 15 orang terluka di sebuah pangkalan militer. Wilayah utara dan selatan Ukraina juga terkena. Ini terjadi ketika Ukraina berusaha mengisolasi pasukan Rusia di selatan negara itu.
Advertisement
Sebuah jembatan kunci menuju kota Kherson tidak berfungsi setelah pasukan Ukraina menyerangnya dengan roket jarak jauh yang dipasok oleh AS.
Ini membuat Rusia tidak mungkin mengirim pengerahan dan persenjataan di atas Jembatan Antonivsky.
Pejabat pertahanan Inggris mengatakan satu-satunya ibukota regional Ukraina yang direbut sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari sekarang "hampir terputus dari wilayah pendudukan lainnya".
Namun, militer Ukraina telah memperingatkan bahwa Moskow sekarang mengerahkan pasukannya dari Ukraina timur untuk mempertahankan wilayah Kherson.
Gambar telah muncul yang konon menunjukkan pasukan Rusia mencoba mendirikan penyeberangan ponton di dekat jembatan yang rusak.
Kontrol atas Kherson penting bagi Rusia, karena menyediakan koridor darat ke Krimea - semenanjung selatan Ukraina yang dianeksasi oleh Kremlin pada tahun 2014.
Kropyvnytskyi - ibu kota wilayah Kirovohrad - dihantam oleh dua rudal Rusia sekitar pukul 12:20 waktu setempat pada Selasa (09:20 GMT), kata kepala regional Andriy Raikovych dalam sebuah pengarahan.
Dia mengatakan rudal itu menghantam hanggar sekolah penerbangan lokal, dan bahwa yang terluka tidak mengalami cedera yang mengancam jiwa.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Korban Ukraina
Di Bakhmut, yang terletak di wilayah Donetsk timur, setidaknya tiga orang tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan Rusia, kata kepala regional Pavlo Kyrylenko. Dua belas bangunan tempat tinggal rusak.
Secara terpisah, 15 orang terluka ketika enam rudal Kalibr Rusia menghantam pangkalan militer di Liutizh, sekitar 10 km (enam mil) utara ibu kota Kyiv, kata pejabat senior militer Ukraina Oleksiy Hromov.
Dia tidak merinci apakah ada kematian. Di tempat lain, satu orang tewas dan dua terluka dalam penembakan Rusia di wilayah Dnipropetrovsk timur tengah Ukraina, kata pejabat setempat.
Dan di kota selatan Mykolaiv, satu orang terluka dan sebuah sekolah dihancurkan dalam serangan rudal Rusia "besar-besaran", kata kepala regional Vitaliy Kim.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Serangan Rudal Rusia di Bahkmut Ukraina Hancurkan Sekolah
Sebuah sekolah di Kota Bakhmut, di wilayah Donetsk yang dikuasai Ukraina, hancur setelah dihantam serangan rudal Rusia. Kepolisian Nasional Ukraina pada Senin 25 Juli 2022 merilis video yang menunjukkan kondisi sekolah di kota Bakhmut, di wilayah Donetsk yang dikuasai Ukraina.
Serangan rudal Rusia itu terjadi pada Minggu 24 Juli dini hari, membuat sekolah tersebut tak lagi bisa digunakan.
Juru bicara kepolisian mengatakan tidak ada korban luka, karena tidak ada orang di sekolah ketika serangan terjadi.
Seorang warga setempat yang tidak bersedia menyebutkan namanya mengatakan kepada polisi bahwa banyak warga lokal yang membantu membersihkan puing-puing dari apa yang sempat menjadi “sekolah unggulan” di mana “semua peralatannya baru, karena bari direnovasi.”
Setelah menguasai seluruh wilayah Luhansk awal bulan ini, Rusia mengalihkan perhatiannya ke wilayah Donetsk, yang hanya sebagiannya dikendalikan oleh Republik Rakyat Donetsk yang memisahkan diri.
Penembakan di Berbagai Area
Meski belum ada serangan skala besar yang diluncurkan, pertempuran dan penembakan secara sporadis dilakukan di berbagai area, di mana Kiev mengklaim pihak Rusia sedang mengumpulkan kekuatan untuk mencaplok wilayah yang diperebutkan.
Di awal invasi Rusia, baik Presiden Rusia Vladimir Putin maupun juru bicaranya, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa penaklukan seluruh wilayah Donetsk dan Luhansk merupakan bagian dari target mereka yang disebut sebagai operasi militer khusus.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pekan lalu mengklaim bahwa Rusia dapat memperluas tujuannya apabila pengiriman pasokan militer Barat terus berlanjut.
Advertisement