Sukses

Bantu Selamatkan WNI dari Teroris Abu Sayyaf, Sejumlah Tokoh Filipina Diberi Medali Penghargaan

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) atas keberhasilan misi penyelamatan ketiga nelayan WNI sandera kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG) di Filipina pada tahun 2019 dan 2020.

Liputan6.com, Manila - Pada Rabu, 3 Agustus 2022, Duta Besar RI di Manila, Agus Widjojo, menyerahkan Medali Perdamaian kepada mantan Menteri Pertahanan Nasional Filipina, Delfin N. Lorenzana dan mantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina (Armed Forces of the Phillipines/AFP), Jenderal (Purn.) Cirilito E. Sobejana. Prosesi penyerahan penghargaan tersebut bertempat di KBRI Manila.

Mengutip informasi dari KBRI Manila, Minggu (7/8/2022), penghargaan tersebut diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) atas keberhasilan misi penyelamatan ketiga nelayan WNI sandera kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG) pada tahun 2019 dan 2020.

Selain kedua pejabat tinggi militer Filipina tersebut, sebanyak 50 prajurit AFP yang terlibat langsung dalam misi penyelamatan tersebut juga diberikan penganugerahan Medali Dharma Pertahanan oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, atas jasa dan perjuangan mereka mempertaruhkan nyawa dalam bertugas.

Dalam sambutannya, Dubes Agus Widjojo menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas peran dan komitmen Pejabat Militer Filipina dalam misi penyelamatan WNIyang menjadi sandera ASG. Ia juga menyampaikan penghargaan dari Presiden Joko Widodoatas peran vital Lorenzana dan Sobejana dalam misi penyelamatan ketiga nelayan WNI dan sekaligus membuktikan komitmen kedua Pejabat Militer Filipina dalam menjaga keamanan, keselamatan, serta stabilitas regional.

"Pemberian penghargaan dari Pemerintah Indonesia tersebut sebagai wujud nyata dari keberhasilan kerja sama pertahanan dan keamanan yang efektif serta hubungan antarkedua negara yang selama ini terus terjalin baik", ungkapnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Pentingnya Kerja Sama Kontra Terorisme

Pada kesempatan tersebut, Dubes Agus menekankan kembali pentingnya peningkatan kerja sama di bilang counter terorism (kontra terorisme) dan penanganan kejahatan lintas batas.

Mewakili para penerima penghargaan, Lorenzana mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan.

"Penghargaan ini sangat bermakna bagi para penerima danjuga Departement Pertahanan Nasional Filipina sebagai bentuk pengakuan atas kerja samayang erat antara kedua negara," ujar Lorenzana.

Lorenzana juga menambahkan pentingnya peningkatan kerja sama yang berkelanjutan dalam memberantas terorisme.Ini merupakan pertama kalinya kedua medali itu diberikan kepada Warga Negara Asing, khususnya Warga Negara Filipina.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Sekilas Perihal Penghargaan

Acara penganugerahan tersebut dihadiri oleh pejabat dari Bases Conversion and Development Authority, Departemen Luar Negeri, Departemen Pertahanan, dan Armed Forces of the Phillipines.

Medali Perdamaian adalah tanda jasa yang diberikan oleh Presiden Indonesia kepada mereka, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing yang telah berjasa besar memajukan perdamaian, persaudaraan, diplomasi, dan persahabatan.

Sedangkan Medali Dharma Pertahanan merupakan penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan kepada perorangan atau militer asing yang berjasa dalam meningkatkan kerjasama bilateral dan kelancaran kegiatan yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan.

Diketahui, dua WNI berhasil diselamatkan pada 22 Desember 2019 dan satu orang. WNI lainnya diselamatkan pada 15 Januari 2020.

Ketiga nelayan WNI tersebut diculik saat sedang mencari ikan di perairan Pulau Tambisan, Lahad Datu, Sabah, Malaysia pada 23 September 2019.

Dalam misi penyelamatan, 1 (satu) personel tewas dan 2 (dua) personel lainnya mengalami luka tembak. Lorenzana dan Sobejana juga terlibat dalam upaya pembebasan lima WNI yang disandera oleh kelompok teroris ASG pada tahun 2021. 

4 dari 4 halaman

6 ABK dari Indonesia Tersandera dan Tak Digaji di Kapal MV Sky Fortune 7 Bulan

Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ibu Kota Manila, Filipina saat ini tengah menangani kasus enam warga negara Indonesia (WNI) yang dilaporkan tersandera di atas kapal MV Sky Fortune sejak Maret lalu.

Para anak buah kapal (ABK) itu tinggal berbulan-bulan di atas kapal di perairan Filipina dan tidak dibayar gajinya.

"Langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh KBRI Manila sejak Maret lalu adalah meminta otoritas Filipina untuk segera merepatriasi ABK kita. Kemudian kita meminta bantuan perawatan untuk salah satu ABK kita yang sakit, dan dukungan logistik," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Jumat 5 Agustus 2022 seperti dikutip dari VOA Indonesia.

Selain itu, lanjut Judha, KBRI Manila juga sudah menemui keenam ABK tersebut dan berkomunikasi dengan pihak keluarga di Indonesia untuk memberitahu perkembangan penanganan kasus mereka.

KBRI Manila juga terus berkoordinasi dengan pihak berwenang Filipina untuk mempercepat proses pemulangan keenam kru kapal asal Indonesia itu.

"Keenam ABK Indonesia tersebut dipekerjakan secara ilegal, bukan melalui agen resmi. Mereka dinaikkan ke kapal MV Sky Fortune di tengah laut perairan Batam, Kepulauan Riau. Mereka ditahan di atas kapal sebagai tuntutan ganti rugi oleh pemilik kapal karena sebagian muatan beras rusak. Masalah lainnya, kapal MV Sky Fortune berada di Tabaco yang bukan merupakan wilayah yang ditetapkan sebagai lokasi pergantian kru kapal."

Hingga 2 Agustus lalu, menurut Judha, otoritas Filipina telah memberitahu KBRI Manila bahwa mereka tengah mencari lokasi untuk memungkinkan proses pergantian kru, pengisian pasokan logistik dan penanganan kesehatan ABK dari Indonesia.

Selengkapnya klik di sini...