Liputan6.com, Berlin - Hugo Boss adalah nama brand ternama yang memiliki reputasi global. Toko Hugo Boss juga terkenal di Indonesia.
Brand ini berdiri di Jerman pada 1924. Pendirinya adalah Hugo Ferdinand Boss yang meninggal pada 9 Agustus 1948.
Advertisement
Baca Juga
Desain Hugo Boss yang keren serta elegan membuatnya terus laris di dunia. Di balik semua itu, Hugo Boss menyimpan sejarah yang mungkin ingin mereka lupakan.
Hugo Ferdinand Boss adalah anggota Partai Nazi. Usahanya bangkit ketika ia masuk ke Partai Nazi yang saat itu sedang naik daun di bawah komando Adolf Hitler.
Situs History of Yesterday menyebut Hugo Boss menjadi pemasok seragam bagi partai sosialis itu sejak 1924. Namun, secara resmi mereka jadi pemasok pada 1928-1929.
Perusahaan itu membuat seragam untuk Schutzstaffel (SS), Hitlerjügend (Pemuda Hitler), Sturmabteilung, Nationalsozialistisches Kraftfahrkorps (Divisi Bermotor Nazi), dan lain sebagainya.
Seragam-seragam Nazi yang kerap tampil di film-film amat mirip dengan desain Hugo Boss, contohnya seperti mantel panjang Nazi.
Sejarawan mencatat bahwa akibat kebanjiran order, Hugo Boss sempat melibatkan sekitar 40 tawanan dan 150 budak untuk membuat seragam-seragam bagi Nazi.
Ada pula kabar bahwa Hugo Boss punya foto dirinya dengan Adolf Hitler. Foto itu dipajang di kantornya. Para direktur Hugo Boss juga disebut suka dengan ideologi Nazi.
Meski demikian, tidak ada bukti yang menyebut bahwa Hugo Ferdinand Boss benar-benar mengikuti doktrin Nazi. Berikut klarifikasi perusahaan Hugo Boss:
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hugo Boss Minta Maaf
Pada 2011, Hugo Boss telah resmi memberikan maaf. Mereka juga mengakui bahwa Hugo Ferdinand Boss merupakan loyalis Nazi.
"Jelas bahwa Hugo F Boss tidak hanya bergabung ke partai karena membawa kontrak produksi seragam, tetapi juga ia adalah pengikuti Sosialisme Nasional," jelas penulis ekonomi sejarah Roman Koester dari Bundeswehr University di Munich, dikutip BBC.
Permintaan maaf dan pengakuan itu diterbitkan di sebuah buku yang diterbitkan oleh pihak perusahaan. Namun, pihak perusahaan menegaskan tidak mempengaruhi konten buku tersebut.
Huge Ferdinand Boss pernah berdalih bahwa ia gabung ke Nazi untuk menyelamatkan perusahaannya yang sedang tenggelam. Meski begitu, Koester menilai Huge Ferdinand Boss memang simpatisan Nazi.
Sejak April 1940, Hugo Boss menggunakan pekerja paksa, mayoritas perempuan.
Melalui situsnya, Hugo Boss juga sudah mengungkapkan "penyesalan mendalam kepada mereka yang menderita rasa sakit atau beban di pabrik yang dikendalikan Hugo Ferdinand Boss di bawah pemerintahan Sosialis Nasional."
Setelah perang selesai, Hugo F. Boss disidang dan didenda karena terlibat di struktur Nazi. Ia lantas meninggal pada 1948, tiga tahun setelah perang berakhir.
Advertisement
Rekomendasi Film tentang Nazi
Sebelumnya dilaporkan, bnyak versi mengenai film Nazi saat membantai kaum Yahudi dan berusaha menguasai dunia. Dari sekian banyak film mengenai perang dunia II serta kisah Nazi dan adolf Hitler, ada beberapa rekomendasi film yang mengisahkan kekejian Nazi saat melakukan pembantauan terhadap kaum Yahudi. Berikut beberapa rekomendasi:
1. Schindler's List (1993)
Salah satu film terbaik yang mengisahkan duka kaum Yahudi saat Nazi berkuasa. Sebagai tokoh utama dalam film ini, Oskar Schindler yang merupakan seorang pengusaha Katolik Jerman berperan dalam menyelamatkan nyawa lebih dari seribu orang Yahudi Polandia pada masa Holocaust.
Film ini diadaptasi dari karya Thomas Keneally yang berjudul Schindler's Ark di tahun 1982. Oskar Schindler yang diperankan oleh Liam Neeson adalah pengusaha yang baru tiba di Krakow pada tahun 1939, dan siap untuk mengadu nasib sejak meletusnya Perang Dunia II yang baru saja dimulai.
Ia pun bergabung dengan Partai Nazi demi menjaga keamanan politik dirinya. Sebagai seorang pengusaha, Oskar mempekerjakan banyak pekerja Yahudi di pabriknya karena beberapa alasan yang pragmatis. Ketika pemusnahan terhadap orang-orang Yahudi mulai dijalankan di Krakow ghetto, Oskar pun mengatur agar pekerjanya tidak dijemput paksa dengan alasan agar pabriknya terus beroperasi.
The Pianist
Film ini menceritakan perjuangan seorang musisi Yahudi Polandia agar tetap hidup setelah Warsawa dihancurkan pada Perang Dunia Kedua. The Pianist adalah adaptasi dari autobiografi Wladyslaw Szpilman, seorang Yahudi Polandia yang menjadi pianis di stasiun radio.
Pada saat itu orang yahudi di Polandia mendapat perlakuan yang semena-mena dari Nazi. Bahkan mereka diharuskan memakai ikatan di lengan berlambang bintang David. Pembunuhan terhadap orang yahudi secara brutal sering terjadi.
Mayat orang yahudi bergelimpangan dijalan. Bersama keluarganya, Szpilman harus pindah ke camp khusus orang yahudi. Sang pianis pun harus bertahan hidup sendirian ketika terpisah dari keluarga yang ia cintai.
Alunan musik dari komposer Polandia, Frederick Chopin, menghiasi progres film ini.
Adegan ketika Szpilman diperintahkan oleh perwira Nazi untuk main piano adalah adegan yang sulit dilupakan oleh para pecinta film. Szpilman yang kondisinya sudah terlunta-lunta masih bisa mengeksekusi Ballade No. 1 di G Minor.
Berkat film ini, aktor Adrien Brody memenangkan Academy Award untuk aktor terbaik.
Advertisement