Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan menjadi sorotan karena baru-baru ini ibu kota Seoul dilanda banjir. Sedikitnya delapan orang tewas dan 14 lainnya luka-luka.
Hujan deras pada Senin 8 Agustus 2022 malam menenggelamkan jalan, membanjiri stasiun metro dan menyebabkan pemadaman listrik di seluruh kota dan provinsi tetangga.
Baca Juga
Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistyanto mengatakan sejauh ini tidak ada laporan WNI terdampak banjir tersebut.
Advertisement
"Info dari Badan Penanggulangan Bencana Banjir dan Hujan Korsel sampai siang ini (Selasa 9 Agustus 2022) tidak ada korban WNI meninggal, luka-luka, atau hilang," ujar Dubes yang akrab disapa Sulis itu dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Rabu (10/8/2022).
Dubes Sulis mengatakan pihak KBRI Seoul telah berkoordinasi dengan tim gerak cepat, beberapa organisasi masyarakat dan paguyuban. Lalu didapati informasi juga tidak ada laporan WNI yang menjadi korban banjir Korea Selatan atau terdampak secara langsung dari bencara banjir dan longsor.
"KBRI telah membuat himbauan bagi WNI di seluruh Korsel untuk tetap hati-hati, waspada dan tetap memantau kondisi cuaca dan himbauan/pengumuman bencara dari otoritas setempat," papar Dubes Sulis.
Dubes Sulis mengatakan KBRI tetap mengaktifkan nomor hotline darurat di nomor +82 10-5394-2546 bagi WNI di seluruh Korsel yang berada dalam situasi darurat dan/atau memerlukan bantuan.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Presiden Korea Selatan Minta Warga di Daerah Berisiko Tinggi Dievakuasi
Sebelumnya, beberapa bagian Seoul, kota pelabuhan barat Incheon dan Provinsi Gyeonggi di sekitar Seoul mencatat curah hujan lebih dari 10 cm per jam pada Senin malam, menurut kantor berita Yonhap.
Sementara itu, Distrik Dongjak Seoul mencatat lebih dari 141,5 mm hujan per jam - tingkat tertinggi sejak 1942, menurut Administrasi Meteorologi Korea (KMA).
Setidaknya 163 orang di Seoul telah kehilangan tempat tinggal dan berlindung di sekolah dan fasilitas umum, menurut Yonhap.
Hujan juga mempengaruhi transportasi umum, karena rel kereta api yang banjir memaksa penghentian layanan kereta api di Seoul dan Incheon.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memerintahkan pejabat pemerintah untuk mengevakuasi penduduk dari daerah berisiko tinggi, dan mendesak bisnis untuk memberi karyawan jam kerja yang fleksibel pada Selasa pagi.
KMA terus mengeluarkan peringatan hujan lebat di seluruh Seoul dan wilayah metropolitan sekitarnya, dan mengatakan pihaknya memperkirakan curah hujan di bagian tengah negara itu akan berlanjut setidaknya hingga Rabu.
Â
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Kemlu RI: Banjir Korea Selatan Landa Seoul, Incheon, Gyeonggi, dan Gangwon
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI memberikan update terbaru mengenai banjir yang melanda ibu kota Korea Selatan. Banjir menghantam Seoul dan wilayah sekitarnya seperti Incheon dan Provinsi Gyeonggi.Â
"Bencana banjir tengah melanda Korea Selatan dengan daerah terdampak antara lain melanda daerah Incheon, Seoul, sebagian daerah di Provinsi Gyeonggi dan Gangwon," tulis Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha dalam keterangannya, Selasa (9/8/2022).
"KBRI Seoul telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menghubungi simpul-simpul masyarakat Indonesia. Hingga saat ini tidak terdapat WNI yang terdampak langsung akibat bencana banjir tersebut," jelas Judha.
KBRI Seoul mencatat totalnya 36.399 orang WNI yang menetap di Korea Selatan.
Masyarakat Indonesia di Korea Selatan diminta untuk terus memantau informasi dan petunjuk dari otoritas setempat. Hotline KBRI Seoul dapat dihubungi di nomor +82 10-5394-2546.
Banjir Korea Selatan Dipicu Hujan Terparah dalam 80 Tahun
Sedikitnya delapan orang tewas dan 14 lainnya luka-luka saat banjir yang disebabkan oleh hujan lebat melanda sebagian ibu kota Korea Selatan, Seoul.
Hujan deras pada Senin 8 Agustus 2022 malam menenggelamkan jalan, membanjiri stasiun metro dan menyebabkan pemadaman listrik di seluruh kota dan provinsi tetangga.
"Beberapa daerah menerima tingkat curah hujan tertinggi dalam 80 tahun," kata badan meteorologi Korea seperti dikutip dari BBC, Selasa (9/8/2022).
Pejabat cuaca Korea Selatan mengatakan hujan kemungkinan akan berlanjut selama beberapa hari.
Gambar-gambar yang beredar menunjukkan air banjir Seoul mengalir menuruni tangga metro, mobil-mobil yang diparkir terendam hingga ke btas jendela dan orang-orang menyeberang jalan dengan air setinggi lutut.
Laporan lokal mengatakan tiga korban - dua saudara perempuan berusia empat puluhan dan seorang gadis 13 tahun - tinggal di sebuah apartemen semi-basement yang dikenal sebagai banjiha.
Korban banjir Korea Selatan lainnya termasuk satu orang yang tersengat listrik, satu orang ditemukan di bawah reruntuhan halte bus dan satu lagi tewas tertimbun tanah longsor. Sedikitnya 14 orang terluka dan enam lainnya dilaporkan hilang.
Apartemen ini, yang terletak di bawah permukaan jalan, menjadi terkenal setelah ditampilkan dalam film Korea Selatan pemenang Oscar Parasite, yang menceritakan kisah keluarga miskin di apartemen semacam itu yang mencoba mencari cara untuk memenuhi kebutuhan.
Petugas penyelamat mengatakan mereka tidak dapat mengakses apartemen karena air banjir naik setinggi pinggang di jalan.
Advertisement