Sukses

Kasus Suap Sponsor, Mantan Komite Olimpiade Tokyo Ditangkap Polisi

Olimpiade Tokyo berlanjut menjadi kasus kriminal.

Liputan6.com, Tokyo - Mantan komite Olimpiade Tokyo ditangkap polisi karena perkara suap. Sosok itu adalah Haruyuki Takahashi (78) yang dituduh menerima suap dalam pemilihan sponsor. Ia merupakan tokoh yang berpengaruh di dunia olahraga Jepang.

Kasus yang menimpa Haruyuku Takahashi ini menambah daftar skandal yang terjadi di Olimpiade yang digelar di tengah krisis pandemi COVID-19 tersebut.

Berdasarkan laporan Kyodo, Kamis (18/8/2022), Kantor Kejaksaan di Distrik Tokyo menyebut Haruyuki Takahashi memiliki pengaruh yang besar di divisi marketing Olimpiade Tokyo. Divisi itu bertugas mencari sponsor.

Takahashi diduga menggunakan posisinya untuk menguntungkan Hironori Aoki yang berasal dari ritel besar Aoki Holdings Inc. Ia pun dicurigai menerima sogokan lebih dari 50 kali sejak Oktober 2017 hingga Maret 2022.

Sebagai informasi, Jepang terpilih menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas pada 2013 lalu.

Aoki (83) dan adiknya Takahisa Aoki (76), serta direktur perusahaan Katsuhida Ueda (40) dicurigai berkali-kali meminta Takahashi agar ritel mereka diberikan preferensi dalam proses pemilihan sponsor. Proses itu mulai berlangsung pada Januari 2017.

Tiga orang itu juga sudah ditahan karena dicurigai memberikan 28 juta yen (Rp 3 miliar) kepada Takahashi pada September 2019 hingga Maret 2022.

Selain itu, firma konsultasi yang pernah dipimpin Takahashi juga punya kesepakatan dengan Aoki senilai 1 juta yen (Rp 109 juta) per bulan pada September 2017.

Pada 2018, Aoki mengumumkan bahwa pihak perusahaan sudah punya kontrak dengan komite pelaksana Olimpiade Tokyo, sehingga ritel boleh menggunakan emblem Olimpiade Tokyo untuk tujuan bisnis.

Takahashi telah membantah tuduhan menerima suap, akan tetapi ia memang mengakui menerima uang. 

 

1 yen: Rp 109

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Jokowi Ingin IKN Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036

Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin Olimpiade 2036 dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur. Adapun Indonesia saat ini memang membidik status tuan rumah Olimpiade 2036.

Hal ini disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (3/8). Hadir pula Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan. 

"Sekaligus beliau (Presiden) beberapa waktu yang lalu sudah memberikan arahan kepada saya untuk kita bidding menjadi tuan rumah Olimpiade 2036, tetapi proposal itu sudah mencantumkan pelaksanaannya ada di IKN," kata Zainudin dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu.

Jokowi juga akan membangun pusat pelatihan sepak bola atau training center di IKN, seiring perkembangan sepak bola Indonesia yang semakin membaik. Hal ini juga berkaitan dengan rencana pengajuan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2036.

"Semua fasilitas-fasilita olahraga, baik (fasilitas) utama maupun (fasilitas) pendukung akan kita bangun di IKN. secara lengkap," jelas Zainudin.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Target Olimpiade

Sebelumnya, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) membidik status tuan rumah Olimpiade 2036 setelah gagal menjadi penyelenggara pesta olahraga empat tahunan tersebut untuk edisi 2032.

Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari mengaku kegagalan itu tak lantas membuat pihaknya mundur, dan akan kembali membawa Indonesia maju dalam bidding tuan rumah Olimpiade 2036.

“Ibarat peribahasa genggam bara api, biar menjadi arang. Artinya, lakukan segala sesuatu dengan kesabaran. Penetapan (Brisbane) tidak membuat kami mundur (menjadi tuan rumah Olimpiade),” kata pria yang akrab disapa Okto itu dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

Indonesia harus mengubur mimpi menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 setelah Brisbane, Australia resmi terpilih menjadi tuan rumah berdasarkan hasil pemungutan suara dalam Rapat Umum Sesi Komite Olimpiade Internasional (IOC) ke-138 di Tokyo.

Proses bidding tuan rumah Olimpiade 2032 menggunakan format baru. Negara yang berminat menjadi penyelenggara pesta olahraga terakbar empat tahunan di dunia itu harus melewati beberapa tahap, yakni interested party, continuous dialogue, targeted dialogue, kemudian menjadi preferred host.

“Indonesia statusnya continuous dialogue, dan hanya satu targeted dialogue saja yang dipilih oleh future host commission, yaitu Brisbane. Kami tidak akan mundur dan ingin tetap berjuang menjadi tuan rumah Olimpiade dengan menjadi satu-satunya targeted dialogue untuk Olimpiade 2036,” terang Okto.

4 dari 4 halaman

Incar Olimpiade, Sarana Olahraga Indonesia Bakal Berstandar Internasional

Demi meningkatkan kualitas sarana dan prasarana olahraga di Indonesia, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat bekerja sama dengan salah satu konsultan sarana dan prasarana olahraga Labo Sport Asia Limited. Dengan demikian sarana dan prasarana olahraga di Indonesia akan berstandar internasional. 

Perjanjian kerja sama antara KONI Pusat dan Labo Sport diresmikan pada Jumat tanggal 24 Juni 2022 di kantor KONI Pusat, Senayan, Jakarta Pusat. Ketua Umum (Ketum) KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman melakukan penandatanganan, sedangkan Labo Sport diwakili oleh Managing Director Asia Olivier Ducroqco. 

Sebagai konsultan perencanaan pembangunan venue olahraga, Labo Sport siap mendukung Indonesia memiliki sarana dan prasarana olahraga dengan akreditasi dari federasi internasional cabang olahraga. Dengan akreditasi internasional itu, syarat penyelenggaraan kompetisi kelas dunia sudah terpenuhi. Hal tersebut dikerja samakan secara eksklusif dengan KONI Pusat.

Labo Sport sendiri telah berkontribusi pada perhelatan bergengsi. Beberapa event yang sarana dan prasarana telah didukung Labo Sport antara lain, Olimpiade Tahun 2004 di Atena, Olimpiade Tahun 2008 di Beijing, Olimpiade Tahun 2012 di London, Olimpiade Tahun 2022 di Tokyo dan berbagai single event.

Ke depan, kerja sama keduanya akan melahirkan laboratorium di Tanah Air yakni Labo Sport Indonesia, yang mana Labo Sport akan mendukung beberapa peralatan. 

Keberadaan sarana dan prasarana berstandar internasional di Indonesia mampu mendukung pembinaan atlet. Tak kalah penting, induk cabang olahraga anggota KONI Pusat menjadi mampu menjadi tuan rumah kejuaraan dunia di Indonesia.