Sukses

Volodymyr Zelensky Minta PBB Agar Amankan PLTN Ukraina

Volodymyr Zelensky dalam pidatonya mengatakan tidak ada kendala objektif untuk menghalangi misi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mencapai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.

Liputan6.com, Zaporizhzhia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato hariannya pada Kamis (18/8) mengatakan tidak ada kendala objektif untuk menghalangi misi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mencapai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.

“Rusia harus segera dan tanpa syarat mengizinkan wakil-wakil IAEA ke PLTN Ukraina itu,” katanya. Namun, ia juga menambahkan, pihak yang mengorganisir pemerasan nuklir tentu saja tidak dapat menjadi “pembawa” misi semacam itu.

“Rusia harus dengan segera dan tanpa syarat mengizinkan wakil-wakil IAEA ke PLTN dan juga menarik pasukannya dari wilayah sekitar PLTN. Dunia memiliki kekuatan untuk memastikan ini,” kata Zelensky. “Jika dunia tidak memastikan ini, kita bisa membuang begitu saja seluruh dokumen internasional mengenai keselamatan nuklir dan radiasi ke tempat sampah. Rusia sedang menghancurkan tatanan internasional ini.”

Sebelumnya, Zelensky bertemu dengan Sekjen PBB Antonio Guterres dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Lviv, kota di Ukraina Barat.

“Saya mengadakan negosiasi yang sangat substantif mengenai banyak topik hari ini dengan Presiden Turki Erdogan. Saya berterima kasih kepadanya atas dukungan tak tergoyahkan bagi kedaulatan dan integritas teritorial negara kita. Kami membahas kerja sama pertahanan, ekonomi dan energi,” katanya. “Saya berterima kasih kepada Turki atas kesediaannya mengambil peran pelindung dalam rekonstruksi Kharkiv dan wilayah Kharkiv. Ini adalah misi bagi negara yang benar-benar kuat. Hari ini, langkah pertama telah diambil – suatu perjanjian mengenai infrastruktur ditandatangani.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

PLTN Zaporizhzhia

Sebelumnya, Guterres menyerukan agar kawasan PLTN Zaporizhzhia “didemiliterisasi,” dengan menarik peralatan dan personel militer.

“Akal sehat harus diutamakan untuk menghindari tindakan apapun yang mungkin membahayakan integritas fisik, keselamatan atau keamanan PLTN,” kata Guterres. “Fasilitas ini tidak boleh digunakan sebagai bagian dari operasi militer apa pun. Sebaliknya, perjanjian sangat diperlukan untuk membangun kembali Zaporizhzhia sebagai infrastruktur sipil semata dan untuk memastikan keselamatan daerah tersebut,” lanjutnya.

“Kita harus mengatakan apa adanya – setiap potensi kerusakan pada Zaporizhzhia adalah tindakan bunuh diri,” ujarnya.

Guterres mengatakan PBB memiliki kemampuan logistik dan keamanan untuk mendukung setiap misi IAEA untuk mengamankan PLTN, asalkan Rusia dan Ukraina menyetujuinya.

Zelensky, Guterres dan Erdogan juga membahas berbagai upaya untuk mengakhiri perang dan pengiriman biji-bijian Ukraina yang diperantarai PBB dan Turki. Selama berbulan-bulan Rusia menghalangi keberangkatan kapal pembawa biji-bijian itu dari kawasan Laut Hitam ke berbagai negara, termasuk negara-negara Afrika yang menghadapi bencana kelaparan. Sekitar 560 ribu ton biji-bijian telah dikirimkan sejauh ini, kata PBB.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Kepala IAEA Peringatkan Masalah Keselamatan PLTN Ukraina

Badan Dunia mengimbau agar semua aktivitas militer di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar Eropa di wilayah tenggara Ukraina segera diakhiri. PBB memperingatkan bahwa setiap kerusakan bisa menyebabkan "konsekuensi bencana" di kawasan itu dan sekitarnya.

Pejabat-pejabat Rusia dan Ukraina telah berulang kali saling tuduh menembaki PLTN di Zaporizhzhia tersebut.

Dalam pidato di Dewan Keamanan PBB, kepala nuklir PBB Rafael Grossi mengatakan, hasil penilaian para pakar Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menunjukkan tidak ada ancaman langsung terhadap keselamatan nuklir sebagai akibat dari penembakan itu. Tetapi ia menambahkan bahwa situasinya dapat berubah "setiap saat."

Grossi, Dirjen IAEA, memperingatkan bahwa setiap hari situasi semakin berbahaya di Zaporizhzhia. Daerah yang terletak di kota Enerhodar itu direbut pasukan Rusia pada awal Maret, tidak lama setelah mereka menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Walaupun dikuasai Rusia, staf Ukraina tetap menjalankan operasi PLTN tersebut. Duta Besar Rusia, Vassily Nebenzia, mengatakan kepada dewan keamanan PBB, tuduhan bahwa Rusia menembaki PLTN itu "sinis dan tidak masuk akal."

Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya memohon agar Rusia meninggalkan PLTN itu.

"Tidak ada di antara kita yang bisa menghentikan angin jika membawa radiasi. Tetapi bersama-sama, kita mampu menghentikan negara teroris," katanya.

4 dari 4 halaman

PLTN Zaporizhzhia Ukraina Terbakar Diserang Rusia

Kebakaran terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina, fasilitas nuklir terbesar di Eropa. 

"Gempuran musuh yang terus menerus terhadap bangunan dan unit [pembangkit]" tampaknya menyebabkan kebakaran di stasiun nuklir," menurut Wali Kota Dmytro Orlov dari Enerhodar di dekatnya seperti dikutip dari BBC, Jumat (4/3/2022).

Kepala administrasi negara bagian Zaporozhia mengatakan bahwa keamanan pembangkit listrik Zaporizhzia "terjamin".

Alexander Starukh memposting hanya satu kalimat di Facebook, mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan direktur Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia (Zaporizhzhia Nuclear Power Station/Plant, ZNPP) di Enerhodar, dan telah dijamin keamanannya.

"Direktur ZNPP meyakinkan saya bahwa saat ini, keamanan nuklir objek tersebut diamankan," tulisnya.

Itu terjadi ketika pejabat tinggi Ukraina telah memperingatkan kemungkinan krisis nuklir karena penembakan Rusia yang dilaporkan di sana.