Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Amerikat Serikat di Jakarta menyebut Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menelepon Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Isu ekonomi dan G20 jadi pembahasan.
Pihak AS tidak mengungkap detail apa yang kedua pihak bahas, namun hanya topik secara garis besar.
Advertisement
Baca Juga
"Mereka membahas perluasan kerja sama ekonomi dan mendorong kemakmuran dengan jangkauan luas, termasuk melalui Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik. Keduanya juga membahas upaya yang sedang dilakukan untuk mendukung kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah G20 tahun ini, serta upaya untuk mengatasi krisis iklim, menangani kerawanan pangan global, dan menurunkan harga energi," tulis keterangan dari pihak Kedubes AS di Jakarta, tertanggal 22 Agustus 2022.
Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik atau Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) adalah program Presiden AS Joe Biden yang diluncurkan di Jepang pada Maret 2022. Tujuan IPEF adalah kerja sama ekonomi yang lebih resilien dan adil di kawasan.
Sejumlah negara yang ikut serta adalah Australia, Brunei, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, New Zealand, the Philippines, Singapore, Thailand, dan Vietnam.
Pihak Gedung Putih menyebut totalnya IPEF mewakili 40 persen GDP di dunia. Selain itu, inovasi juga menjadi fokus dari IPEF.
Ranah ekonomi yang diperkuat oleh perjanjian ini adalah Connected Economy (Ekonomi Terkoneksi), Resilient Economy (Ekonomi Resilien), Clean Economy (Ekonomi Bersih), dan Fair Economy (Ekonomi Adil).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
AS Harapkan Presiden Ukraina Datang ke KTT G20 Bali Jika Vladimir Putin Hadir
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky harus bergabung dengan KTT G20 di Bali jika Presiden Rusia Vladimir Putin menghadirinya, pejabat pemerintah Amerika Serikat mengatakan.
"Seperti yang dikatakan Presiden Biden secara terbuka sendiri, dia tidak berpikir Presiden Putin harus menghadiri G-20 saat dia mengobarkan perangnya melawan Ukraina. Tetapi jika Putin benar-benar hadir, AS percaya bahwa Zelenskiy juga harus berpartisipasi," Bloomberg mengutip pernyataan Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Bloomberg mencatat bahwa desakan Dewan Keamanan Nasional bahwa Zelensky "berpartisipasi" dalam KTT membuka kemungkinan bahwa Zelenskiy dapat bergabung secara virtual daripada secara langsung. Inilah yang terjadi pada Juli, ketika Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, berbicara dari jarak jauh pada pertemuan menteri luar negeri G20.
Sementara itu, Joe Biden belum mengkonfirmasi apakah dia akan melakukan perjalanan ke Bali untuk KTT, meskipun para pejabat AS telah mengambil bagian dalam pertemuan menjelang KTT para pemimpin.
Pada bulan Maret, Biden menyerukan agar Rusia diusir dari kelompok negara-negara G20 karena perangnya yang sedang berlangsung melawan Ukraina tetapi mengakui bahwa anggota kelompok lain, termasuk Indonesia, mungkin tidak setuju.
Menurut pernyataan Presiden RI Joko Widodo, Xi Jinping dan Vladimir Putin akan menghadiri KTT G20 di Bali pada November mendatang.
Indonesia juga mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk berpartisipasi dalam KTT tersebut.
Presiden Zelensky menyatakan bahwa partisipasi Ukraina dalam KTT G20 akan tergantung pada situasi keamanan negara itu dan daftar peserta KTT.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Jubir Kemlu Inggris Sebut Rusia Tak Punya Hak Secara Moral Hadir di G20
Rusia dianggap tidak memiliki hak secara moral untuk duduk di negara-negara Kelompok G20.
Lantaran, Rusia terus melakukan invasi ke Ukraina, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris, pada Jumat (19/8).
"Rusia tidak memiliki hak moral untuk duduk di G20 sementara agresinya di Ukraina berlanjut," kata juru bicara itu.
“Kami menyambut baik upaya Indonesia untuk memastikan bahwa dampak perang Rusia dipertimbangkan dalam pertemuan G20, serta indikasi bahwa Ukraina dapat diwakili oleh Presiden Volodymyr Zelensky di KTT Pemimpin G20.”
Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT pada bulan November dan telah mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin China Xi Jinping akan hadir.
BI Prediksi Ekonomi Tumbuh 5,5 Persen di Kuartal III 2022
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 mencapai 5,5 persen. Angka ini lebih tinggi dari kuartal II lalu yang mencapai 5,44 persen secara tahunan atau year on year/yoy.
"Dengan demikian, perbaikan ekonomi domestik terus berlanjut," kata kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual hasil RDG Agustus 2022 di Jakarta, Selasa (23/8).
Perry mengungkapkan, tingginya pertumbuhan ekonomi didorong oleh peningkatan permintaan domestik, terutama konsumsi rumah tangga, serta tetap tingginya kinerja ekspor.
Perbaikan ekonomi nasional juga tercermin pada peningkatan pertumbuhan mayoritas lapangan usaha, terutama Industri Pengolahan, Transportasi dan Pergudangan, serta Perdagangan Besar dan Eceran.
Secara spasial, perbaikan ekonomi ditopang oleh seluruh wilayah, terutama Jawa, Sumatera, dan Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua). Ke depan, pertumbuhan ekonomi diprakirakan akan tetap tinggi.
Selain itu, berbagai indikator dini pada Juli 2022 dan hasil survei Bank Indonesia terakhir, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur terus membaik. Dari sisi eksternal, kinerja ekspor hingga bulan Juli 2022 tetap positif di tengah melambatnya perekonomian global.
Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) juga tetap baik, sehingga menopang terjaganya ketahanan eksternal. NPI pada kuartal II 2022 mencatat surplus, ditopang oleh surplus transaksi berjalan yang meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dan perbaikan defisit transaksi modal dan finansial.
Advertisement