Liputan6.com, Kiev - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu (24/8) bertemu dengan Boris Johnson, perdana menteri Inggris di Kiev.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas kebutuhan pertahanan negara, situasi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia dan masalah lainnya.
Dalam briefing hariannya pada hari Rabu, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan bahwa tentara Rusia mengalahkan batalyon ke-18 dari brigade laut ke-35 angkatan bersenjata Ukraina.
Advertisement
Baca Juga
Sementara anggotanya mencoba untuk diam-diam menyeberangi Sungai Ingulets di wilayah Kherson.
Lebih dari 80 tentara Ukraina tewas dan enam mobil hancur, katanya, demikian dikutip dari laman Xinhua, Kamis (25/8/2022).
Menurut Konashenkov, pasukan Rusia menghancurkan tujuh pos komando Ukraina, 47 unit artileri di posisi tembak, dan 212 personel dan area konsentrasi peralatan selama sehari terakhir.
Sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh tujuh pesawat tak berawak dan mencegat dua peluru sistem roket peluncur ganda Ukraina, tambahnya.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Rabu memperingatkan situasi berbahaya di dalam dan sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina selatan.
"Saya tetap sangat prihatin dengan situasi di dalam dan di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa di Zaporizhzhia. Lampu peringatan menyala," katanya kepada Dewan Keamanan PBB.
"Setiap tindakan yang mungkin membahayakan integritas fisik, keselamatan atau keamanan pembangkit nuklir tidak dapat diterima. Setiap eskalasi situasi lebih lanjut dapat mengarah pada penghancuran diri sendiri," kata Guterres.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
AS Umumkan Bantuan Senjata Untuk Ukraina
Amerika Serikat pada hari Rabu mengumumkan tahap tambahan bantuan keamanan ke Ukraina senilai hampir 3 miliar dolar AS, paket bantuan senjata satu kali terbesar ke Kiev yang datang ketika konflik Rusia-Ukraina mencapai tanda setengah tahun.
Menurut perincian oleh Departemen Pertahanan, item dalam paket yang baru diumumkan termasuk enam Sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Canggih Nasional tambahan dengan amunisi tambahan, hingga 245.000 butir amunisi artileri 155mm, hingga 65.000 butir amunisi mortir 120mm hingga 24 radar kontra-artileri, Puma Unmanned Aerial Systems (UAS) dan peralatan pendukung untuk sistem Scan Eagle UAS, sistem kontra-UAS "Vampir", dan sistem roket berpemandu laser.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Volodymyr Zelensky: Rakyat Ukraina Akan Berjuang Hingga Akhir
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Rabu (24/8) mengatakan rakyat Ukraina “berjuang demi nasib kita” sementara negara itu merayakan Hari Kemerdekaan serta menandai enam bulan invasi Rusia.
Berbicara dalam pidato video dari Lapangan Kemerdekaan Kyiv, Zelensky mengatakan Ukraina akan berjuang untuk tanah airnya “hingga akhir,” dan bahwa meskipun akhir perang akan ditandai dengan perdamaian, Ukraina sekarang ini menginginkan kemenangan.
“Dan kita ingin mengangkat tangan sekali saja, sewaktu kita akan merayakan kemenangan. Ukraina secara keseluruhan,” kata Zelensky, seperti dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (25/8/2022).
“Karena kita tidak menjual tanah dan rakyat kita. Bagi kita, Ukraina adalah seluruh Ukraina, tanpa ada konsesi atau kompromi.”
Zelensky mengatakan Ukraina akan merebut kembali kontrol atas wilayah Donbas di bagian timur serta Krimea.
Pasukan Rusia mengalihkan fokus mereka ke Donbas setelah gagal dalam gerakan awal untuk memasuki ibu kota Ukraina, Kyiv. Separatis dukungan Rusia telah memerangi pasukan Ukraina di Donbas sejak 2014. Pada tahun yang sama, Rusia menganeksasi Krimea dalam langkah yang tidak diakui masyarakat internasional.
“Kalian tidak ingin tentara kalian mati? Bebaskan tanah kami,” kata Zelensky. “Kalian tidak ingin ibu kalian menangis? Bebaskan tanah kami. Ini adalah persyaratan kami yang jelas dan sederhana.”
Perayaan Hari Kemerdekaan secara terbuka dilarang di Kyiv karena para pemimpin Ukraina, dan AS, memperingatkan tentang peningkatan upaya Rusia untuk menyerang infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah di Ukraina.
Bantuan Militer
Para pejabat AS diperkirakan akan mengumumkan sedini Rabu (24/8) tambahan bantuan baru senilai $3 miliar untuk melatih dan memasok pasukan Ukraina pada tahun-tahun mendatang.
Para pejabat mengatakan bantuan itu akan mendanai drone, persenjataan dan peralatan lain yang mungkin tidak digunakan di medan tempur dalam satu atau dua tahun ini.
Tidak seperti kebanyakan paket terdahulu yang memberikan bantuan langsung di medan tempur, dana baru ini kebanyakan bertujuan untuk membantu Ukraina mendapatkan pertahanan jangka menengah hingga panjang.
Bantuan baru ini akan diberikan di luar sekitar $10,6 miliar bantuan militer yang telah dikirimkan AS untuk Ukraina dalam satu setengah tahun ini.
Kementerian pertahanan Norwegia, Rabu (24/8) menyatakan bahwa Norwegia dan Inggris bersama-sama memasok Ukraina dengan drone mikro yang digunakan untuk “pengintaian dan identifikasi target.”
Norwegia juga memasok sistem portable yang akan memungkinkan pasukan Ukraina mengacaukan drone musuh, yang menurut kementerian pertahanan Norwegia “secara khusus cocok untuk melindungi patroli yang lebih kecil, posisi-posisi artileri dan berbagai sumber daya penting lainnya.”
Advertisement