Liputan6.com, Tokyo - Kepala polisi nasional Jepang pada Kamis 25 Agustus 2022 mengatakan dia akan mengundurkan diri, untuk bertanggung jawab atas penembakan fatal mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada pidato kampanye bulan lalu.
Pengumuman Kepala Badan Kepolisian Nasional Itaru Nakamura mengemuka ketika agensinya merilis laporan tentang kegagalan menyelamatkan nyawa Shinzo Abe pada 8 Juli ketika dia terbunuh di Nara, Jepang barat.
Baca Juga
Laporan polisi menemukan celahdi perlindungan polisi Abe yang memungkinkan penyerang menembaknya dari belakang.
Advertisement
Sejauh ini Nakamura tidak mengatakan kapan pengunduran dirinya dilakukan secara resmi.
Terduga pria bersenjata, Tetsuya Yamagami, ditangkap di tempat kejadian dan saat ini sedang menjalani evaluasi mental hingga akhir November 2022.
Yamagami mengatakan kepada polisi bahwa dia menargetkan Abe karena hubungan mantan pemimpin itu dengan Gereja Unifikasi, yang dia benci.
Sementara itu keluarga Abe memberikan penghormatan kepadanya dalam ritual pribadi Buddhis pada hari Kamis menandai hari ke-49 pembunuhannya.
Shinzo Abe ditembak di Nara, Jepang pada 8 Juli 2022. Tak berapa lama kemudian, dalam hitungan jam ia dinyatakan meninggal dunia.
Pada 12 Juli acara pemakaman Shinzo Abe digelar, kendati demikian upacara resmi kenegaraan belum dilakukan.
Bertemu PM Jepang, Jokowi Sampaikan Duka Cita Atas Wafatnya Shinzo Abe
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengawali kunjungan kerja ke Tokyo dengan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Kishida Fumio. Pertemuan dilakukan di Kantor PM Jepang, Rabu 27 Juli 2022.
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Jokowi tiba di lokasi pertemuan dan langsung disambut PM Kishida yang sudah menunggu di halaman depan kantornya. Kedua pemimpin negara kemudian menuju Lobi Kantor PM untuk melakukan upacara penyambutan resmi.
Setelah Jokowi dan PM Kishida berada di mimbar kehormatan, lagu kebangsaan masing-masing negara diperdengarkan. PM Kishida kemudian mempersilakan Jokowi untuk memeriksa barisan kehormatan dan diikuti oleh perkenalan delegasi masing-masing negara.
Jokowi dan PM Kishida beserta delegasi pun menuju ruang rapat untuk melakukan pertemuan bilateral. Jokowi mengucapkan terima kasih atas penyambutan hangat dalam kunjungannya ke Jepang.
Jokowi juga kembali menyampaikan belasungkawanya atas meninggalnya mantan PM Shinzo Abe. Menurut dia, Shinzo Abe merupakan pemimpin yang membawa hubungan Indonesia-Jepang menjadi kemitraan strategis.
"Atas nama masyarakat Indonesia, sekali lagi saya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Beliau adalah pemimpin Jepang yang telah membawa hubungan kedua negara kita menjadi Kemitraan Strategis," kata Jokowi.
Sekilas Tetsuya Yamagami
Tetsuya Yamagami penembak Shinzo Abe adalah seorang warga Nara berusia 40-an, ditangkap sehubungan dengan insiden penembakan tersebut.
Foto-foto dari acara tersebut menunjukkan tersangka berdiri di dekat Abe beberapa saat sebelum dia ditembak.
Saksi mata menggambarkan melihat seorang pria membawa senjata besar bergerak dalam jarak beberapa meter dari Abe dan menembak dua kali. Mantan perdana menteri itu jatuh ke tanah ketika orang-orang berteriak kaget dan tidak percaya.
Petugas keamanan kemudian menyergap pria bersenjata yang terlihat tidak berusaha melarikan diri. Kemudian menyita senjata yang digunakan.
Menurut sumber di pemerintahan, ia merupakan mantan anggota Pasukan Bela Diri Jepang. Mantan Marinir Angkatan Laut dan pasukan bela diri Jepang hingga 2005.
Tetsuya Yamagami ditangkap di lokasi penembakan atas tuduhan percobaan pembunuhan, kata kepolisian, dikutip dari Kyodo, Jumat 8 Juli.
Yamagami pernah bekerja di sebuah pabrik manufaktur di wilayah Kansai di Jepang barat dari sekitar musim gugur 2020 hingga Mei tahun ini, Kyodo mengutip sebuah agen tenaga kerja.
Advertisement
Tetsuya Yamagami Pembunuh Shinzo Abe Dendam karena Sang Ibu Bangkrut
Tetsuya Yamagami, pria yang membunuh Shinzo Abe percaya mantan pemimpin Jepang itu terkait dengan kelompok agama yang dia tuduh sebagai penyebab kebangkrutan ibunya. Ia menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk merencanakan serangan terhadap Abe dengan menggunakan senjata rakitan, kata polisi, Sabtu 9 Juli 2022
Mengutip VOA Indonesia, Minggu (10/7/2022), Tetsuya Yamagami yang seorang pengangguran berusia 41 tahun, diidentifikasi sebagai tersangka pembunuhan Abe pada Jumat 8 Juli setelah seorang pria terlihat dalam video yang berulang kali ditampilkan di televisi Jepang dengan tenang mendekati perdana menteri terlama di negara itu dari belakang dan menembaknya.
Bertubuh kurus dan berkacamata dengan rambut kusut, tersangka terlihat melangkah ke jalan di belakang Abe, yang berdiri di atas anak tangga di persimpangan, sebelum melepaskan dua tembakan dari senjata sepanjang 40 cm yang dibungkus dengan lakban atau selotip hitam. Dia ditangkap oleh polisi di tempat kejadian.
Yamagami adalah seorang penyendiri yang tidak menjawab ketika diajak bicara, kata tetangga kepada Reuters. Dia yakin Abe telah mempromosikan sebuah organisasi keagamaan yang membuat ibunya bangkrut karena telah memberi donasi, kata kantor berita Kyodo, mengutip sumber-sumber.
"Ibu saya terlibat dalam kelompok keagamaan dan saya membencinya," Kyodo dan media domestik lainnya mengutip polisi.
Shinzo Abe ditembak saat berpidato di Nara pada Jumat 8 Juli. Ia menjalani perawatan selama sekitar 4.5 jam, namun nyawanyanya tetap tak tertolong.
Shinzo Abe disebut kehabisan darah dan sempat mengalami henti jantun. Shinzo Abe meninggal dunia.
Selamat Tinggal Shinzo Abe, Mantan PM Jepang Terlama
Selasa, 12 Juli 2022 menjadi hari terakhir rakyat Jepang mengucapkan selamat tinggal mereka kepada mantan Perdana Menteri Shinzo Abe. Pemakaman keluarga diadakan di sebuah kuil, beberapa hari setelah pembunuhannya yang mengejutkan bangsa.
Mengutip AP News, ratusan orang, beberapa dalam setelan jas formal berwarna gelap, memenuhi trotoar di luar Kuil Zojoji di pusat Kota Tokyo untuk mengucapkan selamat tinggal kepada mendiang Shinzo Abe, yang pandangan nasionalistisnya mendorong kebijakan konservatif partai yang memerintah.
Sejumlah pelayat mengambil foto dan beberapa lainnya berteriak "Abe san!" saat iring-iringan mobil jenazah Shinzo Abe yang ditumpangi istrinya, Akie Abe, pelan-pelan melaju di antara kerumunan yang memadati jalan.
Akie Abe duduk di kursi depan sebelah sopir, tak duduk di belakang seperti saat membawa pulang jenazah suaminya dari rumah sakit di Nara ke Tokyo. Ia mengenakan balutan pakaian serba hitam. Aura kesedihan terpancar dari wajahnya yang tertutup maske. Matanya pun terlihat sembab.
Advertisement