Sukses

Mikhail Gorbachev Meninggal, Sosok yang Berani Kritik Vladimir Putin

Mikhail Gorbachev meninggal. Ia pernah menyebut tindakan Vladimir Putin mirip Partai Komunis.

Liputan6.com, Moskow - Meninggalnya mantan pemimpin Rusia Mikhail Gorbachev menandakan akhir dari sebuah era. Ia merupakan pemimpin terakhir dari Uni Soviet dan sosok yang mengakhiri Perang Dingin di zamannya. 

Mikhail Gorbachev memiliki perjalanan politik yang tidak biasa. Ia meraih Nobel Perdamaian pada 1990 atas jasanya di politik internasional, namun ia juga kalah besar di pemilu Rusia 1996. Ia bahkan gagal meraih 1 persen suara. 

Meski demikian, reputasi internasional Mikhail Gorbachev masih sangat kuat. Ia bahkan berani mengkritik partai berkuasa.

Pada wawancara dengan Associated Press pada 2009, Gorbachev berkata kekuasaan partai politik Vladimir Putin (partai Rusia Bersatu) adalah versi yang lebih buruk Partai Komunis Uni Soviet. Waktu itu Vladimir Putin sedang menjabat sebagai perdana menteri.

"Saya sering mengkritik Rusia Bersatu, dan saya melakukannya secara langsung," ujar Mikhail Gorbachev. "Itu adalah partai birokrat dan versi terburuk CPUS (Communist Party of the Soviet Union)," ujarnya.

Menolak Uni Soviet Pecah 

Dilaporkan VOA News, dalam wawancara bersama AP tersebut Gorbachev berkata tidak berniat Uni Soviet pecah. Ia hanya ingin supaya komunisme dibenahi. Ia pun berharap Ukraina, Kazakhstan dan Belarusia akan bergabung dengan sebuah uni baru bersama Rusia. 

Gorbachev diketahui mendukung aneksasi Krimea yang dilakukan rezim Putin di 2014. Namun, media-media Barat menyebut Gorbachev merasa kecewa pada aksi Putin yang melancarkan invasi terhadap Ukraina, dan Gorbachev merasa legacy-nya telah dirusak.

2 dari 3 halaman

Mikhail Gorbachev Meninggal, Ini Reaksi Para Pemimpin Dunia

Mantan pemimpin Rusia Mikhail Gorbachev dikabarkan meninggal dunia usia 91 tahun. Reputasi Mikhail Gorbachev di dunia Barat cukup cemerlang karena ia berjasa mengakhiri Perang Dingin. 

Menurut media Rusia, Gorbachev meninggal pada Selasa (30/8) waktu setempat. Ia meninggal karena penyakit lama. 

Kabar kematian Gorbachev lantas disambut dengan kenangan atas perubahan-perubahan yang ia lakukan. 

"Mikhail Gorbachev adalah pemimpin yang terpercaya dan dihormati. Ia memainkan sebuah peran krusial untuk mengakhiri Perang Dingin dan menurunkan Tirai Besi. Hal tersebut membuka jalan bagi Eropa yang bebas. Ini satu warisan yang tidak akan kita lupakan," ujar Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen melalui Twitter, dikutip Rabu (31/8/2022). 

Sementara, Presiden Rusia Vladimir Putin memberika duka cita melalui juru bicaranya. 

"Vladimir Putin mengekspresikan rasa duka cita terdalamnya terhadap kematian Mikhail Gorbachev. Pada pagi hari, ia akan mengirimkan telegram dengan ucapan duka kepada saudara-saudara dan sahabat-sahabatnya," ujar jubir pemerintah Dmitry Peskov kepada media pemerintah TASS.

Terakhir kali Vladimir Putin bertemu Mikhail Gorbachev adalah di tahun 2006. 

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga turut mengucapkan rasa duka cita. Ia menyebut Macron sebagai pria perdamaian.

"Dukacita saya terhadap meninggalnya Mikhail Gorbachev, pria perdamaian yang keputusannya telah membuka kebebasan bagi rakyat Rusia. Tindakannya demi perdamaian di Eropa telah mengubah sejarah kita bersama," ujar Presiden Macron.

Senada, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson turut menyebut Gorbachev sebagai seorang teladan di tengah invasi yang dilancarkan Vladimir Putin di Ukraina.

3 dari 3 halaman

Gorbachev Meninggal

Dulu, Mikhail Gorbachev merupakan sekretaris jenderal dari Partai Komunis Soviet. Karier politiknya yang melesat pada usia muda membuatnya dianggap sebagai angin segar dari perpolitikan Soviet pada kancah global.

Berdasarkan laporan BBC, Rabu (31/8), Gorbachev meninggal karena penyakit lama yang dideritanya. Ia sudah sering keluar-masuk rumah sakit. 

Pada Juni 2022, ia dilaporkan dibawa ke rumah sakit karena penyakit ginjal. Meski demikian, penyebab resmi meninggalnya Gorbachev belum diumumkan. 

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut Mikhail Gorbachev sebagai seorang tokoh teladan. 

"Di saat agresi Putin di Ukraina, komitmen (Gorbachev) yang tanpa lelah untuk membuka masyarakat Soviet masih sebuah teladan bagi kita semua," ujarnya. 

Sekjen PBB Antonio Guterres juga berduka cita.

Mikhail Gorbachev mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian pada 1990 berkata tindakannya yang berani untuk mengubah hubungan Barat dan Timur.