Liputan6.com, Edinburgh - Penulis novel Harry Potter, JK Rowling, mengambil langkah tegas usai seorang netizen menyebar foto editan tentang dirinya di Twitter. Ironisnya, penyebar foto editan itu ternyata bekerja di industri media.
Foto editan itu menampilkan narasi seakan-akan JK Rowling menyerang kelompok LGBT. Penulis Skotlandia itu lantas menuntut permintaan maaf, serta menghubungi lawyer untuk kasus ini.
Advertisement
Baca Juga
Tweet itu disebar oleh netizen bernama Kathryn Brightbill yang mengaku seorang penulis di LA Times.
Modus tweet palsu itu adalah dengan mengedit tweet JK Rowling yang sudah dihapus. Si pembuat tweet palsu menyajikan seakan-akan isi tweet yang dihapus itu bernada kebencian.
"Tweet palsu ini dibuat ketika saya menghapus tweet lain yang memiliki typo, kemudian saya mempostingnya lagi. Pembuatnya mengklaim ini adalah yang saya hapus. Saya memintamu untuk menghapus klaim fitnah ini dan mengakui kebenaran," tulis JK Rowling di Twitter, Rabu (30/8).
.@KEBrightbill This fake tweet was created when I deleted an entirely different Tweet with a typo in it, then reposted. The creator claimed this what what I deleted. I am asking you to delete this defamatory claim and acknowledge the truth. 1/2 pic.twitter.com/cqkSN7Tyuc
— J.K. Rowling (@jk_rowling) August 31, 2022
Pada tweet palsu itu Kathryn Brightbill menyebut foto yang ia sebar di-screenshot sendiri oleh teman yang ia kenal di dunia nyata. JK Rowling berkata para pengacaranya ingin bicara dengan orang tersebut.
"Lawyers saya juga sangat ingin mengidentifikasi teman "dunia nyata" anda yang mengambil "screenshot" itu sendiri," tulis JK Rowling.
Brightbill langsung mengunci akun Twitternya, namun sebelumnya ia berdalih bahwa tweet itu sudah banyak beredar. JK Rowling mendapat dukungan dari fans karena berani mengambil langkah melawan fitnah. Novelis itu juga mengakui bahwa sedikit langkah tegas diperlukan.
Seorang jurnalis BBC telah mengonfirmasi bahwa tweet itu memang editan.
Dalam beberapa tahun terakhir, JK Rowling yang pro-LGBT sedang diserang oleh para pendukung hak trangender di Twitter. Salah satu alasannya karena JK Rowling menilai hak perempuan harus tetap terpisah dari isu transgender.
Rilis Novel Detektif Baru
JK Rowling masih sibuk menulis serial novel detektifnya dengan nama pena Robert Galbraith. Terkini, ia baru saja merilis novel terbaru dari serial ini berjudul The Ink Black Heart.
Novel itu berkisah tentang seorang kartunis yang ditarget oleh sosok anonim di internet. Identitas akun anonim itu lantas jadi perburuan detektif.
The Ink Black Heart merupakan novel detektif keenam dari serial detektif Cormoran Strike. Lima judul lainnya adalah The Cuckoo's Calling, The Silkworm, Career of Evil, Lethal White, dan Troubled Blood.
Misteri-misteri yang disajikan JK Rowling terbilang menarik dan tidak biasa. Misalnya, novel The Silkworm berkisah tentang novelis yang menghilang setelah menulis manuskrip yang realistis dan berbahaya. Sementara misteri di Troubled Blood menyorot kasus hilangnya seorang ibu selama 40 tahun.
Selain menulis novel detektif, JK Rowling juga tetap menulis novel untuk audiens muda, seperti cerita fantas The Ickabog dan The Christmas Pig.
Rowling pun aktif dalam bidang amal. Di tengah invasi Ukraina, yayasan Lumos yang ia bangun turut memberikan bantuan kepada anak-anak Ukraina.
Advertisement
JK Rowling Absen di Reuni Harry Potter, Blak-blakan Bilang Memang Ogah Hadir
Awal tahun 2022 ini, para pengisi film Harry Potter reuni akbar. Dalam acara HBO Max bertajuk Harry Potter 20th Anniversary: Return to Hogwarts tersebut, Daniel Radcliffe, Rupert Grint, Emma Watson, dan bintang waralaba ini yang lain bernostalgia tentang film ikonis tersebut.
Namun ada satu nama besar yang absen dalam acara ini. Ia adalah penulis Harry Potter, JK Rowling. Selentingan yang beredar kala itu, wanita asal Inggris ini tak diajak reuni karena pernyataannya yang dinilai kontroversial soal transgender.
Dilansir dari Deadline, Minggu (28/8), ia buka suara soal isu ini saat hadir sebagai bintang tamu dalam The Graham Norton Radio Show. Bukannya tak diajak, ia blak-blakan ngaku memang ogah datang.
“Aku diajak untuk muncul di sana dan memutuskan untuk tidak ingin melakukannya,” kata wanita yang punya nama pena lain Robert Galbraith ini.
Wanita 57 tahun ini mengungkap alasannya untuk tak ikut terlibat dalam reuni tersebut.
“Menurutku ini lebih kepada (reuni) soal film ketimbang bukunya, dan menurutku memang tentang inilah acara peringatannya,” kata dia.
Ia menambahkan, “Tak ada yang bilang jangan [hadir]…aku diminta hadir tapi memutuskan untuk tidak melakukannya.”
Emma Watson Janjikan Film Baru Harry Potter di Masa Depan
Emma Watson dan sejumlah aktor Harry Potter pada awal tahun ini terlihat dalam film semi dokumenter berjudul Harry Potter 20th Anniversary: Return to Hogwarts yang menjadi perayaan 20 tahun waralaba film adaptasi novel karya J.K. Rowling.
Namun setelah film tersebut tayang di platform HBO Max, para penggemar meminta sesuatu yang lebih dari itu. Banyak yang berharap agar film reuni Harry Potter yang melanjutkan kisah masing-masing karakter bisa segera diproduksi.
Tampaknya, Emma Watson menyadari hal itu. Alhasil, sebuah informasi yang didapatnya dari pihak Warner Bros seputar rencana film baru Harry Potter pun dibeberkan dalam sebuah wawancara terbaru.
Melansir dari comicbook.com, Emma Watson membeberkan dalam wawancaranya kepada British Vogue seputar kembalinya trio dirinya, Daniel Radcliffe, dan Rupert Grint sebagai Harry Potter, Hermione, dan Ron.
"Pastinya (akan kembali)," ujarnya saat ditanya seputar film baru Harry Potter di masa depan.
Beberapa tahun terakhir, fans Harry Potter dihibur oleh serial film Fantastic Beast. Film itu sempat dibintang Johnny Depp, namun aktor itu hengkang karena masalah dengan Amber Heard.
Advertisement