Sukses

Perwira Militer RI Pelajari Intelijen Maritim Bersama Angkatan Laut AS

25 perwira militer RI mengikuti Pelatihan Intelijen Maritim Internasional (International Maritime Intelligence Course, atau IMIC) bersama Amerika Serikat.

Liputan6.com, Bogor - Sejumlah 25 lima perwira militer Indonesia merampungkan International Maritime Intelligence Course (IMIC) atau Pelatihan Intelijen Maritim Internasional bersama Amerika Serikat. Program ini digelar oleh Information Warfare Training Command San Diego (IWTC SD). Pelatihan ini selesai pada 26 Agustus 2022.

Berdasarkan keterangan resmi Kedutaan Besar AS, Kamis (1/9/2022), pelatihan IMIC memperkuat hubungan Amerika Serikat dengan negara-negara mitra dan membantu Amerika Serikat menjaga rute perdagangan bersama tetap terbuka bagi komunitas internasional.

Pelatihan seminggu tersebut, yang disampaikan melalui metode Tim Pelatihan Bergerak (Mobile Training Team, atau MTT), mendukung pelatihan intelijen negara mitra utama Indo-Pasifik. Ini adalah pelatihan lengkap IMIC pertama yang dilakukakan Komando San Diego di luar negeri sejak awal pandemi COVID-19.

MTT secara langsung mendukung Inisiatif Keamanan Maritim Indo-Pasifik (Indo-Pacific Maritime Security Initiative) Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (Defense Security Cooperation Agency), meningkatkan keamanan maritim dan kesadaran domain maritim negara-negara asing di sepanjang Laut China Selatan dan menuju Asia Selatan.

Pelatihan unggulan ini memberikan pelatihan intelijen dasar kepada perwira internasional dengan tingkatan gaji O-1 hingga O-5. Setelah lulus pelatihan, para peserta dapat memberikan dukungan intelijen bagi operasi dan perencanaan angkatan laut, baik di laut maupun darat.

“Pelatihan ini sangat penting bagi para komandan dalam mengambil keputusan. Kami berharap pelatihan ini dapat dilanjutkan dan ditingkatkan ke jenjang berikutnya di tahun depan,” kata Letnan TNI AL Amir Mahmud, salah satu peserta pelatihan tersebut.

2 dari 4 halaman

Interaksi Dua Arah

Pihak Kedubes AS menyebut melalui pelatihan satu minggu ini, para perwira militer menyelesaikan pelajaran yang mencakup berbagai disiplin dan proses intelijen, termasuk latihan praktis tentang pengarahan, metode analitis, dan perencanaan intelijen.

Pelatihan ini mempersiapkan peserta untuk melaksanakan berbagai tugas yang bertitik berat pada evaluasi, analisis, dan penyebaran informasi penting untuk menginformasikan para pembuat keputusan melalui intelijen yang dapat ditindaklanjuti.

Pihak AS mengaku sangat menikmati pengalaman bersama para perwira dari Indonesia. Komunikasi pun terjadi dua arah, serta peserta dinilai aktif terlibat pada proses pelatihan.

“Ini adalah pengalaman yang sangat unik. Setelah mengajar beberapa kelas di San Diego, sangat menyenangkan untuk melihat peserta di lingkungan mereka sendiri, bekerja bersama rekan-rekan mereka. Ada cukup banyak interaksi dua arah, dan peserta sangat terlibat,” ujar Letnan Miranda Rogers, salah satu instruktur IMIC MTT.

Dengan jumlah peserta antara 25 hingga 35 per angkatan, lebih dari 600 perwira militer asing telah sukses menyelesaikan IMIC MTT di Kota Meksiko, Meksiko; Kuala Lumpur, Malaysia; dan Manila, Filipina.

3 dari 4 halaman

Sidang Tahunan, Puan Singgung Profesionalitas TNI-Polri

Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2022-2023 pada Selasa (16/8). Rapat Paripurna DPR ini digelar usai Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI.

“Masa sidang ini memasuki tahun ke-empat dari periode masa jabatan DPR RI dan Presiden, 2019-2024. Menjadi suatu kesempatan yang semakin mendesak dalam menuntaskan secara bertahap sejumlah permasalahan struktural dalam pembangunan nasional,” kata Puan Maharani. 

Dalam pidatonya, Puan menyinggung permasalahan terhadap buruh dan pekerja migran hingga pentingnya profesionalitas TNI dan Polri.

“Memperkuat peran TNI dan POLRI agar semakin profesional, humanis, melayani dan dekat dengan rakyat sehingga rakyat merasa mendapatkan perlindungan, rasa aman dan ketertiban umum,” kata dia.

Politikus PDIP itu juga menyampaikan soal perkembangan pandemi Covid-19, penanganan dampaknya serta ancaman dari varian baru, dan mitigasi dari ancaman pandemi lain.

“Mengantisipasi dinamika konflik geopolitik global, yang telah mengakibatkan krisis pangan dan energi serta menyebabkan tingginya harga komoditas strategis seperti minyak bumi dan bahan pangan. Hal ini dapat berdampak pada kemampuan keuangan negara dalam memberikan subsidi energi,” ujar Puan.

4 dari 4 halaman

Laksma TNI Hersan Dilantik Jadi Sekretaris Militer Presiden

Beralih ke Istana, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno melantik tiga Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara di Aula Serbaguna Gedung III Gedung Kemensetneg, Selasa 23 Agustus 2022. Salah satu yang dilantik yakni, Laksma TNI Hersan menjadi Sekretaris Militer Presiden.

Adapun pelantikan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 94/TPA Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kemensetneg. Ketiga pejabat yang telah diambil sumpahnya diberikan tunjangan jabatan struktural sesuai peraturan perundang-undangan.

Ketiga Pejabat Eselon I yang dilantik adalah Guntur Iman Nefianto sebagai Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing, Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres).

Kemudian, Velix Vernando Wanggai sebagai Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Setwapres. Selanjutnya, Laksma TNI Hersan sebagai Sekretaris Militer Presiden.

Pratikno mengingatkan bahwa toleransi untuk berbuat salah itu memang kecil sekali jika bekerja di lingkungan Istana. Selain itu, kata dia, para pejabat harus menjadi teladan sekaligus menjadi inspirasi bagi lembaga yang kementerian/lembaga yang lain termasuk di daerah.

"Jadi, selamat bergabung kembali. Saya mohon dengan sangat dukungan saudara-saudara menjadi bagian dalam mendorong inovasi," kata Pratikno dikutip dari siaran persnya, Rabu (24/8).

Di sisi lain, dia menegaskan bahwa pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan hanya pindah secara fisik. Namun, juga pindah cara kerja, budaya kerja yang inovatif, lebih produktif, sekaligus bisa melayani masyarakat, terutama tugas melayani Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan sebaik-baiknya.