Liputan6.com, Jakarta - Para menteri luar negeri Uni Eropa telah setuju untuk menangguhkan perjanjian visa dengan Moskow, sehingga mempersulit warga Rusia untuk masuk ke blok tersebut.
Dilansir BBC, Kamis (1/9/2022), Ukraina dan beberapa negara anggota telah menyerukan larangan total, tetapi yang lain seperti Prancis dan Jerman menentang.
Baca Juga
Lebih dari satu juta warga Rusia telah melakukan perjalanan ke UE sejak invasi ke Ukraina pada Februari.Beberapa negara Uni Eropa timur yang berbatasan dengan Rusia diperkirakan akan memberlakukan pembatasan lebih lanjut.
Advertisement
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Glushko mengatakan Uni Eropa "menembak dirinya sendiri" dan langkah itu tidak akan terjawab.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengkritik keputusan itu sebagai "tindakan setengah-setengah".Â
"Berkenaan dengan Rusia [ini] adalah persis apa yang menyebabkan invasi besar-besaran pada 24 Februari," katanya.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan peningkatan substansial dalam penyeberangan perbatasan dari Rusia membuatnya perlu untuk menangguhkan perjanjian tersebut.
"Ini telah menjadi risiko keamanan bagi negara-negara tetangga ini," katanya.Â
"Selain itu, kami telah melihat banyak orang Rusia bepergian untuk bersantai dan berbelanja seolah-olah tidak ada perang yang berkecamuk di Ukraina."
Namun dia memperingatkan agar tidak memotong orang-orang yang menentang perang atau "masyarakat sipil" di Rusia.
Pasukan Ukraina mengatakan Rusia terus menembaki desa-desa kecil di garis depan di wilayah Donbas sebagai penargetan sembarangan terhadap wilayah sipil.
Akses untuk Warga Rusia
Borrell mengatakan negara-negara di perbatasan Rusia masih bebas untuk membatasi akses ke warga Rusia, bahkan mereka yang memiliki visa.
Langkah itu, yang membuatnya lebih lama dan lebih mahal bagi orang Rusia untuk mendapatkan visa, dipandang sebagai kompromi, dengan negara-negara anggota tidak dapat menyetujui pelarangan orang Rusia sama sekali.Â
Lima negara Uni Eropa yang berbatasan dengan Rusia - Finlandia, Estonia, Latvia, Lithuania dan Polandia - mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa mereka dapat memberlakukan larangan atau pembatasan sementara "untuk mengatasi masalah keamanan publik yang akan segera terjadi".
Advertisement
Visa bagi Warga Rusia
Estonia bertujuan untuk menghentikan sebagian besar orang Rusia memasuki negara itu dalam beberapa minggu, kata Menteri Luar Negeri Urmas Reinsalu dikutip oleh Reuters.
Menteri Luar Negeri Ceko Jan Lipavsky mengatakan Komisi Eropa akan mencari cara untuk melangkah lebih jauh, menambahkan bahwa sekitar 12 juta visa telah dikeluarkan untuk Rusia - setara dengan sekitar 8% dari populasi.
Tetapi Prancis dan Jerman memperingatkan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa "pembatasan yang luas" dapat memberi makan narasi Rusia sebagai korban dan mengasingkan generasi masa depan Rusia.
Kanselir Jerman Bantah Soal Wacana Larangan Visa bagi Turis asal Rusia
Pada kesemparan sebelumnya, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada hari Senin (15/8) bahwa meskipun ada ruang untuk melakukan debat di tingkat Uni Eropa terkait larangan masuk bagi wisatawan asal Rusia, penting untuk tidak semakin mempersulit situasi untuk oposan-oposan Rusia yang hendak meninggalkan negara itu.
Dikutip VOA Indonesia, Selasa (16/8/2022), beberapa negara Eropa, termasuk Finlandia yang hadir dalam pertemuan, telah menyerukan agar wisatawan Rusia dilarang masuk ke wilayah Uni Eropa untuk memastikan bahwa mereka ikut membayar hukuman atas invasi Rusia ke Ukraina.
Advertisement