Sukses

4 Anggota Milisi Tewas Akibat Serangan Balasan Otoritas Irak

Empat anggota milisi tewas dalam serangan balasan antara kelompok-kelompok milisi Syiah yang bersaingan di Irak Selatan.

Liputan6.com, Baghdad - Empat anggota milisi tewas dalam serangan balasan antara kelompok-kelompok milisi Syiah yang bersaingan di Irak Selatan, kata dua pejabat keamanan hari Kamis, setelah bentrokan dengan kekerasan di Baghdad membuat negara itu terjerumus ke perang di jalan-jalan.

Pasukan keamanan Irak dengan cepat dikerahkan di Basra, kota kaya minyak di selatan, untuk menanggulangi kekerasan yang terjadi semalam antara satu faksi bersenjata pimpinan ulama berpengaruh Muqtada al-Sadr dan kelompok paramiliter Asaib Ahl al-Haq (AAH), yang dipimpin rival kunci dukungan Iran.

Dua anggota milisi dari kelompok pimpinan al-Sadr, Saraya Salam, dan dua dari AAH tewas dalam serangan itu, kata para pejabat yang berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang memberi keterangan kepada media. Rincian mengenai serangan itu tidak segera jelas dan ada laporan yang saling bertentangan.

Serangan ini terjadi setelah bentrokan di kawasan pemerintahan di Baghdad antara kaum loyalis al-Sadr dan pasukan keamanan Irak menewaskan sedikitnya 30 orang dan lebih dari 400 lainnya cedera. Bentrokan bersenjata ini berakhir Selasa lalu sewaktu Al-Sadr meminta para pengikutnya untuk mundur, seperti dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (3/9/2022).

Ancaman bentrokan lainnya membayangi karena belum diselesaikannya persaingan politik antara al-Sadr dan para pesaingnya yang didukung Iran dalam blok Kerangka Koordinasi, yang mencakup pemimpin AAH Qais al-Khazali.

Kedua kubu berselisih pendapat mengenai mekanisme yang tepat untuk membubarkan parlemen dan mengadakan pemilihan dini, tuntutan utama al-Sadr. Partai al-Sadr menang pemilu 2021 tetapi gagal mencapai kuorum di parlemen untuk menentukan pemerintah yang tidak mengikutkan lawan-lawannya yang dekat dengan Iran.

Dewan Keamanan PBB mengutuk kekerasan belakangan ini, mengimbau “ketenangan dan sikap menahan diri,” serta mendesak semua pihak agar menyelesaikan perbedaan pendapat mereka secara damai dan menghormati supremasi hukum serta hak untuk berkumpul secara damai.

2 dari 4 halaman

6 Anggota ISIS Tewas Ditembak Pasukan Irak dalam Operasi Militer

Pasukan Irak pada Minggu menewaskan enam anggota Negara Islam (ISIS) dalam operasi militer terpisah di utara dan barat negara itu, kata militer.

Bertindak atas laporan intelijen, pasukan paramiliter Hashd Shaabi melakukan operasi di pinggiran Albu-Saif di selatan Mosul, ibu kota provinsi utara Niniwe.

Dikutip dari laman Xinhua, Senin (29/8/2022) operasi ini menewaskan empat militan ISIS, tulis sebuah pernyataan dari kantor media Komando Operasi Gabungan.

Pasukan Hashd Shaabi yang disponsori negara mengepung pinggiran kota dan mencari militan ISIS lain yang bersembunyi di daerah itu, menurut pernyataan itu.

Di provinsi utara Kirkuk, pasukan gabungan tentara pemerintah Irak dan Hashd Shaabi membunuh seorang pengebom bunuh diri ISIS yang mengenakan sabuk peledak dan melukai yang lain selama operasi kedua di daerah berbatu di selatan ibu kota Kirkuk, tulis sebuah sumber.

Militan ISIS menyerang para penggembala di dekat sebuah desa di selatan kota Kirkuk, menewaskan salah satu dari mereka dan melukai dua lainnya sebelum melarikan diri dari tempat kejadian, kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya.

Dalam operasi ketiga yang diluncurkan untuk memburu para ekstremis di provinsi barat Anbar, tentara pemerintah Irak dan Hashd Shaabi membunuh seorang militan ISIS di daerah gurun dekat kota Rawa, sekitar 320 km barat laut ibukota Baghdad, kata Hashd Shaabi dalam sebuah pernyataan.

Senjata dan gudang amunisi ditemukan di tempat persembunyian ISIS jauh di dalam gurun, menurut pernyataan itu.

Selama beberapa bulan terakhir, pasukan keamanan Irak telah melakukan operasi terhadap kelompok ekstremis untuk menindak aktivitas intensif mereka.

Situasi keamanan di Irak telah membaik sejak kekalahan ISIS pada 2017. Namun, sisa-sisanya telah melebur ke pusat-pusat kota, gurun, dan daerah-daerah terjal, sering melakukan serangan gerilya terhadap pasukan keamanan dan warga sipil.

3 dari 4 halaman

Bentrok Tentara Irak dan Anggota ISIS Berujung Korban Jiwa

Seorang tentara Irak dan seorang anggota kelompok Negara Islam (IS) tewas pada Minggu dalam dua insiden di bagian tengah dan utara negara itu, kata militer Irak.

Berdasarkan laporan intelijen, pasukan gabungan dari tentara dan paramiliter Hashd Shaabi menembak mati seorang anggota ISIS.

Dikutip dari laman Xinhua, Senin (18/7/2022) ia mengenakan sabuk peledak di daerah Tarmiyah, sekitar 30 km utara ibukota Baghdad, kata kantor media Komando Operasi Gabungan Irak dalam sebuah pernyataan.

Dalam insiden terpisah, seorang tentara tewas dan seorang lagi terluka dalam serangan oleh militan ISIS di sebuah pangkalan militer di dekat kota Mosul.

Jaraknya sekitar 400 km utara Baghdad, kata seorang sumber militer kepada Xinhua tanpa menyebut nama.

Sumber itu mengatakan, serangan tersebut memicu bentrokan antara kedua belah pihak sebelum para penyerang melarikan diri dari tempat kejadian.

Pasukan keamanan Irak telah memerangi gerilyawan ISIS selama beberapa bulan terakhir untuk menindak aktivitas intensif mereka.

Situasi keamanan di Irak telah membaik sejak kekalahan ISIS pada 2017.

Namun, sisa-sisanya telah melebur ke pusat kota, gurun, dan daerah berbatu, sering melakukan serangan gerilya terhadap pasukan keamanan dan warga sipil.

4 dari 4 halaman

3 Tentara Irak Tewas dalam Serangan Kelompok ISIS

Sebelumnya, tiga tentara Irak tewas dan dua lainnya luka-luka pada Minggu 12 September 2021 dalam serangan yang dilakukan kelompok ISIS. Insiden penyerangan ini dilakukan oleh ISIS di provinsi Diyala, Irak timur, kata satu sumber keamanan setempat.

Dikutip dari laman Xinhua, Senin (13/9/2021), insiden itu terjadi pada malam hari ketika kelompok ISIS secara sporadis melepaskan tembakan ke pos-pos tentara Irak di daerah Udheim, sekitar 60 km utara ibukota provinsi Baquba, kata Mohammed al-Obaidi seorang anggota suku setempat kepada Xinhua.

Serangan itu mengakibatkan tewasnya tiga tentara dan melukai dua lainnya, kata al-Obaidi. Meskipun operasi militer berulang kali dilakukan di Diyala, kelompok ISIS masih bersembunyi di daerah-daerah terjal dekat perbatasan dengan Iran.

Tak hanya di daerah perbatasan, mereka juga bersembunyi di daerah luas yang membentang dari bagian barat Diyala hingga daerah pegunungan Himreen.

Situasi keamanan di Irak telah membaik sejak pasukan keamanan Irak sepenuhnya mengalahkan militan ISIS di seluruh negeri pada akhir tahun 2017.

Namun, sisa-sisa kelompok ISIS telah hilang di daerah perkotaan atau gurun, mereka sering melakukan serangan gerilya terhadap pasukan keamanan dan warga sipil di daerah-daerah kecil.