Sukses

Meriahkan HUT ke-77 RI, KBRI Manila Gelar Workshop Membatik Gutta Tamarind

KBRI Manila yang sukses menggelar Workshop Membatik Gutta Tamarind, kegiatan ini sekaligus semarakkan HUT ke-77 RI di Manila.

Liputan6.com, Manila - Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan KBRI Manila sukses menggelar Workshop Membatik Gutta Tamarind pada 27 Agustus 2022 di Wisma Duta Besar KBRI Manila.

Niken Apriana yang hadir sebagai narasumber pada kegiatan tersebut merupakan penemu metode baru membatik dengan Gutta Tamarind.

Acara dibuka langsung oleh Duta Besar RI di Manila, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo yang didampingi oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Manila, Ibu Ranny Widjojo.

Dalam pembukaannya, Dubes Agus Widjojo menyampaikan bahwa Batik adalah warisan budaya yang sangat penting bagi Indonesia. "Saya berharap, workshop ini dapat lebih memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia", ujarnya seperti yang disampaikan pernyataan tertulis dari KBRI Manila yang dikutip Sabtu (3/9/2022).

Sementara itu, Prof. Aisyah Endah Palupi, Atdikbud KBRI Manila menyampaikan bahwa membatik dengan menggunakan Gutta Tamarind merupakan cara membatik yang berbeda dengan cara membatik konvensional.

"Cara ini cukup unik karena yang biasanya menggunakan lilin/wax yang dicairkan dan ditorehkan di bahan/kain menggunakan canting, sedangkan kali ini membatik menggunakan bubur biji asam Jawa yang dicampur sejenis lemak nabati dan ditorehkan ke bahan/kain hanya dengan menggunakan plastik," ungkap Aisyah.

Kegiatan yang digelar dalam rangkaian HUT ke-77 itu dihadiri oleh 50 orang peserta yang merupakan Pasangan Duta Besar Perwakilan Asing di Filipina (Spouses of Head of Missions/SHOM), Embassy Ladies, ASEAN Ladies Foundation (ALF), Museum Volunteers of the Philippines, Polytechnic University of the Philippines (PUP), dan Diaspora Indonesia di Filipina.

 

2 dari 4 halaman

Mengenal Batik Gutta Tamarind

Batik Gutta Tamarind adalah batik kreatif yang materialnya menggunakan bubuk biji asam jawa dicampur sejenis lemak nabati. Bubuk biji tamarind memiliki tekstur seperti tepung terigu, uniknya ketika dicampur dengan air panas dia akan mengental. Kadar kekentalan tergantung dengan kebutuhan, untuk kain yang cederung tebal, pembuatan bubur biji tamarind dibuat lebih encer, tetapi untuk kain yang tipis agak dikentalkan.

"Tujuan dari metode ini adalah sebagai bahan alternatif kreasi batik yang ramah lingkungan," ucap Niken Apriana.

Selain membatik, kegiatan tersebut juga disemarakkan dengan peragaan busana hasil karya Citra Srikandi Indonesia. Para peserta terlihat antusias menikmati kegiatan membatik dan peragaan busana, terlebih dengan adanya klaim ramah lingkungan dengan penggunaan metode gutta tamarind.

3 dari 4 halaman

Menengok Workshop Batik Sekar Wangi di Senegal

Sebelumnya, Dharma Wanita Persatuan KBRI Dakar juga pernah berkunjung ke workshop Abdoulaye Seck, di mana masyarakat Indonesia di Tanah Air mungkin tidak banyak yang tahu bahwa di Senegal ada workshop batik bernama "Sekar Wangi" yang didirikan pada tahun 1994, oleh seorang seniman bernama Abdoulaye Seck.

Batik yang telah diakui dunia sebagai warisan budaya intangible heritage ternyata tak hanya ada di Indonesia saja. Beberapa negara lain juga memiliki batik, salah satunya adalah di Afrika, Senegal.

Seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Kamis (22/6/2017), nama Sekar Wangi diberikan oleh mantan Duta Besar RI untuk Senegal pada waktu itu, Utoyo Yamtomo. Ketika itu, Pak Dubes bersama dengan para anggota Dharma Wanita Persatuan KBRI Dakar berkunjung ke workshop Abdoulaye Seck dan memberikan sejumlah bantuan peralatan membatik seperti canting dan cap.

Selengkapnya di sini...

4 dari 4 halaman

5 Motif Batik Keren yang Ada di Indonesia, Ini Ciri Khas dan Filosofinya

Setiap daerah di Indonesia memiliki batik dengan ciri khas dan filosofinya tersendiri.

Indonesia dikenal kaya akan keberagaman budaya. Budaya Indonesia yang sudah menjadi ciri khas dan dikenal oleh banyak negara, yaitu batik. Batik merupakan budaya warisan Indonesia tak benda yang sudah diakui oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) pada 2 Oktober 2009. 

Batik memiliki motif yang beragam. Setiap batik dan motifnya memiliki bentuk dan makna yang berbeda-beda. Berikut 5 batik yang ada di Indonesia beserta ciri khas dan filosofinya.

Selengkapnya di sini...