Sukses

G20 Bukan Hanya Soal Ekonomi Global, Tapi Juga Inklusivitas Bagi Negara Berkembang

Prof. Bambang Brodjonegoro selaku Lead Co-Chairs KTT T20 menegaskan bahwa pemimpin G20 harus ingat bahwa G20 bukan hanya soal ekonomi global.

Liputan6.com, Bali - KTT T20 saat ini tengah digelar di Nusa Dua, Bali mulai 4-6 September 2022. KTT ini menjadi wadah bagi para pemikir dan analis untuk berdiskusi dan mengumpulkan rekomendasi bagi pertemuan Leaders Summit G20 pada November mendatang. 

Menurut Lead Co-Chair T20 Indonesia, Bambang Brodjonegoro, dunia perlu melakukan kerja sama dalam upaya pemulihan, terlebih pascapandemi COVID-19. 

"Pesan utamanya adalah perlunya kerja sama internasional agar dalam proses recovery, nantinya akan menguntungkan semua pihak bahkan semua negara," ujarnya ketika diwawancarai awak media pada KTT T20 di Hilton Resort, Nusa Dua, Bali, Senin (5/9/2022). 

Ia menambahkan, dalam forum G20 penting untuk menegaskan aspek lain selain ekonomi. Menurutnya, nuansa G20 sejak 2011 yang diikutinya, lebih banyak mengarah ke sektor finansial global dan membahas isu negara maju. 

"Ya jadi memang kebanyakan soal sektor finansial global, dan lainnya padahal KTT G20 kondisinya bukan hanya milik negara maju tapi juga negara berkembang seperti kita, India bahkan beberapa negara di Amerika Latin," kata Bambang. 

Terkait upaya kerja sama internasional, dalam proses pemulihan dunia, negara-negara mengalami inflasi tinggi, menurut Bambang dapat diselesaikan dengan adanya kerja sama antarnegara, terutama dalam memperbaiki produksi dunia dan juga menghindari kemungkinan terjadinya ketegangan geopolitik. 

 
2 dari 4 halaman

Upaya Pemulihan Terhambat Perubahan Iklim

Bambang juga menambahkan, upaya pemulihan global kemungkinan besar akan terhambat dengan adanya situasi perubahan iklim.  "Upaya pemulihan menjadi lebih sulit, maka dari itu antisipasi kita terhadap perubahan iklim atau mitigasinya harus segera dilakukan oleh setiap negara." 

Ia menjelaskan, salah satu cara yang bisa dilakukan oleh negara-negara adalah dengan mempercepat transmisi energi. Namun, hal ini tentu akan mahal bagi kebanyakan negara berkembang. 

"Untuk harganya, tentu akan kembali lagi tergantung pada kerja sama antar negara yang akan terasa sangat penting sehingga semua negara pada akhirnya bisa memenuhi target dalam proses transisi energi," ujar Bambang. 

Ia menilai, penting bagi komunitas global untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kemungkinan pandemi lainnya, sekaligus memperbaiki sistem kesehatan masyarakat. Dalam hal ini, penting untuk menambah anggaran dan pembiayaan sektor kesehatan. 

3 dari 4 halaman

KTT T20 di Presidensi G20 Indonesia Jadi Wadah Diskusi Para Analis

T20 Indonesia hadir sebagai salah satu kelompok keterlibatan G20 yang berkumpul pada saat banyaknya konflik dunia dan guncangan yang membingungkan, memperumit lanskap kebijakan evolusioner.

KTT T20 diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada 4-6 September 2022.

KTT T20 2022 akan mengumpulkan para think tank atau pemikir, pembuat kebijakan, dan pakar terkemuka dunia untuk membahas rekomendasi kebijakan berbasis penelitian terbaru dan hal-hal penting global.

4 dari 4 halaman

Tujuan KTT T20

Langkah itu setelah bekerja dengan lebih dari 600 penulis dalam ringkasan kebijakan seputar tiga tema utama tahun ini, yang bertujuan untuk memberikan opsi kebijakan yang dapat diadopsi oleh para pemimpin G20 tentang: arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.

KTT ini juga akan berfungsi sebagai platform interaktif bagi rekan-rekan untuk memajukan dan berbagi ide dalam membangun dunia yang lebih sejahtera, berkelanjutan, dan inklusif.