Sukses

Pemimpin Dunia Sambut PM Inggris Baru Liz Truss

PM Inggris Liz Truss terpilih memimpin Inggris di tengah krisis dengan Rusia.

Liputan6.com, London - Liz Truss terpilih menjadi Perdana Menteri Britania Raya di tengah krisis energi dan perang di Eropa. Dalam sejarah negaranya, Liz Truss adalah wanita ketiga yang menjadi PM Inggris setelah Margaret Thatcher dan Theresa May.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memberikan félicitation kepada Liz Truss yang merupakan pemimpin sesama Persemakmuran.

"Selamat, @TrussLiz karena menjadi perdana menteri Kerajaan Bersatu. Hubungan antara negara kita adalah salah satu yang paling solid di dunia, dan saya tidak sabar untuk memperkuatnya sebagaimana kita bekerja untuk meningkatkan kehidupan masyarakat di kedua sisi Atlantik," tulis PM Kanada Justin Trudeau via Twitter, dikutip Selasa (6/9/2022).

Justin Trudeau yang menulis dengan Bahasa Inggris dan Bahasa Prancis juga memberikan apresiasi kepada Mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang melepas jabatannya dan berharap yang terbaik untuk Johnson.

Presiden Prancis Emmanuel Macron turut memberikan selamat secara bilingual. Ia mengajak Liz Truss untuk bekerja untuk kepentingan bersama."Seluruh ucapan selamat saya untuk Liz Truss untuk pemilihannya. Masyarakat Inggris adalah masyarakat bersahabat, negara Britania adalah sekutu kami. Mari lanjutkan bekerja sama untuk mempertahankan kepentingan bersama," ujar Presiden Macron.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Lyen, turut menyambut datangnya pemimpin wanita lain di Eropa."Selamat @trussliz. EU dan UK adalah mitra. Kita menghadapi banyak tantangan bersama dari perubahan iklim hingga invasi Rusia di Ukraina. Saya menantikan hubungan konstruktif dengan menghormati perjanjian-perjanjian kita," ujar Ursula von der Leyen.

2 dari 4 halaman

PM Inggris Liz Truss Pernah Berfoto di Monas Bareng Pengemudi Gojek

Liz Truss yang secara resmi telah terlipih sebagai perdana menteri Inggris pada Senin (5/9) ternyata pernah main ke Monumen Nasional (Monas).

Tak hanya sekedar main, ia juga sempat foto bareng pengemudi Gojek. Pada saat itu, Truss masih menjabat sebagai menteri luar negeri Inggris. 

Liz Truss datang ke Indonesia pada 11-12 November 2021. Sektor digital merupakan salah satu fokus dalam kunjungannya.

Pihak Kedubes Inggris di Jakarta berkata pertemuan ini adalah inisiatif dari Menlu Truss karena ingin melihat langsung orang-orang yang terlihat dalam sektor digital di Indonesia.

"(Menlu Truss) meminta untuk bertemu dengan pengemudi GoJek - karena semua orang memiliki nilai, dan semua orang Indonesia akan dibutuhkan untuk menopang pertumbuhan Indonesia dan mencapai potensi besar Indonesia," ujar pihak Kedubes Inggris.

Ketika di Jakarta, Liz Truss juga bertemu dengan Presiden Jokowi, Menlu Retno Marsudi, Kepala BSSN Hinsa Siburian, dan Kepala BNPT Boy Rafli Amar.

Liz Truss besok akan menjadi mengunjungi Ratu Elizabeth II di Balmoral untuk undangan dalam urusan membentuk pemerintahan Inggris.

Sir Graham Brady mengatakan, Truss memenangkan 81.326 suara dibandingkan dengan bagian Sunak yang 60.399 suara.

Brady menambahkan ada jumlah pemilih 82,6% dalam proses pemungutan suara, demikian dikutip dari laman BBC, Senin (5/9/2022).

3 dari 4 halaman

Pitri Profesor Matematika

Mary Elizabeth Truss lahir di Oxford pada tahun 1975 dari keluarga yang dia sendiri sebut sebagai " berada di sebelah kiri Partai Buruh," oposisi sosialis utama. Dia dibesarkan di beberapa bagian Inggris yang secara tradisional tidak memilih Konservatif, berpindah-pindah antara Skotlandia dan utara Inggris.

Truss merupakan anak dari ayahnya yang seorang profesor matematika dan ibunya yang merupakan seorang perawat.

Sebagai seorang gadis muda, ibunya melakukan pawai untuk Kampanye Perlucutan Senjata Nuklir, sebuah organisasi yang menentang keras keputusan pemerintah Thatcher untuk mengizinkan hulu ledak nuklir AS dipasang di RAF Greenham Common, sebelah barat London, seperti dikutip dari laman BBC World, Senin (5/9/2022)

Keluarganya pindah ke Paisley, di sebelah barat Glasgow, ketika Truss berusia empat tahun.

Berbicara kepada BBC Radio 4's Profile, saudara laki-lakinya mengatakan bahwa keluarga itu senang bermain permainan papan, tetapi Truss muda benci kalah dan sering menghilang daripada mengambil risiko tidak menang.

Keluarganya kemudian pindah ke Leeds, di mana dia bersekolah di Roundhay, sebuah sekolah menengah negeri. Dia mengaku melihat "anak-anak yang gagal dan dikecewakan oleh ekspektasi yang rendah" selama dia bersekolah di sana.

Beberapa teman sebaya Truss di Roundhay memperdebatkan kisahnya tentang sekolah, termasuk jurnalis Guardian Martin Pengelly, yang menulis: "Mungkin dia secara selektif menggunakan pendidikannya, dan dengan santai memperdagangkan sekolah dan guru yang mendidiknya, untuk keuntungan politik sederhana."

Apa pun sekolahnya, Truss masuk ke Universitas Oxford, di mana dia mempelajari filsafat, politik, dan ekonomi dan aktif dalam politik mahasiswa, awalnya untuk Demokrat Liberal.

Selama menjadi anggota Demokrat Liberal, Truss mendukung legalisasi ganja dan penghapusan keluarga kerajaan - posisi yang sangat bertentangan dengan apa yang dianggap sebagian besar orang sebagai Konservatisme arus utama pada tahun 2022. 

Truss mengatakan dia bergabung dengan Konservatif pada tahun 1996, hanya dua tahun setelah dia memberikan pidato di konferensi Liberal Demokrat yang menyerukan berakhirnya monarki.

 
4 dari 4 halaman

Lulusan Universitas Oxford

Terpilihnya Liz Truss menandakan perempuan ketiga yang menjadi perdana menteri Inggris setelah Margaret Thatcher (The Iron Lady) dan Theresa May. 

Tiga perempuan itu juga sama-sama lulusan Universitas Oxford. Liz Truss lulus dari Merton College, jurusannya adalh Filosofi, Politik, dan Ekonomi. 

Berdasarkan informasi situs Merton College, Liz Truss kuliah pada tahun 1993-1996. Ketika kuliah, ia juga presiden dari perkumpulan Liberal Democrat di Oxford. 

Selama invasi Rusia ke Ukraina, Liz Truss menjabat sebagai menteri luar negeri. Ia pun berani vokal melawan aksi politik Rusia. Ia bahkan pernah menyebut Rusia bertindak barbar. 

“Rusia dapat memblokir tindakan efektif apa pun di Dewan Keamanan PBB. Putin melihat vetonya sebagai lampu hijau untuk barbarisme. Dia meninggalkan Undang-Undang Pendiri NATO-Rusia dan Perjanjian tentang Angkatan Bersenjata Konvensional di Eropa. Dia telah melanggar berbagai tindakan pengendalian senjata," kata Liz Truss pada April 2022.