Sukses

Rusia Beredel Lisensi Edisi Cetak Majalah Novaya Gazeta

Pengadilan Moskow pada Selasa 6 September 2022 mencabut lisensi majalah serumpunnya Novaya Gazeta, yang baru dibentuk dua bulan lalu.

Liputan6.com, Moskow - Pengadilan Moskow pada Selasa 6 September 2022 mencabut lisensi majalah serumpunnya Novaya Gazeta, yang baru dibentuk dua bulan lalu.

Pemberedelan ini terjadi sehari setelah melarang salah satu surat kabar independen Rusia terakhir, Novaya Gazeta,

Mengutip VOA Indonesia, Rabu (7/9/2022), Novaya Gazeta menangguhkan publikasinya di Rusia pada Maret setelah diperingatkan karena melanggar undang-undang sensor baru yang meliput konflik di Ukraina. Lisensinya dicabut setelah pengawas media, Rozkomnadzor, menuduhnya gagal mendokumentasikan dengan benar perubahan kepemilikan tahun 2006.

Novaya Gazeta, sebuah media pendukung oposisi Rusia yang didirikan tahun 1993 dengan uang dari hadiah Nobel Perdamaian mendiang pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev, telah mengukir sejarah sebagai media investigasi terkemuka Rusia, bahkan ketika kebebasan pers dibatasi kembali.

Pemberangusan pers oleh Presiden Vladimir Putin selama 20 tahun memastikan bahwa semua media massa Rusia mengikuti garis Kremlin, dan pandangan yang kritis hanya dapat diakses oleh mereka yang bisa menghindari perintang pemerintah untuk mengakses konten online yang diterbitkan di luar negeri. 

2 dari 2 halaman

Intel AS: Rusia Dekati Korea Utara, Kurang Pasokan Senjata untuk Invasi di Ukraina

Sementara itu, menurut laporan intelijen AS yang baru dideklasifikasi dari Amerika Serikat, Kementerian pertahanan Rusia sedang dalam proses pembelian jutaan roket dan peluru artileri dari Korea Utara untuk mendukung invasinya ke Ukraina.

Seorang pejabat AS yang identitasnya tidak mau disebutkan itu mengatakan bahwa dengan fakta Rusia beralih mendekati negara yang terisolasi, Korea Utara menunjukkan militer Rusia terus menderita kekurangan pasokan senjata, dan sebagian karena kontrol ekspor dan sanksi.

Para pejabat intelijen AS percaya bahwa Rusia mungkin dapat membeli peralatan militer Korea Utara tambahan di masa depan. Temuan intelijen itu pertama kali dilaporkan oleh The New York Times, seperti dikutip dari laman AP News, Selasa (6/9/2022).

The New York Times, yang pertama kali melaporkan pembelian tersebut, mengatakan bahwa laporan tersebut hanya memberikan sedikit detail tentang persenjataan yang terlibat atau waktu atau ukuran pengiriman. Pejabat AS itu tidak merinci berapa banyak persenjataan yang ingin dibeli Rusia dari Korea Utara.

Temuan ini muncul setelah pemerintahan Biden baru-baru ini mengonfirmasi bahwa militer Rusia pada bulan Agustus menerima pengiriman drone yang diproduksi Iran untuk digunakan di medan perang di Ukraina.

Gedung Putih mengatakan bahwa Rusia telah menghadapi masalah teknis dengan drone buatan Iran yang diperoleh dari Teheran pada bulan Agustus, untuk digunakan dalam perangnya dengan Ukraina.

Baru-baru ini, Rusia mengambil Mohajer-6 dan Shahed –kendaraan udara tak berawak dari Iran, sejalan dengan apa yang dikatakan pemerintahan Biden yang kemungkinan hal tersebut merupakan rencana Rusia untuk memperoleh ratusan UAV Iran untuk digunakan di Ukraina.

Selengkapnya klik di sini...