Sukses

Detik-Detik Proklamasi Raja Charles III di St James Palace

Raja Charles III telah diproklamasikan sebagai penguasa Britania Raya st

Liputan6.com, London - Proklamasi Raja Charles III sebagai penguasa Britania Raya telah dilaksanakan pada Sabtu (10/9/2022). Peristiwa ini bersejarah karena ini adalah pertama kalinya prosesi ini ditayangkan oleh media massa. 

Terakhir kali acara digelar untuk Ratu Elizabeth II pada tahun 1952. Waktu itu, usia Elizabeth masih 25 tahun. 

70 tahun kemudian, putra Ratu Elizabeth II yang berusia 73 tahun melaksanakan proklamasi serupa dan tayang langsung di YouTube.

Lokasi proklamasi adalah St James Palace di London. Pada acara itu, Raja Charles III menyampaikan pidato di hadapan sejumlah pejabat, termasuk mantan perdana menteri. Ia berbicara singkat tentang Sang Ratu dan membaca sumpah terkait tugas-tugasnya.

"Dalam mengambil tanggung jawab-tanggung jawab ini, saya akan berusaha mengikuti teladan menginspirasi yang saya pijak dalam menjunjung pemerintahan konstitusional dan untuk mendapatkan perdamaian, harmoni, dan kesejetahteraan untuk Pulau-Pulau dan Wilayah Persemakmuran di seluruh dunia," ujar Raja Charles III. <p>Detik-detik sebelum Raja Charles III mengumumkan deklarasi pada acara proklamasi di St James Palace. Sabtu (10/9/2022). Dok: YouTube/The Royal Family</p>

<p>Raja Charles III di acara proklamasi. Dok: YouTube/The Royal Family</p>

<p>Pangeran William sebagai saksi proklamasi Raja Charles III. Dok: YouTube/The Royal Family</p>

<p>Ratu Camilla di acara proklamasi Raja Charles III. Dok: YouTube/The Royal Family</p>

<p>Terlihat Mantan Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Theresa May di acara proklamasi Raja Charles III. Dok: YouTube/The Royal House</p>

Selain memberikan pujian kepada Ratu Elizabeth II, ia juga mengapresiasi Ratu Camilla atas dukungan yang diberikan. 

"Saya didukung secara mendalam oleh dukungan konstan dari istri tercinta saya," ujarnya.

Ratu Camilla dan Pangeran William turut menandantangani sebagai saksi terhadap sumpah-sumpah yang diambil oleh Raja Charles III.

 

2 dari 4 halaman

Raja Charles III

Pangeran Charles kini telah menjadi Raja Charles III. Ia menjadi raja setelah ibunya, Ratu Elizabeth II, meninggal pada Kamis 8 September 2022. 

Ratu Elizabeth II adalah penguasa Britania Raya yang paling lama berkuasa, yakni 70 tahun. Otomatis hal itu membuat Charles sebagai Pangeran Wales dengan durasi paling lama.  

Pangeran Wales (Prince of Wales) adalah gelar untuk pangeran yang akan menjadi raja Britania Raya. Kini, gelar itu akan segera dimiliki oleh Pangeran William yang merupakan penerus takhta. 

Raja Charles III adalah mantan suami dari Putri Diana. Mahligai rumah tangga keduanya sempat menjadi sorotan media internasional karena hubungan yang tidak harmonis. Charles juga diketahui menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya: Camilla.

Konflik antara Charles dan Diana dianggap menjadi salah satu faktor mengapa Ratu Elizabeth II menyebut tahun 1992 sebagah annus horribilis (Tahun yang Buruk). 

Sesuai namanya, Raja Charles saat ini adalah yang ketiga di sejarah Inggris. Raja Charles yang pertama lahir pada tahun 1600. Ia berkuasa pada 1625, namun kekuasaannya berakhir dengan kekacauan dan monarki sempat dihapus dari Inggris. 

Charles selanjutnya adalah putra sulung dari Raja Charles I. Raja Charles II menjadi sosok di era Restorasi yang mengembalikan monarki. Ia juga dikenal sejarah sebagai raja yang populer karena sikapnya yang flamboyan. 

Saat ini, usia Raja Charles III adalah 73 tahun. Ia pun menjadi raja tertua yang naik takhta di sejarah Inggris.

3 dari 4 halaman

Tantangan Raja Charles III Jadi Pengganti Ratu Elizabeth II di Kerajaan Inggris

Britania Raya kini kembali mempunyai seorang raja. Setelah Ratu Elizabeth II meninggal, Pangeran Charles kini telah menjadi Raja Charles III. 

Pakar hubungan internasional dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Aleksius Jemadu menilai bahwa Ratu Elizabeth II telah meninggalkan warisan yang kuat di bidang diplomasi. Sebagai seorang ratu, Elizabeth II bisa menjaga kedudukan Inggris di dunia internasional, serta menjaga aliansi yang kuat bersama Amerika Serikat.  

Aleksius juga menyorot bagaimana Ratu Elizabeth II bisa menjaga stabilitas monarki dari era Perang Dingin, Brexit, hingga sampai sekarang. Sang Ratu lantas menjadi simbol yang baik bagi rakyatnya.

"(Ratu Elizabeth II) juga berhasil bertahan sebagai Ratu itu dalam pergantian pemerintahan Inggris yang sudah berlangsung begitu sering. Tahun 50-an sampai sekarang, dia bisa mempersatukan Inggris Raya dan juga disegani oleh negara-negara jajahan Inggris dalam kerangka Persemakmuran itu," ujar Aleksius Jemadu kepada Liputan6.com, Jumat (9/9/2022).

"Dia dikenal oleh banyak pemimpin dunia sehingga rakyat Inggris betul-betul merasa dia yang menunjukkan kebesaran Inggris dari sejarahnya yang dulu dikenal dengan Pax Britannica sampai pada zaman modern ini," ia menambahkan. 

Kharisma Ratu Elizabeth II dinilai sebagai ilmu yang harus dipelajari Raja Charles III. Namun, sejauh ini Aleksius menilai Charles bukan sosok yang spesial di kancah internasional. Hal ini menjadi tantangan bagi Raja Charles di masa depan.

"Bayangkan dari tahun 50-an sampai 2022 itu cukup panjang dan dia (Ratu Elizabeth II) sudah pengalamannya banyak sekali, pengetahuan yang dia miliki, dan dia tahu itu Inggris Itu posisinya di mana. Charles harus belajar dari ibunya ini untuk membawa Inggris ke depan dan membuat Inggris tetap terpandang sebagai negara monarki konstitusional," ujar Aleksius. 

"Charles kelihatannya biasa-biasa saja, tidak ada sesuatu yang gemilang sekali," lanjutnya. 

4 dari 4 halaman

Pidato Perdana Raja Charles III, Beri Penghormatan pada Mendiang Ratu Elizabeth II

Sebelumnya dilaporkan, Raja Charles III menyampaikan pidato kerajaan perdana menyusul wafatnya pemimpin monarki Inggris Ratu Elizabeth II.

"Ratu Elizabeth adalah kehidupan yang dijalani dengan baik," kata Raja Charles III, saat dia memperbarui janji "Mama kesayangannya" tentang pelayanan seumur hidup, demikian sepereti dikutip dari BBC, Sabtu (10/9/2022).

Dalam pidato pertama yang emosional kepada bangsa, dia memuji kehangatan, humor, dan kemampuannya untuk melihat yang terbaik dalam diri orang-orang.

Pangeran William dan Catherine akan menjadi Pangeran dan Putri Wales, katanya, saat dia mengungkapkan cintanya kepada putranya Pangeran Harry dan istrinya Meghan.

Ratu meninggal dengan damai di Balmoral di Skotlandia pada hari Kamis dalam usia 96 tahun.

Pidato itu disiarkan sebagai kebaktian untuk mengenang mendiang Ratu, yang dihadiri oleh politisi senior dan 2.000 anggota masyarakat, berlangsung di Katedral St Paul.

Itu melihat penampilan resmi pertama dari lagu kebangsaan - God Save the King - sejak Charles menjadi raja.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Raja, 73, mengatakan: "Dedikasi dan pengabdiannya sebagai Penguasa tidak pernah diabaikan, melalui saat-saat perubahan dan kemajuan, melalui saat-saat sukacita dan perayaan, dan melalui saat-saat kesedihan dan kehilangan."

Dia mengumumkan bahwa dia telah menjadikan putranya William Pangeran Wales, dengan istrinya Catherine the Princess of Wales - gelar yang terakhir digunakan oleh ibu William, Diana.

Dan dia mengungkapkan "cintanya untuk Harry dan Meghan saat mereka terus membangun kehidupan mereka di luar negeri".