Liputan6.com, Bombay: Sudah menjadi rahasia umum jika film India terkenal di seluruh dunia. Selain memiliki keunikan tersendiri, film India juga banyak melahirkan bintang. Tak hanya itu, industri film India kerap dimeriahkan setting lokasi yang indah, kostum yang cerah, serta musik yang mendayu-dayu. Pokoknya, perlu duit banyak untuk memproduksi sebuah fim India.
Tapi semua itu ternyata tak membuat seluruh film India laris manis atau diminati penonton. Soalnya, masyarakat India ternyata mulai bosan dengan pola cerita film yang relatif nyaris sama. Ini terbukti dengan gagalnya pemasaran sejumlah film India di dalam negeri, baru-baru ini. Padahal, pembuatan film itu menghabiskan dana besar.
Film "Nayak" satu di antaranya. Film yang meniru habis-habisan film aslinya ini anjlok dalam pemasaran. Hanya sedikit masyarakat yang datang ke bioskop untuk menyaksikan film ini. Alhasil, produser film ini mengalami kerugian hingga jutaan rupee. Bukan jumlah yang sedikit, tentu.
Para analis film India menduga, "Nayak" tak lagi diminati karena produser film tak mau beradaptasi dengan kondisi masyarakat saat ini. Selain itu, formula film cenderung sama dengan film yang terdahulu. Ini membuat "Nayak" kehilangan nyawa pada ide serta penceritaannya. Di luar itu semua, maraknya video compact disk bajakan juga menyebabkan masyarakat India mulai meninggalkan film-film produksi Bollywood.(ULF/Uri)
Tapi semua itu ternyata tak membuat seluruh film India laris manis atau diminati penonton. Soalnya, masyarakat India ternyata mulai bosan dengan pola cerita film yang relatif nyaris sama. Ini terbukti dengan gagalnya pemasaran sejumlah film India di dalam negeri, baru-baru ini. Padahal, pembuatan film itu menghabiskan dana besar.
Film "Nayak" satu di antaranya. Film yang meniru habis-habisan film aslinya ini anjlok dalam pemasaran. Hanya sedikit masyarakat yang datang ke bioskop untuk menyaksikan film ini. Alhasil, produser film ini mengalami kerugian hingga jutaan rupee. Bukan jumlah yang sedikit, tentu.
Para analis film India menduga, "Nayak" tak lagi diminati karena produser film tak mau beradaptasi dengan kondisi masyarakat saat ini. Selain itu, formula film cenderung sama dengan film yang terdahulu. Ini membuat "Nayak" kehilangan nyawa pada ide serta penceritaannya. Di luar itu semua, maraknya video compact disk bajakan juga menyebabkan masyarakat India mulai meninggalkan film-film produksi Bollywood.(ULF/Uri)