Sukses

Berkah di Balik Duka Ratu Elizabeth II Meninggal, Bisnis Cendera Mata Laris Manis di Sekitar Istana Buckingham

Di balik suasana duka Ratu Elizabeth II meninggal, terbersit berkah bagu toko-toko dan hotel-hotel yang paling dekat dengan Istana Buckingham, kediaman resmi kerajaan di ibu kota London.

, London - Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada 8 September 2022 lalu. Sejak itu, rangkai prosesi menjelang pemakaman kenegaraannya pun dilakukan.

Prosesi dimulai dari Kastil Balmoral, Skotlandia, tempat ia mengembuskan napas terakhir di usia 96 tahun.

Di balik suasana duka itu, terbersit berkah bagu toko-toko dan hotel-hotel yang paling dekat dengan Istana Buckingham, kediaman resmi kerajaan di ibu kota London. Mereka laris keras selama rangkaian upacara seputar wafatnya Ratu Elizabeth II.

Mengutip DW Indonesia, Rabu (14/9/2022), di jalan Buckingham Palace Road tetap ramai saat Pangeran Charles diproklamasikan sebagai Raja Charles III dalam sebuah upacara di St James's Palace. Di pub Bag O' Nails, upacara itu ditayangkan di televisi, tetapi suara televisi tenggelam obrolan dan dentingan gelas.

Patricia Hajali, manajer toko cendera mata Cool Britannia di ujung jalan, mengatakan dia tadinya berpikir suasana akan sedikit suram menjelang pemakaman Ratu Elizabeth II, yang akan berlangsung pada 19 September.

"Saya kira orang sedang dalam proses merenung, seperti dalam proses berkabung. Kami tidak memainkan musik di lantai atas, untuk menghormati," katanya. Tapi ternyata suasananya ramai dan sibuk. Bahkan lebih sibuk dari biasanya, kata warga Inggris kelahiran Kosta Rika itu.

 

2 dari 4 halaman

Penjualan Ritel Meningkat

Di Inggris, acara pernikahan kerajaan, perayaan, dan kelahiran di keluarga kerajaan sering kali membuat lonjakan omset di toko-toko, menurut Pusat Penelitian Ritel Inggris. Tetapi para peneliti mengatakan masih belum bisa memperkirakan omset terkait upacara pemakaman.

Sebelumnya, menjelang perayaan Platinum Jubilee pada awal 2022, peningkatan omset ritel mencapai lebih dari 400 juta poundsterling (sekitar Rp 6.940 triliun) antara April dan Juni.

Manajer Cool Britannia Patricia Hajali tentu menyambut kenaikan omset itu, sekalipun ada juga kerugiannya. "Dari sisi omzet bisnis memang meningkat, tapi juga rugi besar.”

Yang terutama laris keras adalah cangkir, magnet, gantungan kunci, dan kaos bermotif Ratu Elizabeth II. "Apa pun dengan gambar [Ratu]," katanya. Orang ingin memiliki sedikit kenangan. "Bukan hanya orang Inggris. Orang-orang dari seluruh dunia," tambahnya.

Bisnis juga meningkat di toko utama Pulbrook & Gould di Buckingham Palace Road, toko bunga mewah yang punya koneksi lama dengan kerajaan. Orang-orang membeli banyak mawar dan bunga lili untuk diletakkan di luar istana, kata manajer Erik Karlsen. Banyak juga yang memilih bunga taman sebagai penghormatan. "Terutama karena pengabdian Ratu pada pedesaan Inggris dan kecintaannya pada bunga dan taman," kata pria berusia 63 tahun itu kepada DW.

 

3 dari 4 halaman

Pemesanan Hotel Melonjak

Manajer toko Erik Karlsen mengatakan, dia juga mengharapkan pesanan dari keluarga kerajaan menjelang pemakaman. Pulbrook & Gould sebelumnya juga telah melakukan sejumlah pernikahan dan acara kenegaraan selama bertahun-tahun, jelasnya.

Bisnis perhotelan juga menunjukkan peningkatan. Kepala petugas di hotel kelas atas The Rubens, Joan Goncalves yang berasal dari Portugal mengatakan, lonjakan pemesanan sudah terlihat sejak hari Jumat (9/9), sehari setelah kematian Ratu Elizabeth II. "Semua orang ingin datang ke London," katanya kepada DW.

Kembali toko Cool Britannia, Patricia Hajali menerangkan bahwa barang-barang dagangan dengan motif Raja Charles III sudah dipesan dan akan tiba di tokonya pada hari Rabu (14/9). Tapi menurut dia, barang-barang itu mungkin tidak akan terjual sebaik pernak-pernik Ratu Elizabeth II. Sejauh ini belum banyak permintaan untuk item dengan gambar Raja yang baru, katanya.

Patricia Hajali mengatakan, dia berharap Raja Charles III akan berkuasa dengan baik, tetapi tidak bisa disamakan dengan ibunya. "Dia (Elizabeth) memiliki kesempatan untuk menjadi Ratu kami selama puluhan tahun."

4 dari 4 halaman

Ratu Elizabeth II Meninggal, Kepada Siapa Kekayaannya Akan Diwariskan?

Ratu Elizabeth II meninggal pada Kamis (8/9/2022) di Kastil Balmoral, tanah miliknya di Skotlandia, pada usia 96 tahun.

Kastil ini hanyalah salah satu aset yang ditinggalkan Ratu Elizabeth II setelah 70 tahun bertahta. 

Dilansir USA Today, Selasa (13/9/2022), aset pribadinya yang terdiri dari investasi, real estat, perhiasan, dan lainnya diperkirakan bernilai $500 juta (Rp 7 Triliun), menurut majalah Forbes. Sementara kekayaan seluruh keluarga kerajaan diperkirakan bernilai setidaknya $88 miliar (Rp 1,4 kuadriliun) pada 2017.

Berapa Jumlah Kekayaan Ratu Elizabeth II?

Kekayaan Kerajaan Inggris bernilai sekitar $88 miliar pada tahun 2017, menurut perusahaan konsultan penilaian merek Brand Finance.

Kekayaan pribadi Ratu Elizabeth II mendekati $ 500 juta dari investasi, seni, perhiasan, dan real estat, menurut perkiraan tahun 2021 dari Forbes.

Tetapi kekayaan bersih ratu yang sebenarnya tidak pernah diungkapkan. The Guardian melaporkan tahun lalu bahwa ratu berhasil melobi pemerintah Inggris pada 1970-an untuk mengubah rancangan undang-undang untuk menyembunyikan kekayaan pribadinya dari publik, mengklaim pengungkapan itu akan memalukan.

Namun, seorang juru bicara Istana Buckingham mengatakan kepada BBC bahwa "setiap pernyataan bahwa kedaulatan telah memblokir undang-undang adalah tidak benar."

Selengkapnya klik di sini...