Liputan6.com, Beijing - Sebuah bus yang membawa orang ke fasilitas karantina Covid-19 di China telah mengalami kecelakaan, menewaskan 27 orang di dalamnya.
Dilansir BBC, Senin (19/9/2022), bus itu terbalik di jalan tol di provinsi barat daya Guizhou. 20 orang lainnya terluka.
Baca Juga
Kecelakaan itu memicu kemarahan online dari mereka yang kritis terhadap kebijakan "nol-Covid" Beijing.
Advertisement
Kebijakan tersebut melibatkan pengujian dan pelacakan massal. Mereka yang dites positif dan kontak dekat mereka harus mengisolasi di rumah atau di fasilitas karantina.
Hanya segelintir kasus yang dapat memicu lockdown di seluruh kota.
Belum ada kabar mengenai penyebab jatuhnya bus tersebut yang terjadi pada Minggu dini hari.
"Kita semua ada di bus itu", tulis salah satu komentar populer yang diposting di aplikasi media sosial, WeChat.
Komentar lain bertanya, "Kapan semua ini akan berhenti?"
Sementara seluruh dunia mencoba untuk hidup dengan Covid, China adalah satu-satunya ekonomi utama yang masih memprioritaskan perang melawan virus di atas segalanya.
Lonjakan Infeksi
Guizhou saat ini mengalami lonjakan infeksi.Â
Provinsi ini mencatat 712 kasus baru pada hari Sabtu - sekitar 70% dari total untuk China. Insiden itu terjadi menjelang kongres lima tahunan Partai Komunis pada bulan Oktober.Â
Kebijakan Covid diperkirakan akan dibahas.Lebih dari 21 juta penduduk Beijing diharuskan mengantri untuk tes PCR setiap tiga hari untuk mengakses gedung-gedung umum dan bahkan di toko-toko.
Advertisement
Chengdu Cabut Aturan Lockdown Total
Kota Chengdu di China akhirnya resmi mencabut aturan lockdown total di semua distrik yang sebelumnya dibatasi pada Kamis, 15 September 2022. Hal ini lantaran kasus COVID-19 harian di sana terus mengalami penurunan.
Ibu kota provinsi Sichuan, Tiongkok tersebut sebelumnya memberlakukan lockdown sejak 1 September setelah adanya kasus COVID-19 yang terdeteksi. Chengdu telah menjadi kota metropolitan terbesar di Tiongkok yang terkena lockdown.
Lockdown di China
Sebelum Chengdu, terdapat provinsi-provinsi besar lainnya di China yang juga memberlakukan lockdown.Â
Penduduk Chengdu yang berjumlah 21 juta orang sudah mulai keluar dari lockdown total sejak 8 September lalu. Berdasarkan pedoman COVID-19 terbaru, penduduk di sana yang masih mengalami lockdown tidak lagi harus menghadapi batasan terkait seberapa sering mereka boleh keluar rumah.
"Pada 15 September, produksi akan kembali normal dan kehidupan sehari-hari akan secara bertahap dipulihkan secara tertib. Langkah-langkah pencegahan dan pengendalian kota (COVID-19) akan disesuaikan," kata pihak berwenang Chengdu dalam sebuah pernyataan.
Advertisement