Liputan6.com, New York - Isu terkait KTT G20 dan situasi di Myanmar menjadi isu utama pertemuan empat mata antara Menlu Retno Marsudi dengan Menlu India, Dr. S.Jaishankar, di New York City, disela-sela Sidang Majelis Umum ke-77 PBB pada Senin 19 September 2022.Â
Diskusi mengenai G20 secara reguler dilakukan oleh Indonesia dan India mengingat India akan menerima tongkat presidensi dari Indonesia pada 16 November 2022 nanti.
Baca Juga
“Diskusi regular ini diperlukan agar terjadi kesinambungan antara satu presidensi dengan presidensi berikutnya," kata Menlu Retno, seperti dikutip dari laman Kemlu.go.id, Sabtu (24/9/2022).Â
Advertisement
“Komunikasi seperti ini penting dilakukan dengan negara-negara anggota G20 agar Presidensi G20 Indonesia dapat menghasilkan kerjasama konkrit yang tidak saja bermanfaat bagi negara anggota, namun bagi dunia," lanjut Retno.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu Jaishankar kembali sampaikan dukungan kuat India terhadap presidensi Indonesia. Mengutip apa yang disampaikan Menlu India, Menlu Retno sampaikan bahwa kesuksesan presidensi Indonesia akan menjadi awal kesuksesan presidensi India di tahun 2023.
Selain isu G20, kedua Menlu juga melakukan tukar pendapat mengenai perkembangan di Myanmar.
Indonesia sampaikan kekecewaan terhadap tidak adanya kemajuan yang signifikan pelaksaan 5 Points Consensus (5PC) dan berharap India dapat melanjutkan dukungannya terhadap 5PC ASEAN.
Dubes India Dukung Presidensi Indonesia di G20
Duta Besar India untuk Indonesia, Manoj Kumar Bharti mengatakan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan India semakin baik.
"Ada terlalu banyak tanda baik bahwa hubungan bilateral India-india akan menguat dalam beberapa hari, minggu, dan tahun mendatang," ujarnya ketika ditemui dalam perayaan Hari Kemerdekaan India ke-75 di kediamannya, Senin (15/8/2022).Â
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh latar belakang yang sama.
"Alasannya adalah satu kita menyadari bahwa kita sama-sama berasal dari negara berkembang. Kami berdua pada dasarnya dari latar belakang sosial ekonomi yang sama."
"Kami berdua merayakan keragaman, persatuan dalam keragaman, dan kami berdua memiliki tanggung jawab kepresidenan G20 ini," tambahnya lagi.
Advertisement
Komunikasi Indonesia dan India
Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan G20 sementara selanjutnya, presidensi akan dipegang oleh India.Â
Maka dari itu, Dubes Manoj mengatakan bahwa kedua pihak telah melakukan banyak kerjasama dan berbagi pengalaman terkait hal tersebut.
"Kita bekerjasama sangat erat dalam membuat kebijakan dan mengambil kebijakan ini ke depan, yang akan menguntungkan tidak hanya kedua negara kita tetapi juga semua negara berkembang di dunia," ujarnya.
Hubungan Bilateral Kian Kuat
Hubungan bilateral antara India dan Indonesia juga diakuinya semakin kuat.Â
"Saat ini hubungan kami sangat kuat. Perdagangan bilateral kami sendiri adalah sekitar $26 miliar dan Indonesia menikmati surplus perdagangan atas India hampir $6 miliar."
"Sehingga itu sendiri merupakan angka yang cukup signifikan. Tidak banyak negara seperti Indonesia menikmati surplus perdagangan semacam ini," ujarnya dengan yakin.
Ia menambahkan bahwa hubungan tersebut pasti akan semakin kuat karena target kedua negara adalah mencapai $50 miliar perdagangan pada tahun 2025.
Advertisement