Sukses

Berani Berlibur ke Segitiga Bermuda Nan Misterius? Garansi Dana Kembali 100 Persen Jika Kapal Hilang

Salah satu biro perjalanan menawarkan perjalanan ke Segitiga Bermuda dengan garansi 100 persen jika kapal hilang atau tenggelam.

Liputan6.com, Virginia - Jika Anda tertarik untuk melakukan perjalanan yang menantang dan misterius, mungkin Segitiga Bermuda bisa menjadi jawabannya.

Kini, salah satu biro perjalanan di Amerika Serikat, Ancient Mysteries Cruise, menawarkan perjalanan ke Segitiga Bermuda selama enam hari yang dilengkapi dengan garansi pengembalian dana 100 persen jika kapal tenggelam atau hilang.

Ancient Mysteries Cruise merupakan perusahaan agen perjalanan asal Virginia, dan kini sedang menjadi sorotan karena penawaran perjalanan ke Segitiga Bermuda yang dikenal menyimpan banyak misteri.

"Lihat sisi lain kehidupan malam Bermuda dalam pelayaran yang menyenangkan ini. Rasakan perjalanan malam hari di Bermuda yang takkan pernah Anda lupakan melalui kapal yang berlayar di Segitiga Bermuda," tulis agen perjalanan tersebut di situs webnya.

Perusahaan juga mengungkapkan bahwa kemungkinan kita dapat menghilang selama perjalanan ke Segitiga Bermuda adalah hal yang langka.

"Jangan khawatir akan hilang selama perjalanan Segitiga Bermuda ini. Uang Anda akan dikembalikan jika Anda menghilang, perjalanan ini memiliki tingkat 'return' 100 persen," tulis iklan di situs web biro perjalanan asal Virginia itu.

Menanggapi hal tersebut, warganet terkejut dengan tawaran tersebut seraya mempertanyakan siapa yang akan mendapatkan uang pengembalian itu jika terjadi musibah, seperti dikutip dari laman Indian Express, Jumat (23/9/2022).

"Siapa yang akan menerima pengembalian dana itu setelah penumpang yang memesannya menghilang?" ujar salah satu warganet.

2 dari 4 halaman

Perjalanan Eksklusif

Perjalanan melintasi wilayah misterius seluas 5.000.000 di Samudera Atlantik itu dijadwalkan selama enam hari dari 28 Maret 2023 hingga 2 April 2023 dan dibandrol dengan harga 1.479 dolar atau seharga 22 juta rupiah hingga 1.829 dollar atau 27 juta rupiah.

Perbedaan harga tersebut terletak pada tempat tidur yang memiliki balkon dan tidak.

Para penumpang nantinya akan melakukan perjalanan mereka ke Samudera Atlantik dengan kapal Norwegian Prima yang berangkat dari New York ke Bermuda pada Maret 2023. Menurut iklan di web biro perjalanan tersebut, para tamu nantinya dapat menikmati pelajaran menuju Segitiga Bermuda secara eksklusif dengan lantai kaca dan ada sesi tanya jawab selama perjalanan.

Hingga kini, Segitiga Bermuda masih dicap sebagai wilayah yang misterius. Pasalnya, kurang lebih ada 75 pesawat dan ratusan kapal dilaporkan menghilang dalam keadaan misterius di sana. Banyak juga teori konspirasi yang bermunculan karena misteri Segitiga Bermuda itu, dari teori piramida bawah laut hingga tempat tinggal alien.

 

3 dari 4 halaman

Menepis Hal Misterius di Segitiga Bermuda

Berbicara terkait hal misterius yang ada di Segitiga Bermuda. Ternyata, ada beberapa penjelasan ilmiah terkait hal-hal yang selama ini dianggap mistis di Segitiga bermuda. 

Segitiga Bermuda adalah penggambaran dari sebuah wilayah imajiner yang menghubungkan tiga titik yaitu Bermuda, Puerto Rico, dan Miami di Amerika Serikat.

Area ini dianggap angker, sebab sering dikait-kaitkan dengan keberadaan markas UFO hingga tempat tinggal bagi iblis dan Dajal.

Wajar memang jika kawasan laut tersebut dianggap misterius bagi sejumlah kalangan, terlebih lagi bagi para pelaut dan penerbang -- mengingat telah banyak catatan kasus kapal dan pesawat hilang di wilayah maritim di Amerika Tengah itu.

Meski demikian, telah banyak pakar yang memberikan penjelasan seputar Segitiga Bermuda yang telah memicu banyak kontroversi.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, Jumat (3/8/2018), berikut 5 mitos kutukan Segitiga Bermuda yang ditepis para ilmuwan:

1. Tak Terkait dengan Iblis

Gelombang besar di Segitiga Bermuda bisa mematahkan sebuah kapal menjadi dua, kata ahli. (iStock)

Para ilmuwan Inggris mengungkap teori baru mengenai Segitiga Bermuda. Menurut mereka, di wilayah perairan yang berada di Samudra Atlantik ini terdapat gelombang misterius setinggi 30 meter yang menyebabkan begitu banyak perahu tenggelam.

Para ahli di University of Southampton, Inggris, percaya bahwa misteri itu dapat dijelaskan melalui fenomena alam yang dikenal sebagai "gelombang jahat", menurut laporan The Sun yang dikutip News.com.au.

Dalam sebuah film dokumenter berjudul The Bermuda Triangle Enigma, para ilmuwan dari kampus itu menggunakan simulator ruangan (indoor simulator) untuk menciptakan kembali gelombang tersebut.

Gelombang yang disebut "monster" itu--yang hanya berlangsung selama beberapa menit--pertama kali terdeteksi keberadaaannya oleh satelit pada 1997 di lepas pantai Afrika Selatan. Beberapa di antaranya bahkan memiliki tinggi 30 meter.

Selengkapnya di sini...

4 dari 4 halaman

Segitiga Bermuda Indonesia?

Tidak perlu jauh-jauh ke Samudera Atlantik, beberapa tahun lalu seorang pakar kemaritiman untuk firma konsultan manajemen risiko asal Jerman yang juga mantan kapten kapal tanker selama 14 tahun mengafirmasi mengenai eksistensi segitiga bermuda baru di kawasan Indo Pasifik -- dekat dengan Indonesia, yang beberapa waktu terakhir kerap menjadi buah bibir di dunia pelayaran.

Rahul Khanna yang menjabat sebagai Global Head of Marine Risk Consulting Allianz memaparkan bahwa penyebutan segitiga bermuda baru di wilayah maritim Indo Pasifik itu lazim diasosiasikan sebagai lokasi sejumlah kecelakaan maritim yang terjadi sepanjang 2017 hingga awal 2018 ini.

Khanna menggambarkan segitiga bermuda baru itu berada pada kawasan maritim yang terhubung pada tiga titik yang dihubungkan dengan garis imajiner. Tiga titik itu terletak di Laut Andaman di Samudera Hindia, Laut Maluku, hingga Laut Jepang Utara.

"Telah banyak yang menyebut bahwa kawasan yang luas itu kerap disebut sebagai segitiga bermuda baru," kata Khanna seperti dikutip dari portal multimedia progresif Amerika Serikat Big Think (6/2/2018).

"Mungkin penyebutan itu terlalu berlebihan, namun jelas kawasan maritim itu merupakan salah satu lokasi di mana insiden perkapalan kerap terjadi. Tak hanya sibuk, kawasan tersebut juga rentan akan cuaca buruk. Dan, menurut pandangan saya, kawasan itu kerap kali tidak menerapkan standar keamanan pelayaran sesuai dengan regulasi internasional," tambahnya.

Kecelakaan yang menimpa banyak kapal di kawasan tersebut, meliputi tabrakan, kebocoran lambung atau isi kargo kapal, kebakaran, ledakan, hingga tenggelam.

Selengkapnya di sini...