Liputan6.com, Jalur Gaza: Konflik Israel-Palestina kembali memanas. Setelah sempat mempertontonkan kekerasan di kawasan Jabaliya, Kamis kemarin, militer Israel kembali menempatkan tank dan prajuritnya di utara Jalur Gaza, tepat di pinggir pemukiman yang menjadi sasaran serangan tentara Zionis, Jumat (7/3) waktu setempat. Di tempat lain, Presiden Palestina Yasser Arafat menunjuk Mahmoud Abbas menjadi Perdana Menteri untuk memenuhi permintaan para negosiator perdamaian Timur Tengah.
Dari Aljazair, sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Air Algerie jatuh di Tamanrasset. Dalam insiden ini, seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 103 orang tewas. Media massa setempat menyebutkan, kecelakaan kemungkinan disebabkan kebakaran pada mesin saat pesawat lepas landas [baca: Air Aljazair Jatuh, 101 Orang Tewas].
Konflik di Timur Tengah kian panas. Dalam pidatonya di Washington D.C., Amerika Serikat, Kamis malam waktu setempat, Presiden George Walker Bush memastikan akan menyerang Irak dengan atau tanpa persetujuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Bush Jr juga menyatakan akan menggulingkan Presiden Saddam Hussein. Hampir bersamaan, pasukan Paman Sam dan perlengkapan militernya mulai bergerak meninggalkan Kota Iskenderun, Turki menuju perbatasan dengan Irak [baca: Bush: Irak Akan Tetap Diserang].
Sebaliknya, aksi penolakan serangan AS ke Irak pun tak kalah seru. Sedikitnya 30 ribu orang dari berbagai agama berunjuk rasa kembali di Dhaka, Bangladesh. Unjuk rasa yang dimotori Komite Nasional Penentang Agresi itu adalah aksi antiperang terbesar yang pernah terjadi di negara yang bertetangga dengan India.(ORS/Pin)
Dari Aljazair, sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Air Algerie jatuh di Tamanrasset. Dalam insiden ini, seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 103 orang tewas. Media massa setempat menyebutkan, kecelakaan kemungkinan disebabkan kebakaran pada mesin saat pesawat lepas landas [baca: Air Aljazair Jatuh, 101 Orang Tewas].
Konflik di Timur Tengah kian panas. Dalam pidatonya di Washington D.C., Amerika Serikat, Kamis malam waktu setempat, Presiden George Walker Bush memastikan akan menyerang Irak dengan atau tanpa persetujuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Bush Jr juga menyatakan akan menggulingkan Presiden Saddam Hussein. Hampir bersamaan, pasukan Paman Sam dan perlengkapan militernya mulai bergerak meninggalkan Kota Iskenderun, Turki menuju perbatasan dengan Irak [baca: Bush: Irak Akan Tetap Diserang].
Sebaliknya, aksi penolakan serangan AS ke Irak pun tak kalah seru. Sedikitnya 30 ribu orang dari berbagai agama berunjuk rasa kembali di Dhaka, Bangladesh. Unjuk rasa yang dimotori Komite Nasional Penentang Agresi itu adalah aksi antiperang terbesar yang pernah terjadi di negara yang bertetangga dengan India.(ORS/Pin)