Sukses

Duka untuk Tragedi Kanjuruhan Malang, dari Pemain hingga Klub Sepak Bola Dunia

Tokoh-tokoh dalam sepakbola dunia menyampaikan kedukaannya terhadap tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Liputan6.com, Malang - Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang meninggalkan duka tak hanya bagi Indonesia namun juga dunia sepak bola global.

Sejumlah tokoh hingga klub sepak bola dunia pun turut menyampaikan empati mereka terkait kejadian tersebut.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (3/10/2022), berikut adalah sejumlah reaksi dari tokoh sepak bola dunia:

Pemain dan Pelatih

1. Javier Roca, pelatih Arema FC, tim Indonesia yang pertandingannya melawan Persebaya Surabaya menjadi lokasi tragedi.

 

"Fans tewas di pelukan pemain. Mental saya hancur. Saya merasakan beban berat, bahkan tanggung jawab berat."

2. Mantan bintang Inggris Wayne Rooney.

 

"Sedih mendengar kejadian di Stadion Kanjuruhan di Indonesia tadi malam. Berita mengejutkan."

3. Bek Spanyol Sergio Ramos.

 

"Memilukan. Pikiran kami bersama para korban dan keluarga mereka."

4. Kapten wanita Inggris Leah Williamson.

 

"Pikiran saya bersama semua orang yang terkena dampak tragedi ini. Indonesia memiliki tempat khusus di hati saya."

5. Mantan striker Inggris Michael Owen.

 

"Berita menghebohkan datang dari Indonesia tentang peristiwa di stadion Kanjuruhan di Malang. Pikiran saya bersama semua orang yang terkena dampak."

6. Manajer Manchester City Pep Guardiola.

"Mengerikan, benar-benar mengerikan. Dunia ini gila ... Pikiran terbaik untuk keluarga."
2 dari 4 halaman

Klub Sepak Bola

1. Manchester United

 

"Kami menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada para korban, keluarga mereka, dan semua orang yang terkena dampak."

2. Manchester City

 

"Kami sangat sedih mendengar peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan di Indonesia. Pikiran kami bersama semua yang terkena dampak."

3. Barcelona

 

"FC Barcelona berduka atas peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan di Indonesia dan menolak semua tindakan kekerasan baik di dalam maupun di luar lapangan."

4. PSG

 

"Paris Saint-Germain ingin menyampaikan belasungkawa yang terdalam kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang kehilangan nyawa dalam tragedi stadion di Malang, Indonesia."

5. Ajax Amsterdam

"Kami sangat berduka atas tragedi di Malang, Indonesia. Seharusnya tidak pernah ada kekerasan di pertandingan sepak bola."
3 dari 4 halaman

Organisasi

1. Presiden FIFA Gianni Infantino.

 

"Hari yang kelam bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan tragedi di luar pemahaman."

2. Federasi Sepak Bola Spanyol.

Klub-klub Spanyol mengheningkan cipta selama satu menit sebelum pertandingan pada hari Minggu.

 

"RFEF sangat menyesali tragedi itu dan mengutuk tindakan kekerasan apa pun, terlebih lagi jika itu dalam suasana yang meriah, seperti permainan sepak bola yang seharusnya selalu ada."

3. Liga Primer Inggris

 

"Pikiran semua orang di Liga Premier bersama mereka yang terkena dampak peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan tadi malam."

4. Serie E Italia

 

"Menyampaikan belasungkawa dan pikiran kami kepada para korban, keluarga dan semua orang yang terkena dampak tragedi di Malang, Indonesia."

5. Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa.

 

"Saya sangat terkejut dan sedih mendengar berita tragis seperti itu keluar dari Indonesia yang mencintai sepak bola."

6. Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach.

"Pikiran saya bersama keluarga dan teman-teman para korban penyerbuan mengerikan di stadion sepak bola di Indonesia."
4 dari 4 halaman

Pejabat

1. Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dalam suratnya kepada pemimpin Indonesia Joko Widodo.

 

"Keluarga dan teman-teman datang ke stadion untuk mengantisipasi pertandingan sepak bola yang seru. Tapi ini berakhir dengan bencana, di mana banyak orang kehilangan nyawa. Ini adalah hari yang menyedihkan bagi Indonesia dan teman-temannya di seluruh dunia."

2. Kanselir Jerman Olaf Scholz.

"Simpati terdalam saya untuk mereka yang terkena dampak dan keluarga mereka, dan semua warga Indonesia. Jerman berdiri di sisi mereka."