Sukses

Barbados Threadsnake Diklaim Ular Terkecil Sedunia, Sering Dikira Cacing Tanah

Ditemukan pada 2008 lalu di Kepulauan Karibia, ular terkecil yang pernah ditemukan ini sering dikira cacing tanah. Ular ini cukup misterius dan masih jarang diketahui.

Liputan6.com, Bridgetown Berukuran sekitar 10 cm, dengan diameter yang sebanding dengan spaghetti, Barbados Threadsnake (Tetracheilostoma carlae) sejauh ini diklaim sebagai ular terkecil di dunia.

Dilansir dari situs Odditycentral, Selasa (29/9/2022), orang sering mengira ular ini sebagai cacing tanah. Ukuran dan diameter ular ini memang sebanding dengan cacing tanah, dengan spesimen terbesar yang pernah ditemukan berukuran hanya 10,4 sentimeter dan juga buta.

Ular jenis Barbados threadsnake (ular benang Barbados) biasanya memiliki berat di bawah 1 gram dan cukup kecil untuk digulung di koin Amerika.

Spesies ini secara resmi ditemukan merayap di bawah batu dekat Hutan Barbados pada 2008 oleh Ahli Biologi Evolusi S. Blair Hedges, tetapi hingga kini masih sedikit penemuan tentang ekologi dan perilakunya.

Ular benang Barbados adalah satu dari banyak spesies hewan endemik Kepulauan Karibia. Hal ini menegaskan penelitian yang telah dilakukan para ilmuwan sejak zaman Charles Darwin bahwa daerah kepulauan sering menjadi rumah bagi makhluk berukuran besar dan mini.

Ular kecil ini dilaporkan sulit dipelajari, karena seperti cacing tanah, ia biasanya hidup di tanah, di bawah batu, atau di bawah batang kayu sehingga yang diketahui tentang ular ini masih relatif sedikit.

Sayangnya, studi mengatakan, ketergantungan ular ini pada hutan --sebagai habitatnya-- dapat membuatnya punah dalam waktu dekat. Dengan hanya sekitar 10 persen dari hutan Barbados yang masih ada, kelangsungan hidup spesies misterius ini terancam.

2 dari 4 halaman

Penemuan Threadsnake pada 2008

Melansir dari National Geographics, tak lama setelah ditemukan ular terkecil di dunia di Barbados, spesies baru kedua ditemukan. Spesies ini hanya sedikit lebih besar dari yang sebelumnya dan ditemukan di pulau tetangga, St. Lucia.

"Tes dan studi genetik atas ciri-ciri fisik ular tersebut mengidentifikasi hewan itu sebagai spesies baru," ujar Ahli Biologi Blair Hedges dari Universitas Penn State, yang memimpin tim studi.

Kedua spesies baru ini termasuk dalam kelompok hewan yang jarang diketahui, yaitu threadsnakes -- juga sering disebut sebagai ular cacing atau ular buta ramping.

Ular benang yang pendek dan ramping ini, menggali di dalam tanah dan hidup dari memakan larva serangga.

3 dari 4 halaman

Penemuan Kecil

Berdasarkan laporan National Geographic, Hedges percaya bahwa ular benang Barbados mungkin berada pada atau mendekati ukuran terkecil yang mungkin terjadi untuk ular karena pertukaran evolusioner antara ukuran dan strategi reproduksi.

Miniaturisasi lebih lanjut, katanya, akan mencegah ular menghasilkan keturunan yang cukup besar untuk mencari makan sendiri dan memakan mangsa serangga.

Penemuan ular mini ini melengkapi trifecta aneh yang ditemukan oleh Hedges, yang juga memimpin tim studi kadal terkecil dan katak terkecil di dunia.

"Katak dan kadal juga ditemukan di Kepulauan Karibia," ujarnya. "Tapi [saya] mengidentifikasi ketiganya [untuk sains] agak kebetulan."

Sayangnya ular terkecil ini berada di ambang kepunahan. Tampaknya hanya hidup di beberapa kilometer persegi hutan yang tersisa di Barbados, di mana hampir semua hutan asli telah terjamah.

"Menurut saya, ular ini harus dipertimbangkan sebagai spesies yang sangat terancam punah karena habitatnya yang terbatas, kelangkaan yang nyata, dan ancaman yang berkelanjutan," pungkas Hedges, sehari sebelum penerbitan hasil studinya di Jurnal Zootaxa (3/8/2001).

 

4 dari 4 halaman

Kecil, Lebih Kecil, Terkecil

Dilansir dari National Geographic, Nathan Kley, seorang ahli biologi di Stony Brook University di New York mengatakan, "Mungkin terlalu dini untuk menyatakan ular benang Barbados sebagai ular terkecil di dunia," (4/8/2021).

Ia menerangkan, beberapa spesies yang berkerabat dekat dengan ular tersebut hanya sepersekian inci lebih panjang, dan spesies tersebut diketahui hanya dari beberapa pengamatan atau spesimen museum.

"Rentang ukuran alami sebenarnya untuk semua spesies ini tetap sangat kurang didokumentasikan," kata Kley.

"Kebanyakan [ular benang] berukuran sangat kecil, dan sebagian besar menunjukkan gaya hidup yang tertutup dan tersembunyi, sehingga mereka sering lolos dan tidak terdeteksi."

Bahkan jika spesies baru adalah yang terpendek, Kley meneruskan, yang lain mungkin lebih tipis dan menghasilkan volume tubuh yang lebih kecil.

"Untuk seukuran uang saya, takson yang sangat ramping inilah miniaturnya," katanya.