Liputan6.com, London - Seorang prajurit muda yang terlibat dalam pemakaman Ratu Elizabeth II dikabarkan meninggal dunia di sebuah barak tentara di London, Inggris.
Jack Burnell-Williams, seorang anggota Household Cavalry yang berusia 18 tahun, ditemukan tidak responsif di Hyde Park Barracks di London, tepat sebelum jam 04.00 sore waktu setempat pada Rabu 28Â September 2022, demikian ungkap pihak tentara.
Baca Juga
Burnell-Williams berjalan bersama peti mati ratu dari Westminster Abbey ke Wellington Arch selama pemakaman kenegaraan sang ratu.
Advertisement
Polisi Metropolitan mengatakan kematian itu telah dirujuk ke koroner untuk memeriksa kematiannya.
Kepolisian mengatakan kematian Burnell-Williams tidak terduga, tetapi mereka tidak menganggapnya sebagai hal yang mencurigakan.
Mengutip Independent, Selasa (4/10/2022), pemuda itu yang bertugas di Blues and Royals, diperkirakan telah mengambil bagian dalam sejumlah acara seremonial selama periode resmi berkabung negara untuk mendiang sang ratu.
Ini termasuk menjaga Raja Charles III dan anggota senior keluarga kerajaan ketika peti mati ratu dibawa dari Istana Buckingham ke Westminster Abbey.
Penyelidikan Kematian
Teman-teman dan keluarga memberikan penghormatan kepada Burnell-Williams. Ibunya, Laura, mengatakan dia "patah hati" atas kematian putranya.
"Tidak pernah terpikir saya akan mengatakan ini, tetapi kami sekeluarga sangat sedih dengan meninggalnya putra kami yang luar biasa, Jak Williams, secara tiba-tiba kemarin," ujarnya.
Seorang juru bicara tentara mengatakan: "Dengan kesedihan kami dapat mengkonfirmasi kematian Trooper Jack Burnell-Williams pada 28 September 2022 di Hyde Park Barracks.
"Pikiran kami bersama keluarga dan teman-teman prajurit pada saat yang sulit ini dan kami meminta agar privasi mereka dihormati."
Seorang juru bicara Kepolisian Metropolitan mengatakan: "Seorang pria berusia 18 tahun dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Keluarga terdekatnya telah diberitahu,"
"Kematian itu tidak terduga, telah diselidiki dan tidak diperlakukan sebagai mencurigakan. Petugas akan membantu menyiapkan laporan untuk koroner." sambung juru bicara Kepolisian Metropolitan.
Advertisement
Menyibak Makna di Balik Bunga di Peti Mati Ratu Elizabeth II Saat Pemakaman
Mengenang kembali kematian Ratu Elizabeth II meninggal di Kastil Balmoral, Skotlandia pada Kamis 8 September 2022. Ia mengembuskan napas terakhir dalam usia 96 tahun.
Pada Senin 19 September 2022 jutaan atau bahkan miliaran orang di seluruh dunia telah menyaksikan pemakaman Ratu Elizabeth II, banyak pertanyaan mengenai detail hari bersejarah tersebut.
Mulai dari penghormatan yang manis kepada Pangeran Philip selama upacara pemakaman, hingga pentingnya apa yang akan ditulis di batu nisan Yang Mulia Ratu Elizabeth II. Begitu banyak hal yang bisa kita renungkan saat mengucapkan selamat tinggal kepada pemimpin monarki terlama di Inggris.
Pertanyaan lainnya, berpusat seputar bunga yang ditempatkan di atas peti mati berselimut Royal Standard. Bersanding dengan Mahkota dan Tongkat Ratu (yang diletakkan di atas bantal beludru).
Buket bunga berwarna merah muda yang mencuri perhatian.
Menyertai buket itu ada kartu dengan tulisan tangan dari Raja Charles III yang dilaporkan oleh Editor Kerajaan ITV news, Chris Ship, berbunyi: "Dalam kenangan penuh kasih dan pengabdian. Charles R"
Meskipun bunga di pemakaman adalah pemandangan yang umum, sebenarnya ada makna yang sangat istimewa di balik mengapa bunga-bunga ini dipilih untuk pemakaman Ratu Elizabeth II.
Berikut adalah makna di balik bunga-bunga di peti mati Yang Mulia Ratu Elizabeth II dikutip dari Cosmopolitan, Kamis (22/9/2022):
Usai Kematian Ratu Elizabeth II, Istana Buckingham Terima 50.000 Lebih Surat Belasungkawa
Setelah kematian Ratu Elizabeth II pada 8 September 2022, telah lebih dari 50.000 surat belasungkawa dikirim ke Istana Buckingham.
Gambar-gambar telah dirilis yang menunjukkan tim korespondensi rumah tangga kerajaan membuka beberapa pesan yang memberikan penghormatan kepada mendiang ratu.
Satu kartu yang dihiasi dengan mahkota bertuliskan "Kami memikirkan Anda" - dan di antara tumpukan surat, tulisan tangan anak-anak dapat dilihat di beberapa amplop.
Beberapa pesan juga ditujukan secara pribadi kepada Raja Charles III.
Pada 20 September - sehari setelah pemakaman Ratu - jumlah korespondensi harian memuncak hingga 6.500.
Dikutip laman Sky News, Sabtu (1/10/2022), sebelum kematiannya, Istana Buckingham biasanya menerima hingga 1.000 surat dalam seminggu, termasuk pertanyaan dan pesan niat baik dari publik.
Tim korespondensi kecil di dalam Istana Buckingham dengan cermat membaca setiap pesan yang diterima, dan tanggapan akan segera dikirim.
Sementara itu, buah sertifikat kematian Ratu, yang dirilis oleh National Records of Scotland, menunjukkan bahwa dia meninggal pada pukul 15.10 sore pada tanggal 8 September.
Dokumen tersebut mencantumkan jabatannya sebagai "Yang Mulia Ratu", dan mencantumkan penyebab kematiannya sebagai faktor usia tua.
Putri Kerajaan telah mengungkapkan bahwa dia bersama ibunya selama saat-saat terakhirnya, tetapi dokumen tersebut mengkonfirmasi apa yang dicurigai pada hari itu - beberapa anak dan cucu Ratu berusaha tanpa hasil untuk berada di samping tempat tidurnya.
Advertisement