Sukses

Drone Nyangkut di Tiang Listrik Saat Antar Makanan, Ribuan Rumah Mati Lampu

Kejadian yang tak diinginkan terkait drone terjadi di Australia.

Queensland - Mengantar makanan via drone memang keren. Tetapi, ada hal-hal yang harus diperhatikan agar drone tidak tersangkut di kabel listrik. Insiden itu terjadi di Australia, sehingga memicu mati lampu. 

Dilaporkan ABC Australia, Selasa (4/10/2022), ribuan warga merasakan mati lampu tersebut karena drone yang nyangkut di Browns Plains, Queensland, Australia. 

Juru bicara Energex, perusahaan yang mengelola pasokan listrik di kawasan sekitar 30 kilometer dari kota Brisbane, mengatakan drone pengantar makanan tersebut tersangkut di kabel listrik sekitar pukul 2 sore.

Energex baru berhasil mengalirkan listrik ke dua ribu pelanggannya 45 menit kemudian, namun sekitar 300 pelanggan tetap mengalami mati listrik selama tiga jam.

"Makanan di dalam kontak makanan yang dibawa drone tersebut masih panas ketika petugas datang," kata Donny."Kami tidak pernah melihat drone pengantar makanan menyangkut di jaringan listrik. Ini hal yang sangat jarang terjadi."

"Ini untuk pertama kali saya melihatnya. Bisa jadi ini karena peralatannya yang tidak berfungsi dengan baik atau juga kesalahan manusia."

Donny mengatakan tidak ada kerusakan yang permanen terhadap kabel listrik, sehingga tidak ada biaya kerusakan yang harus ditanggung perusahaan penyedia layanan drone pengantar makanan.

Namun ia mengatakan jika ada individu atau perusahaan yang mengakibatkan kerusakan berat pada jaringan listrik, misalnya menabrak tiang listrik, maka Energex akan meminta biaya perbaikan dari mereka.

Ia meminta semua pihak harus berhati-hati agar tidak menyebabkan sesuatu yang bisa menganggu jaringan listrik.

"Walau ini bentuknya berbeda, bagi kami ini mirip dengan kejadian di zaman sebelumnya, misalnya ada layangan yang tersangkut," katanya.

"Lima belas tahun lalu, kami meminta warga untuk berhati-hati membeli layangan untuk anak-anak sebagai hadiah Natal."

"Sekarang kami minta para orangtua untuk berhati-hati saat anak-anak mereka menerbangkan drone," katanya.

"Ini bisa membuat listrik mati, dan yang tidak kami inginkan adalah membuat situasi yang berbahaya bagi warga."

2 dari 4 halaman

Nyangkut

Menurut Danny benda-benda, seperti sepatu, payung, trampoline, bahkan dudukan toilet pernah menyangkut di kabel listrik.

Menurutnya meski tidak berbahaya secara langsung,  tapi ini akan menganggu warga dan pemilik bisnis di daerah sekitar karena listrik padam.

"Ini bukan saja terkait rumah dan bisnis, tapi juga berpengaruh pada listrik jalanan dan lampu lalu lintas," katanya."Yang kami inginkan agar semua orang berpikir secara akal sehat saja mengenai semua ini."

Juru bicara Wing, perusahaan yang bertanggung jawab mengoperasikan drone pengantar makanan, mengatakan mereka harus melakukan "pendaratan darurat yang tidak direncanakan", tapi tidak menyangka akan menyangkut di kabel listrik.

"Kami segera melaporkan ke Energex yang kemudian mendatangi lokasi," kata juru bicara tersebut.

"Dua jam saat melepaskan drone, listrik mati di kawasan tersebut."

"Kami mohon maaf atas apa yang terjadi dan sedang melakukan kajian mengenai apa yang terjadi kemarin."

3 dari 4 halaman

Drone Antar Narkoba

Di dalam negeri, aksi penyelundupan narkoba jenis sabu ke dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Samarinda berhasil digagalkan petugas jaga, pada Jumat (2/9) dini hari.

Aksi penyelundupan sabu seberat 30 gram ini menggunakan modus baru yakni diterbangkan menggunakan drone. Terungkapnya penyelundupan sabu ini berawal dari petugas yang mendengarkan suar drone yang melintas sebanyak dua kali pada malam hari.

Pertama pada Kamis (1/9) sekira pukul 20.20 Wita dan kedua pada Jumat (2/9/2022) dinihari sekitar pukul 03.20 Wita. Mendengar itu, petugas jaga kemudian melakukan penyisiran dan menemukan sabu tersebut berada di area Lapas.

“Awalnya petugas jaga mendengar ada suara drone pada malam hari melintas di atas lapas. Saat diperiksa petugas menemukan bungkusan makanan ringan di areal lapangan lapas, dan setelah di buka ternyata isinya 3 poket sabu seberat 30 gram,” terang Kepala Lapas Narkotika Samarinda, Hidayat, pada Jumat (2/9).

Saat barang haram itu di temukan, semua narapidana (napi) masih berada di dalam kamar. Hidayat memperkirakan sabu tersebut akan diambil pada pagi harinya.

“Jadi kemungkinan sabu itu rencananya akan di ambil pada pagi hari, tapi keburu ditemukan anggota kami,” ujarnya.

Tak sampai di situ, saat adanya drone yang melintas petugas jaga sempat mengikuti asal drone yang diterbangkan oleh orang tak dikenal itu. Akan tetapi dalam pengejaran drone tersebut petugas tidak menemukan pelaku penerbangannya.

“Sempat dua anggota saya mengejar menggunakan motor, tapi karena drone ini cepat menghilang anggota tidak menemukan pelaku yang menerbangkan drone isi sabu ini,” paparnya.

4 dari 4 halaman

Langsung Koordinasi ke Pihak Kepolisian

Usai kejadian, pagi hari petugas langsung melakukan pemeriksaan terhadap seluruh hunian napi, guna memastikan peredaran barang terlarang tidak berada di dalam Lapas.

“Ya karena ini penyeludupan sabu menggunakan drone baru pertama kali, jadi atensi penjagaan kita perketat dengan memeriksa kamar napi, dan petugas jaga kita kerahkan melakukan pengawasan hingga dini hari,” tegas Hidayat.

Usai menemukan kejadian tersebut dan mengamankan barang buktinya, pihak lapas langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menyerahkan sabu tersebut, dan pihaknya berharap ke depan polisi dapat melakukan penyelidikan untuk mengungkap sabu yang di kirim melalui drone.

“Untuk barang bukti sudah kami serahkan ke pihak kepolisian, setelah ini kami juga akan berkoordinasi dengan pihak yang ahli di bidang drone untuk menemukan solusi, apakah ada alat penangkal drone, atau pendeteksi, supaya kejadian serupa tak terjadi lagi,” tandasnya.