Liputan6.com, Kiev - Pembangkit nuklir Zaporizhzhia di Ukraina telah terhubung kembali ke jaringan listrik, kata pengawas nuklir PBB pada Minggu (9/10).
Mereka menggambarkan kondisi terhubungnya kembali pembangkit listrik tersebut sebagai "pemulihan sementara dalam situasi yang masih tak stabil."
Baca Juga
Badan Energi Atom Internasional (IAEA), pada Sabtu (8/10), mengatakan bahwa pembangkit nuklir terbesar di Eropa itu kehilangan sumber tenaga eksternal terakhirnya setelah mendapat gempuran lagi dan terpaksa bergantung pada generator darurat, dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (11/10/2022).
Advertisement
"Tim kami di Zaporizhzhia mengonfirmasi padamnya listrik kemarin telah dipulihkan dan ZNPP (pembangkit) terhubung kembali ke jaringan listrik - pemulihan sementara dalam situasi yang masih belum stabil," cuit kepala IAEA Rafael Grossi pada Minggu (9/10).
Meskipun keenam reaktor pembangkit itu dipadamkan, tetapi pembangkit tersebut tetap memerlukan listrik untuk menjalankan fungsi keselamatan dan keamanan nuklir yang penting, termasuk untuk proses pendinginan.
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pemerintahannya pekan ini untuk merebut operasi di pembangkit tenaga di Ukraina selatan itu, dimana kekhawatiran akan kecelakaan nuklir sangat tinggi.
Langit Kiev Ukraina Usai Dihantam Rudal Rusia
Rekaman video dan gambar dari warganet Ukraina berseliweran di media sosial usai serangan udara yang menghantam ibu kota Kiev.
Asap hitam terlihat membubung di langit Kiev usai dua serangan awal, yang kemudian dilaporkan oleh BBC disusul oleh ledakan lainnya.
Seorang warga sipil di ibu kota Kiev dilaporkan meninggal dunia akibat ledakan yang ditimbulkan akibat serangan udara.
Wartawan Andriy Tsapliyenko mengatakan bahwa setidaknya satu warga sipil tewas dalam serangan itu, dikutip dari BBC, Senin (10/10/2022).
Wali Kota Kiev, Vitaliy Klitschko mengatakan, ledakan menghantam distrik Shevchenkivskyy di pusat kota.
Dua ledakan terdengar di pusat Kiev sekitar pukul 08.00 waktu setempat. Ledakan tersebut direkam oleh jurnalis BBC yang kala itu tengah berada di balcon hotel.
"Kami menyaksikan salah satu serangan rudal. Sirene serangan udara terdengar sekitar 90 menit sebelumnya," kata jurnalis BBC.
Ini adalah pertama kalinya Kiev dihantam serangan selama beberapa bulan.
Ledakan itu digambarkan jauh lebih sentral daripada serangan Rusia pada awal perang.
Advertisement
Ledakan di Jembatan Krimea
Sebelum serangan udara di Kiev, jembatan yang menghubungkan Krimea ke Rusia terbakar pada Sabtu pagi dan menyebabkan lalu lintas terhenti.
Jembatan Kerch, sepasang jembatan paralel untuk jalan dan jalur kereta api, adalah rute pasokan utama bagi Rusia yang dibangun setelah pencaplokan Krimea pada 2014, Anadolu Ajansi mewartakan sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (10/9/2022).
Rekaman dan gambar yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan bahwa bagian jalan runtuh dan gerbong kereta api terbakar di jembatan terpanjang di Eropa itu.
Sebuah ledakan besar terdengar sebelum kebakaran besar terjadi, menurut saksi mata dan rekaman video.
Layanan kereta api ke Krimea untuk sementara dihentikan setelah ledakan dan penjualan tiket dihentikan sementara, menurut Russian Railways.
Pihak berwenang juga membatalkan perjalanan bus dari Krimea.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pembentukan komisi negara untuk menyelidiki insiden tersebut, menurut laporan kantor berita resmi TASS berdasarkan keterangan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Oleg Kryuchkov, seorang penasihat kepemimpinan Krimea, mengatakan di Telegram bahwa tangki penyimpanan bahan bakar telah terbakar, menurut laporan awal.
"Terlalu dini untuk berbicara tentang penyebab dan konsekuensinya. Pemadaman api sedang berlangsung," kata dia.
Penyelidikan oleh Kementerian Transportasi Rusia
Kementerian Transportasi Rusia mengatakan mereka sedang menilai kerusakan yang terjadi di jembatan tersebut.
Kementerian Energi Rusia mengatakan Krimea memiliki cadangan bahan bakar sedikitnya untuk 15 hari dan pasokan bahan-bahan penting selama dua bulan.
Meskipun Ukraina tidak secara langsung mengeklaim bertanggung jawab atas serangan di jembatan tersebut, beberapa pernyataan oleh pejabat tinggi Ukraina menunjukkan kemungkinan itu.
Mykhailo Podolyak, penasihat senior Presiden Ukraina, mengatakan apa yang terjadi di jembatan itu hanyalah "permulaan."
"Semua yang ilegal harus dihancurkan, semua yang dicuri harus dikembalikan ke Ukraina, semua yang diduduki Rusia harus diusir," kata Podolyak di Twitter.
Advertisement