Liputan6.com, La Tejerias - Puluhan orang tewas dan hilang akibat tanah longsor di kota Las Tejerias, Venezuela. Bencana itu terjadi pada Minggu 9 Oktober 2022.
Dilaporkan BBC, Selasa (11/10/2022), jumlah korban meninggal sudah mencapai 36 orang dan 56 lainnya menghilang. Sekitar 1.000 personel darurat ikut membantu operasi untuk menolong dan mencari korban.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, jumlah korban meninggal dilaporkan 25 orang, namun angkanya bertambah. Lokasi kota ini berada sekitar 50 kilometer dari ibu kota Caracas.
"Kami mencoba menolong siapa saja yang bisa kita tolong, dan mengungkap duka cita kita pada semua orang yang kehilangan orang-orang tercinta," ujar Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez.
Sementara, Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah mengumumkan duka nasional selama tiga hari.
Ada dua anak bayi yang ikut kehilangan nyawa akibat longsor tersebut.
Longsor itu dipicu hujan deras yang membuat sungai El Pato meluap. Akibatnya, air banjir menggerus rumah, kendaraan, hingga pepohonan di kota Las Tejerias.
Kepada AFP, seorang pria mengaku berpegangan pada antena di atas rumahnya ketika banjir menghantam.
"Saya tidak bisa menemukan apa pun selain memanjang atap dan berpegangan pada antena," ujar pria berusia 65 tahun itu.
Kantor berita Efe melaporkan listrik di kota itu juga terputus, sehingga keadaan menjadi gelap gulita.
Warga menggunakan tangan kosong untuk mencari survivor bencana longsor. Anjing pelacak juga dikerahkan. Selain itu, para warga juga menyelamatkan hewan-hewan yang kena banjir tersebut.
Sebuah video yang menampilkan seorang petani melon menangis viral di media sosial. Diketahui, petani tersebut tak kuasa menahan tangisnya saat mengetahui kebun melon miliknya terkena banjir
Rumah Diterjang Longsor, Pasutri di Bogor Sempat Tertimbun Material
Beralih ke dalam negeri, hujan yang mengguyur Bogor sejak Minggu (9/10/2022) berdampak longsor di Sukamulya, Kelurahan Sukasari. Adapun, itu memakan korban.
Pasangan suami istri, Subur Rahayu (53) dan istrinya Watiah (48) sempat tertimbun material akibat longsor yang menimpa rumahnya. Keduanya selamat dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Ketua RW 03, Dadang Sutarsa menuturkan, peristiwa longsor terjadi pada pukul 17.20 WIB bersamaan dengan hujan lebat. Saat itu, ia sedang berada di dalam rumah, tiba-tiba dari luar terdengar suara gemuruh.
"Kemudian saya mendengar suara cukup keras, saya juga sempat kaget," ucap Dadang.
Ia pun bergegas pergi ke luar untuk mencari tahu apa yang terjadi. Benar saja, ketika dicek, terjadi longsor dan menimpa dua rumah milik Subur Rahayu dan Weweng.
Turap setinggi 20 meter longsor dan menimpa dua rumah warga yang ada di bawahnya.
"Dari laporan warga ada yang tertimbun dua orang, Pak Subur dan istrinya Watiah," kata dia.
Advertisement
Warga Ikut Membantu
Warga langsung bergegas menyelamatkan kedua korban yang tertimbun material reruntuhan bangunan rumah bercampur tanah longsor.
"Alhamdulillah korban berhasil diselamatkan dibantu warga sekitar. Sekarang korban sudah dibawa ke rumah sakit Vania," katanya.
Adi (33), warga setempat yang menyelamatkan pasutri tersebut menceritakan saat mengevakuasi korban tertimbun longsor.
Begitu mendengar tetangganya tertimbun longsor, Adi bergegas melakukan upaya penyelamatan.
Dia melihat sebagian tubuh Watiah terkubur material di kamar lantai 2. Tak jauh dari Watiah, terlihat suaminya berada di bawah reruntuhan dinding bangunan.
"Suaminya tertimpa tembok karena saat kejadian dia sempat menahan tembok itu supaya tidak kena istrinya. Kalau badan istrinya, dari kepala hingga dada sudah tertimbun tanah," ungkapnya.
Adi dibantu warga lainnya berupaya mengevakuasi kedua korban dari reruntuhan bangunan dengan alat seadanya.
Beberapa saat kemudian, keduanya berhasil dievakuasi dan nyawa pasutri itu berhasil diselamatkan.
"Yang saya tahu tangan mereka berdua luka karena setelah dievakuasi langsung dibawa ke rumah sakit," ujarnya.