Liputan6.com, Doha - Penyelenggara Piala Dunia Qatar menyewa kapal pesiar ketiga pada Senin (10/10) untuk dioperasikan sebagai hotel bagi penggemar sepak bola yang berkunjung ke negara tersebut.
Kapal tersebut akan bersandar di Pelabuhan Doha selama perhelatan Piala Dunia berlangsung. Kapal pesiar digunakan untuk menambah kapasitas kamar bagi para pengunjung Qatar saat turnamen berlangsung.
Baca Juga
Perusahaan layanan kapal pesiar MSC Cruises yang berbasis di Jenewa mengumumkan perjanjian itu hanya enam minggu sebelum Piala Dunia dijadwalkan dimulai pada 20 November mendatang. Kapal pesiar MSC Opera, yang dilengkapi dengan 1.075 kabin, akan tersedia bagi pengunjung mulai 19 November hingga 19 Desember.
Advertisement
Tarif kamar Opera yang tercantum di situs web MSC pada Senin (10/10) dibandrol mulai dari US$470 per orang per malam selama babak penyisihan grup, dengan masa inap minimal dua malam, dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (12/10/2022).
Qatar tidak memiliki kapasitas hotel untuk semua tim, pekerja, sukarelawan, dan penggemar pada perhelatan Piala Dunia. Pihak penyelenggara kini tengah membuat tempat berkemah dan kabin, menyewa kapal pesiar, dan mendorong penggemar untuk tinggal di negara tetangga dan terbang untuk menonton pertandingan.
MSC sebelumnya menandatangani kesepakatan dengan pemerintah Qatar pada 2019 untuk menyediakan dua kapal dengan sekitar 4.000 kamar sebagai hotel terapung untuk membantu menampung 1,2 juta pengunjung internasional yang diperkirakan akan datang ke Qatar.
Kapal pesiar kelas atas MSC World Europa mulai beroperasi di Piala Dunia setelah dibangun di Prancis.
Harga di kapal pesiar turun selama turnamen ketika separuh dari tim peserta pulang. Selama babak 16 besar dan perempat final, tarif kamar termurah di MSC Opera adalah US$320, kemudian US$220 selama minggu terakhir.
Tarif dasar sudah termasuk sarapan dengan opsi untuk membayar tambahan US$87 per hari untuk yang mencakup semua makanan.
Minuman beralkohol diperkirakan akan tersedia di kapal tersebut mengingat MSC menawarkan anggur dan bir dalam layanannya.
Populasi Qatar Naik 13,2 Persen Jelang Piala Dunia 2022
Populasi Qatar naik sebesar 13,2 persen dalam satu tahun terakhir, menurut data resmi, di saat negara kecil di wilayah Teluk Arab itu merekrut ribuan pekerja asing menjelang perhelatan Piala Dunia yang akan berlangsung bulan depan untuk mengantisipasi kedatangan pengunjung dalam jumlah besar.
Populasi negara kaya itu mencapai 2,94 juta setelah sekitar 370.000 orang pindah ke Qatar dalam satu tahun terakhir belakangan, berdasarkan data yang dikumpulkan pada September dan dirilis oleh otorita statistik Qatar pekan lalu.
Kebanyakan penduduk di negara itu adalah para pekerja migran berpendapatan rendah dan pekerja asing lain, sementara jumlah warga negara Qatar sendiri hanya sekitar 380.000, dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (11/10/2022).
Penyelenggara Piala Dunia menghadapi kekurangan personel di tengah Qatar yang bersiap menerima sekitar 1,2 juta pengunjung dalam perhelatan sepak bola terbesar di dunia itu, yang diduga akan memberikan tekanan pada sektor infrastruktur, perholetan dan pariwisata serta keamanan.
Operator hotel Accor merekrut 12.000 pegawai asing sementara untuk mengoperasikan 65.000 kamar di apartemen-apartemen dan rumah-rumah untuk menampung pengunjung Piala Dunia Qatar.
Qatar memiliki perjanjian dengan Turki untuk menyediakan lebih dari 3.000 polisi anti huru-hara dan Pakistan juga setuju untuk mengerahkan pasukan ke Qatar selama turnamen berlangsung.
Qatar telah membangun jalan tol, tujuh stadion sepak bola, hotel dan gedung pencakar langit. Menurut dokumen anggaran, biaya yang dihabiskan setidaknya mencapai $229 miliar. Sekitar separuh dari populasi Qatar bekerja dalam industri konstruksi.
Dalam beberapa tahun setelah turnamen, populasi Qatar diperkirakan akan berkurang sekitar 1.2 persen setiap tahun dan merosot ke 2.5 juta pada 2027, menurut perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF).
Advertisement
Turki Akan Kirim Bantuan Pasukan Keamanan Selama Piala Dunia Qatar
Parlemen Turki pada Rabu (6/10) menyetujui mosi untuk mengirim pasukan ke Qatar guna memberikan bantuan keamanan selama Piala Dunia FIFA 2022.
"Atas permintaan dari Qatar, sebuah mosi diajukan ke parlemen pada Sabtu (1/10) untuk mengerahkan tentara di negara itu selama enam bulan untuk memberikan keamanan selama turnamen sepak bola pada November 2022," kata parlemen dalam sebuah pernyataan.
Operasi tersebut bertujuan untuk "mengambil tindakan yang diperlukan terhadap berbagai ancaman, terutama terorisme, yang dapat mempengaruhi keamanan acara tersebut," tambahnya, dikutip dari laman Xinhua, Kamis (6/10/2022).
Selain Turki, Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Italia, dan Pakistan juga akan memberikan bantuan keamanan selama Piala Dunia di Qatar, menurut laporan media Turki.
Laporan tersebut mengatakan, Piala Dunia Qatar menghadapi kekurangan personel keamanan saat bersiap untuk turnamen sepak bola FIFA selama sebulan.
Paris Boikot Siaran Pertandingan Piala Dunia 2022
Sementara itu, Paris tidak akan menyiarkan pertandingan Piala Dunia Qatar 2022 dengan layar raksasa di zona publik. Upaya itu dilakukan di tengah keprihatinan seputar pelanggaran hak-hak pekerja migran di Qatar, dan dampak lingkungan dari penyelanggaraan turnamen tersebut di negara tersebut.
Langkah tersebut mengikuti keputusan sejumlah kota di Prancis lainnya, meskipun Prancis datang ke dalam kompetisi tersebut sebagai juara bertahan.
"Kami memiliki kekhawatiran dengan kondisi lingkungan dan sosial di balik (penyelenggaraan) turnamen ini dan (Piala Dunia 2022 Qatar) bukanlah contoh yang baik dari peristiwa besar yang hendak kami promosikan di Paris,” kata Pierre Rabadan, deputi wali kota Paris untuk urusan olah raga, pada Selasa 4 Oktober 2022 seperti dikutip dari VOA Indonesia.
Advertisement