Liputan6.com, Bandar Sri Begawan - Dua helai kain batik tulis sutera asal Indonesia terpilih sebagai hadiah khusus dari seluruh isteri kepala perwakilan asing dan kepala perwakilan asing perempuan di Brunei Darussalam kepada Permaisuri Sultan dan yang Di-Pertuan Brunei Darussalam Paduka Seri Baginda Raja Isteri Pengiran Anak Hajah Saleha yang disampaikan langsung di Istana Nurul Iman pada Jumat 7 Oktober 2022.
Kunjungan tersebut bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-76 Permaisuri Sultan Brunei Darussalam, seperti dikutip dari laman resmi Kemlu, Sabtu (15/10/2022).
Isteri Duta Besar RI untuk Bandar Seri Begawan, Ibu Nani Sujatmiko, mewakili rombongan menjelaskan persembahan hadiah dimaksud kepada Permaisuri Sultan Raja Isteri Pengiran Anak Hajah Saleha.
Advertisement
“Persembahan ini dibuat secara cermat oleh tangan terampil perajin batik di Indonesia selama enam bulan. Desain pada kedua kain batik ini mengambil inspirasi dari motif tradisional Jawa dan memiliki arti khusus disesuaikan untuk pemakainya," pada keterangan yang disampaikan terpisah oleh Ibu Nani.
Kedua kain batik ini masing-masing memiliki motif 'banyu mili' dan 'merak ngibing' yang sarat filosofi.
Motif pertama 'banyu mili' atau 'air mengalir' mengandung harapan agar pemakainya akan terus bertambah kewibawaan serta rezekinya seperti air yang mengalir. Sementara motif 'merak ngibing' mengusung filosofi hidup yang selalu rukun, tenteram, dan damai.
Mempererat Tali Silaturahmi
Kain batik, khususnya di Indonesia, merupakan sebuah karya seni, simbol warisan kebudayaan, dan identitas nasional.
“Kami sangat bangga akhirnya bisa mempersembahkan bingkisan indah yang kaya makna dan filosofi ini," ucap Ibu Nani.
Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam, Dr. Sujatmiko, yang juga Dean of Diplomatic Corps di Brunei Darussalam, menyatakan bahwa kunjungan ini menunjukkan perhatian dan eratnya tali silaturahmi Permaisuri Sultan Brunei dengan kalangan korps diplomatik di Brunei Darussalam.
Audiensi berlangsung dengan khidmat dan Kebawah Duli Yang Maha Mulia menyapa seluruh anggota rombongan. Seluruh isteri kepala perwakilan diplomatik dan kepala perwakilan diplomatik perempuan menyampaikan terima kasih kepada Kebawah Duli Yang Maha Mulia atas penerimaan pada Audiensi dimaksud.
Advertisement
Sejarah Hari Batik Nasional
Peringatan Hari Batik Nasional jatuh pada 2 Oktober setiap tahunnya. Tahun ini, Hari Batik Nasional diperingati pada Minggu 2 Oktober 2022.
Masyarakat Indonesia memperingati Hari Batik Nasional sebagai wujud mencintai dan melestarikan warisan budaya kebanggaan Indonesia. Sebab, batik pun telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda milik Indonesia.
Oleh karena itu, kita sebagai bangsa Indonesia, harus tetap menjaga dan melestarikan batik agar tidak diakuisisi oleh negara lain, sehingga kita kehilangan warisan budaya.
Pemilihan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional bukan tanpa alasan. Di tanggal tersebut batik diakui sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia.
Pengakuan Batik oleh UNESCO
Pengakuan batik sebagai warisan dunia ini berlaku sejak UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 silam.
Itulah mengapa setiap 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional dan diperingati hingga saat ini. Umumnya, masyarakat turut memperingati Hari Batik Nasional dengan menggunakan batik di berbagai kesempatan.
Lantas, apakah makna batik itu sendiri? Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V, batik merupakan kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu. Kemudian pengolahannya melalui proses tertentu.
Lalu, bagaimanakah sejarah hingga batik bisa dikenal di dunia? Batik pertama kali dikenalkan dalam forum Internasional oleh Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto. Kala itu, Soeharto telah menghadiri konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Selengkapnya di sini...
Advertisement