Liputan6.com, Tokyo - Seorang wanita Jepang tertipu, membayar 4,4 juta yen (Rp 457 juta) untuk memulangkan "astronaut Rusia" dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang ia kenal secara online.
Dilansir dari situs Odditycentral, Minggu (16/10/22), berita ini telah dipublikasikan oleh dua media besar Jepang, Mainichi dan Kyodo News.Â
Rupanya, wanita berusia 65 tahun yang berasal dari Shiga Perfecture, Pulau Honshu, Jepang itu benar-benar jatuh cinta dengan pria Rusia yang mengaku sebagai astronaut. Dia mengirim uang ratusan juta itu untuk membantu sang pujaan hati -- yang diyakininya berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional -- pulang ke Bumi.Â
Advertisement
Wanita yang tidak diketahui namanya itu, terpikat dengan sang "astronaut" setelah bertemu di media sosial pada Juni, 2022. Mereka saling berkirim pesan melalui aplikasi Line. Tak lama setelah itu, sang "astronaut" mengungkapkan rasa cintanya, berjanji akan pindah ke Jepang dan menikahinya.
Rasanya tak masuk akal, sesorang membayar uang hampir setengah miliar yang ternyata dibayarkan untuk seorang penipu. Namun, begitulah kenyataannya, cinta menjadi pertaruhan sang wanita.
Wanita itu mengatakan, seorang 'astronaut' Rusia yang terdampar membutuhkan uang untuk membayar roket dan biaya pendaratan.
Bualan sang "astronaut" begitu meyakinkan bagi sang wanita. Pria itu seolah sangat familiar dengan akronim agen luar angkasa seperti NASA dan JAXA (Japanese Aerospace Exploration Agency). Ia juga memiliki foto-foto ISS di akun Instagram-nya.
Wanita itu mengirimkan uang ke kekasih daringnya itu di lima waktu yang berbeda. Akan tetapi, akhirnya dia melapor kepada polisi setelah pria itu terus-menerus meminta uang yang lebih banyak.
Polisi yang ia temui kaget setelah mendengar kisahnya, wanita itu begitu percaya dengan bualan kekanak-kanakan dari pujaan hatinya yang ternyata penipu.
Sampai berita ini dimuat, belum ada laporan lebih lanjut apakah "astronaut" Rusia itu telah ditangkap atau "mungkin pihak berwenang menantinya kembali ke Bumi".
Rusia Akan Tetap Berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional hingga 2028
Sementara itu, astronaut-astronaut Rusia yang asli memang masih berada di Stasiun Luar Angkasa.
Meski sempat menginsyaratkan bakal meninggalkan ISS setelah 2024, perusahaan antariksa Rusia Roscosmos mengungkap informasi terbaru.
Dilansir Reuters, Sabtu (30/7/2022), Roscosmos mengatakan kepada NASA, mereka bermaksud untuk tetap berada di ISS hingga setidaknya 2028.
Roscosmos berencana untuk tetap terlibat di ISS hingga stasiun ruang angkasa Rusia baru beroperasi pada 2028.
Sebelumnya, pernyataan direktur Roscosmos yang baru diangkat, Yuri Borisov, soal Rusia akan cabut dari ISS setelah 2024 membuat banyak pihak terkejut dan bingung.
Toh, pihak Roscosmos tidak secara jelas mengatakan kapan setelah 2024 pihak Rusia meninggalkan ISS.
Namun, pernyataan itu tidak merinci kapan setelah 2024 pihak Rusia berencana meninggalkan ISS. Rusia berharap untuk mengalihkan fokus ke stasiun luar angkasa baru yang sedang dikembangkan bernama Stasiun Layanan Orbital Rusia (ROSS).
Selain itu, seorang pejabat NASA mengeklaim agensi tersebut tidak memiliki "kata resmi" dari Roscosmos. Administrator NASA, Bill Nelson mengatakan, mereka belum diberitahu tentang keputusan dari salah satu mitra di ISS.
Pejabat Roscosmos telah berkomunikasi dengan NASA baru-baru ini dengan mengatakan, mereka berencana untuk tetap terlibat di ISS sampai stasiun ROSS-nya selesai pada tahun 2028.
"Kami tidak mendapatkan indikasi di tingkat kerja mana pun ada yang berubah," kata Kathy Lueders, administrator asosiasi NASA untuk operasi luar angkasa, kepada Reuters.
Diketahui, NASA dan Roscosmos adalah dua mitra terbesar di ISS. Keduanya ditugaskan untuk mengoperasikan kendaraan dan mempertahankan kehadiran manusia berkelanjutan di ISS saat berada di orbit.
Namun, dengan meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia atas invasi terakhir ke Ukraina telah memicu kekhawatiran tentang masa depan kemitraan ISS.
Pendahulu Borisov, Dmitry Rogozin, juga sempat mengancaman tentang keluarnya Roscosmos dari perjanjian ISS.
Advertisement
NASA Konfirmasi Keberhasilan Misi DART Ubah Orbit Asteroid
NASA sendiri, baru-baru ini sibuk dengan misi DARTÂ (Double Asteroid Redirect Test) untuk mengubah orbit asteorid Dimorphos.
Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat itu telah mengumumkan keberhasilannya dalam misi spesial ini, yang menandai pertama kalinya manusia berhasil mengubah gerakan benda langit.
"Misi ini menunjukkan berusaha untuk siap menghadapi apa pun yang dilemparkan alam semesta pada kita," tutur Administrator NASA Bill Nelson seperti dikutip dari situs resmi NASA, Rabu (12/10/2022).
NASA menjelaskan, sebelum ditabrak DART, Dimorphos membutuhkan 11 jam 55 menit untuk mengorbit asteroid induknya yang lebih besar, yakni Didymos. Namun sejak ditabrak DART, orbit asteorid tersebut kini telah berubah.
Berdasarkan pemantauan tim investigasi, orbit Dimorphos kini berkurang sekitar 32 menit. Dari sebelumnya, 11 jam 55 menit, kini waktu yang dibutuhkan Dimorphos mengorbit Didymos menjadi 11 jam 23 menit.
Meski misi ini berhasil, NASA menyatakan masih perlu melakukan pengumpulan data yang lebih banyak, terutama yang berasal dari observatorium di seluruh dunia.
Dengan data yang lebih banyak, astronom bisa menilai apakah misi seperti DART bisa digunakan untuk melindungi Bumi di masa depan.
Untuk diketahui, misi DART merupakan salah satu misi yang diluncurkan NASA untuk melindungi Bumi dari asteroid. Jadi, NASA menggunakan pesawat luar angkasa untuk menabrak asteroid dan memindahkan momentumnya.
Tabrakan itu yang nantinya mampu membelokkan asteroid dari jalur aslinya. Dengan demikian, misi ini diharapkan bisa menghindari Bumi dari tabrakan asteroid di masa depan.
NASA dan SpaceX Kirim 4 Astronot ke ISS dalam Misi Crew-5
Bertepatan dengan bulan ini, badan antariksa Amerika juga tengah melakukan pergantian kru pengorbid Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
NASAÂ dan SpaceX -- perusahaan transportasi ruang angkasa AS -- meluncurkan misi Crew-5 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Rabu (5/10).
Roket SpaceX Falcon 9 dan pesawat ruang angkasa Crew Dragon Endurance menderu di Launch Pad 39A, Kennedy Space Center NASA di Florida pada Rabu siang waktu setempat.
Tak lama setelah lepas landas, NASA mengonfirmasi pemutusan mesin utama dan pemisahan tahap.
Tahap pertama roket Falcon 9 menyelesaikan pendaratannya dan berhasil mendarat di drone SpaceX, Just Read the Instructions, di lepas pantai Florida, dikutip dari Xinhua, Kamis (6/10/2022).
Pesawat ruang angkasa selanjutnya telah lepas landas dari tahap kedua, dan menuju ke ISS.
Misi tersebut membawa astronot NASA Nicole Mann dan Josh Cassada, bersama dengan astronot Badan Eksplorasi Ruang Angkasa Jepang Koichi Wakata, dan Kosmonot Roscosmos Anna Kikina ke ISS.
NASA mengatakan, kru telah mencapai orbit dengan selamat. Pesawat ruang angkasa akan berlabuh di stasiun ruang angkasa pada Kamis (6/10).
Selama waktu mereka di laboratorium untuk mengorbit, kru akan melakukan lebih dari 200 eksperimen sains dan demonstrasi teknologi di berbagai bidang seperti kesehatan manusia dan sistem bahan bakar bulan, menurut SpaceX.
Setelah pesawat ruang angkasa berlabuh ke laboratorium yang mengorbit, empat anggota awak stasiun lainnya dari misi Crew-4, akan mengakhiri misi mereka dan kembali ke Bumi lebih dari seminggu kemudian, menurut NASA.
Misi Crew-4 akan lepas landas dari stasiun ruang angkasa dan meluncur ke lepas pantai Florida.
Advertisement