Sukses

Universal Studios Jepang Disorot, Ada Temuan Kerangka dan Tengkorak Diduga Milik Manusia

Pengumuman ini dilakukan setelah melakukan pencarian usai penemuan tengkorak yang diduga sebagai bagian dari temuan kerangka di luar Universal Studios Osaka, Jepang.

Liputan6.com, Osaka - Kerangka diduga milik manusia ditemukan di luar Universal Studios di Osaka, Jepang.

"Seluruh kerangka manusia telah ditemukan di luar taman hiburan Universal Studios Japan di Osaka," kata polisi Sabtu 15 Oktober 2022 seperti dikutip dari Japan Times.

Pengumuman ini dilakukan setelah melakukan pencarian usai penemuan tengkorak yang diduga sebagai bagian dari temuan kerangka.

Pada Rabu 12 Oktober, seorang staf Universal Studios Jepang menemukan apa yang tampak seperti tengkorak manusia dan rahang atas, bersama dengan tulang lainnya, saat memangkas tanaman di dekat taman hiburan yang populer.

Sepuluh polisi kemudian menggeledah daerah di Universal Studios Jepang itu dengan dua anjing pelacak dan menemukan sisa kerangka, menurut seorang petugas, yang berbicara dengan syarat anonim.

"Kami menemukan kemungkinan seluruh kerangka dan sepasang celana dengan sabuk pria di area yang sama," kata petugas itu.

Polisi akan melakukan analisis minggu depan untuk mengetahui jenis kelamin dan usia tubuh, tambahnya.

Universal Studios Jepang didirikan pada tahun 2001, sebagai taman hiburan Universal Studios pertama di luar Amerika Serikat dan merupakan daya tarik wisata yang populer.

2 dari 4 halaman

Misteri Temuan Kerangka Manusia dalam Lift Rumah Sakit India yang Tak Terpakai 24 Tahun

Kerangka manusia juga pernah ditemukan di bagian bawah lift bekas rumah sakit di India yang sudah tak dibuka selama 24 tahun.

Identitas pemilik kerangka yang ditemukan di bawah lift tidak diketahui. Pihak berwenang telah mengirim DNA yang diambil dari kerangka itu ke laboratorium untuk diuji.

Melansir dari laman Mirror, Minggu (12/9/2021), temuan misterius ini ditemukan di rumah sakit OPEC di distrik Kaili of Basti, negara bagian Uttar Pradesh, India utara.

Insinyur sedang melakukan perbaikan pada lift rumah sakit pada 1 September 2021. Tak disangka, ia menemukan penemuan mengejutkan itu.

Polisi di wilayah sekitar juga mencari orang yang dilaporkan hilang lebih dari dua dekade.

Menurut kantor berita India Today, dalam upaya pencarian identitas pemilik kerangka, polisi mencari laopran orang hilang dari 24 tahun lalu.

Konstruksi rumah sakit dimulai tahun 1991 dan lift tersebut beroperasi hingga tahun 1997 karena rusak, tutur polisi.

Lift sudah tak digunakan selama bertahun-tahun, tetapi 24 tahun kemudian, para atasan memutuskan untuk memperbaikinya.

Namun, ketika para pekerja membuka lift dan melihat apa yang ada dibawahnya, mereka terkejut sekaligus jijik karena disanalah mereka menemukan kerangka manusia.

Saat ini, tidak jelas bagaimana orang tersebut meninggal dan mengapa mayatnya berada di lift.

3 dari 4 halaman

Kerangka Manusia 'Raksasa' Berusia 5.000 Tahun Ditemukan di China

Sedangkan para arkeolog di China timur telah menemukan sejumlah kerangka berumur 5.000 tahun yang menurut para ahli, dahulunya merupakan milik orang berpostur tinggi dan kuat.

Dikutip dari Independent, Kamis (6/7/2017), berdasarkan pengukuran kerangka yang ditemukan di pemakaman di Provinsi Shandong, mereka berukuran 1,8 meter atau lebih tinggi. Bahkan, salah satu kerangka diperkirakan memiliki tinggi 1,9 meter.

 Meskipun tinggi badan tersebut bukan suatu hal yang aneh bagi standar negara-negara Barat pada Abad ke-21, diperkirakan ketinggian tersebut terlihat mencolok di banding orang-orang lain pada zamannya.

"Ini hanya berdasarkan struktur tulang. Jika mereka adalah orang yang masih hidup, tingginya pasti akan melebihi 1,9 meter," ujar Fang Hui, Kepala Fakultas Sejarah dan Budaya Shandong University.

Dilansir Xinhua, penduduk di Shandong melihat tinggi badan mereka sebagai karakteristik yang menonjol.

Sebuah studi yang dilakukan pada 2015 mengungkap bahwa tinggi rata-rata pria Shandong adalah 1,753--lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional China, yaitu 1,72 meter.

Seorang filsuf kuno asal Shandong, Confucius (Konfusius), dilaporkan setinggi 1,9 meter.

Situs penggalian yang terletak di Desa Jiaojia, menemukan 104 rumah, 205 kuburan, dan 20 lubang untuk ritual pengorbanan. Sejumlah pot berwarna dan batu giok juga ditemukan.

Arkeolog telah menemukan artefak dan tulang dari orang-orang Zaman Neolitik akhir sejak tahun lalu.

Orang-orang yang tinggal di wilayah tersebut pada 5.000 tahun lalu diyakini memiliki kehidupan yang relatif nyaman. Menurut laporan China Daily, deretan rumah tersebut memiliki kamar tidur dan dapur terpisah.

Kawasan tersebut juga diyakini sebagai pusat politik, budaya, dan ekonomi wilayah China.

Dalam ekskavasi itu, sejumlah laki-laki yang lebih tinggi ditemukan di kuburan yang lebih besar.

Diperkirakan, hal tersebut dilakukan karena mereka memiliki status lebih tinggi dan memiliki akses terhadap makanan yang lebih baik.

4 dari 4 halaman

Temuan Kerangka Bayi di Rusia

Lain lagi di Rusia, para tim arkeologi dan benda purbakala Rusia dikejutkan oleh sebuah penemuan. Kali ini berupa sebuah ukiran yang dipahat di tanduk rusa. Benda itu berada di dada kerangka bayi yang meninggal pada usia 12 bulan.

Penemuan tersebut berusia 4.500 tahun. Sebuah sisa sejarah tertua yang pernah mereka temukan.

 Kendati sudah berusia ribuan tahun, sisa cat berwarna merah dan biru masih terlihat. Menurut tim arkeolog kemungkinan benda itu melindungi jasad bayi dari ilmu hitam dan iblis.

Ukiran yang dianggap mainan oleh tim ahli itu berjumlah delapan. Masing-masih pahatan berupa burung, muka manusia, muka rusa dan beruang serta sebuah hewan karnivora.

Arkeolog percaya, tiap ukiran itu memiliki satu kesatuan arti. Temuan itu terletak di Danau Itkul yang tak jauh dari lembah sungai Minusinks.

Menurut arkeolog Andrey Polykov dari Institute for the History of Material Culture di Akademi Sains Rusia dan Yuri Esin, dari Khakassian Institute Riset, kerangka bayi dan ukiran itu merupakan bagian dari kebudayaan Okunev yang pernah ada pada tahun milienium ketiga Sebelum Masehi.

"Kemungkinan mereka adalah bagian dari mainan-mainan si bayi. Adapun gaya ukiran itu berasal dari kebudayaan Okunev," kata Polykov seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis (24/12/2015).

"Mainan bayi itu sekaligus benda-benda yang dianggap melindungi si bayi dari kekuatan hitam dan iblis," tambahnya lagi merujuk pada sejarah kuno kebudayaan tersebut.

Di sekeliling kerangka bayi, juga ditemukan kalung, anting dan sebuah mahkota kecil yang diletakkan di kepalanya.

"Temuan-temuan itu merupakan bagian dari ritual penguburan. Dipercaya agar arwah si bayi tak kesepian karena telah membawa mainan selama dia hidup saat menuju dunia baru. Juga sekaligus pelindung dari kekuatan jahat," tambah para ahli.