Sukses

Turis Makin Bebas di Jepang Usai Aturan COVID-19 Dilonggarkan

Jepang mulai melonggarkan aturan perjalanan COVID-19, termasuk bagi pendatang luar negeri.

Liputan6.com, Tokyo - Pemerintah Jepang telah melonggarkan aturan COVID-19 bagi pendatang. Ada juga skema subsidi bagi para traveler lokal. Industri pariwisata Jepang pun mulai bangkit kembali. 

Dilaporkan Kyodo, Selasa (18/10/2022), pemerintah Jepang sedang menerapkan "hidup dengan virus corona" dan berusaha membangkitkan ekonomi sembari mencegah penyebaran COVID-19. Sejumlah titik wisata di Jepang menunjukkan peningkatan pengunjung pada Sabtu (15/10).

Jepang mencabut batas masuk 50 ribu orang per hari, serta larangannya traveler individual dan perjalanan yang tidak direncanakan. Turis asing pun semakin bebas di Jepang.

Pengunjung asing pun sudah terlihat, seperti di Prefektur Mie. Bagi turis asing, ini adalah kunjungan pertama setelah pandemi dimulai.

Seorang turis bernama Stephan Paletzki (49) di distrik Okage Yokocho berkata dirinya biasanya berkunjung tiap tahun ke Jepang sebelum pandemi. Ini adalah pertama kalinya ia ke Jepang dalam tiga tahun terakhir.

Ia mengaku di Swiss warga sudah tidak pakai masker, tetapi ia mengenakan masker di Jepang. Selain itu, Paletzki berkata sudah mendapat tiga vaksin COVID-19.

Pada Sabtu lalu, warga juga ramai-ramai berkumpul di East Japan Railway Co. di Tokyo untuk menunjuk bagian barat Jepang.

Seorang pegawai di Prefektur Chiba menyebut turis asing sudah mulai terlihat lagi seperti sebelumnya.

"Saya melihat beberapa turis asing, dan rasanya seakan kehidupan pra-pandemi telah kembali," ujar Shinya Kato (27).

Kato mengakui bahwa kemungkinan ada gelombang COVID-19 lagi, sehingga ia ingin memakai kesempatan sebaik-baiknya saat angka virus masih rendah.

"Mungkin ada gelombang lain nanti, jadi saya ingin menikmati diri saya sebisa mungkin sementara penyebaran virusnya masih rendah," ujar Kato yang juga jalan-jalan dengan para sahabatnya ke wilayah Kansai di selatan Jepang.

2 dari 4 halaman

Vaksin Bivalen Efektif Hadang dari Serangan COVID-19 Awal dan Varian Baru seperti Omicron

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, kasus COVID-19 saat ini didominasi oleh varian Omicron.

Belum lama ada pula subvarian Omicron terbaru yang disebut XBB. Berkembangnya varian COVID-19 membuat produsen vaksin juga melakukan perkembangan pada vaksin yang diproduksi. 

Sebelumnya, vaksinasi COVID-19 sudah dimulai di dunia pada Desember 2020. Vaksin-vaksin ini dibuat ketika varian Omicron belum ada.

“Karena itu berbagai produsen vaksin kini mulai memodifikasi vaksinnya dan beberapa negara juga akan mulai menggunakan jenis vaksin terbaru yang disebut bivalen,” ujar Tjandra kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks, Senin (17/10).

“Bi artinya dua, karena memang vaksin baru ini dapat memberi proteksi terhadap varian Omicron dan juga varian COVID-19 awal yang ada sejak tahun 2020 lalu.”

Salah satu negara yang sudah menyediakan vaksin jenis terbaru ini adalah Inggris. Merek awal yang akan digunakan di negara ini adalah vaksin baru dari Moderna. Vaksin baru ini disebut dapat memberi pencegahan dan menimbulkan respons imun pada Omicron (BA.1) dan juga strain original tahun 2020 yang lalu.

Bahkan pada analisis ilmiah mendalam, vaksin ini juga dapat menghasilkan imun respons pada Omicron sub-variants BA.4 and BA.5.

Dalam setiap dosis vaksin bivalen yang bernama Spikevax bivalent Original/Omicron, setengah dosisnya (25 mikrogram) menargetkan untuk virus COVID-19 tahun 2020. Kemudian, setengah dosis lainnya (25 microgram) untuk menangani varian Omicron.

3 dari 4 halaman

Sudah Disetujui

Vaksin terbaru ini sudah disetujui oleh Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) pada 15 Agustus 2022.

Vaksin bivalen ini disetujui untuk digunakan sebagai booster pada dewasa 18 tahun ke atas, sejalan dengan bukti ilmiah keamanan, mutu dan efektifitasnya.

Dalam hal monitoring keamanan, maka vaksin terbaru ini efek sampingnya kurang lebih sama dengan vaksin Moderna yang sudah ada sebelumnya. Biasanya, efek samping ringan dan pulih sendiri serta tidak ada efek samping yang berat. 

Dua hari sesudah persetujuan MHRA, tepat pada 17 Agustus 2022, British Medical Journal (BMJ) juga mempublikasi artikel tentang hal ini. Artikel ini berjudul COVID-19: UK Will Roll Out Moderna’s Omicron BA.1 Vaccine as Part of Autumn Booster Programme.

Kemudian, pada 25 Agustus 2022 Inggris mengeluarkan protokol pelaksanaannya, dalam bentuk National protocol for Spikevax® bivalent Original/Omicron. Tahap berikutnya adalah penentuan oleh National Health Service (NHS England) tentang kelompok risiko tinggi yang mana yang akan dapat prioritas awal mendapat vaksin terbaru ini.

4 dari 4 halaman

Bersiap Masuk Endemi, Tingkat Vaksinasi Covid-19 RI Peringkat 5 Dunia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, optimistis Indonesia segera masuk dalam status endemi Covid-19. Kendati begitu, pemerintah disebutnya bakal terus memaksimalkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Optimisme itu dipancarkannya berkat akselerasi program vaksinasi Covid-19, membuat angka penularan virus corona dan varian turunannya terus mengecil. 

"Dalam pandemi covid, kasus Omicron ini relatif sudah turun. Untuk vaksinasi Indonesia ada di peringkat kelima, dengan dosis vaksinasi tertinggi, salah satu terbanyak di Dunia," ujar Menko Airlangga dalam forum Economic Outlook 2023 yang digelar Sinarmas, Senin (17/10/2022).

"Kita melihat kasus harian di angka 1.678 per 15 Oktober kemarin. Berdasarkan data Rt global, rata-rata di angka 1. Sehingga tentu pemerintah bisa melihat bahwa bisa dipersiapkan langkah-langkah menuju endemi," jelasnya.

Kendati begitu, Airlangga menyatakan, pemerintah bakal terus mendorong berbagai kebijakan, terutama dalam melonggarkan mobilitas masyarakat. Khususnya pada berbagai kebijakan fiskal yang berfungsi sebagai shock absorber, stabilitasi harga dengan administered price.

"Peningkatan SDM dengan berbagai program, antara lain Prakerja, pengembangan UMKM, termasuk program menaik kelaskan UMKM, salah satunya di bidang agriculture dengan pendekatan close look," ucap dia.

Upaya itu tercermin dari realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dimana hingga 30 September 2022 mencapai angka 50,3 persen dari total anggaran Rp 455,6 triliun.

Airlangga menekankan, pemerintah bakal memaksimalkan alokasi tersebut agar situasi ekonomi nasional bisa pulih seutuhnya dari pandemi Covid-19.

"Pemerintah terus mendorong agar kebijakan yang dilakukan. Terutama program pemulihan ekonomi nasional dilihat dari realisasi daripada anggaran PEN yang dialokasikan Rp 455,6 triliun, ini sudah dicapai sebesar 50,3 persen, atau sebesar Rp 229,17 triliun di September 2022," tuturnya.