Liputan6.com, Parana - Enam orang termasuk dua anak kecil tewas akibat banjir dan tanah longsor dipicu oleh hujan lebat yang melanda negara bagian Parana, Brasil selatan.
Dikutip dari laman Xinhua, Kamis (20/10/2022), selama tujuh hari terakhir hujan melanda wilayah tersebut dan kemudian dilanda banjir serta longsor, kata badan pertahanan sipil negara itu.
Baca Juga
Nicolas Rodrigues yang berusia delapan bulan dan Nicole Luiza Rodrigues yang berusia enam tahun meninggal setelah mobil orang tua mereka tersapu banjir di Kota Pato Branco.
Advertisement
Informasi kematian itu disampaikan oleh sebuah kata badan berwenang setempat dalam sebuah laporan.
Sementara, orang tua dari anak yang meninggal berhasil diselamatkan.
Empat lainnya tenggelam di sungai yang meluap di daerah pedesaan Nova Laranjeiras, kata juru bicara pertahanan sipil kepada Xinhua.
Sekitar 38 kota di Parana terkena dampak, dan 2.257 orang terpaksa mengungsi, kata badan tersebut.
Hujan deras menyebabkan lembah di dekat Sungai Parana ditutup. Otoritas juga menangguhkan kunjungan ke lokasi wisata Taman Nasional Iguazu selama akhir pekan.
Banjir di Brasil Mei 2022
Sedikitnya 28 orang tewas pada Sabtu (28/5) di Brasil akibat hujan lebat yang selama beberapa hari mengguyur kawasan metropolitan Recife, Ibu Kota negara bagian Pernambuco, kata pihak berwenang.
"Dalam 24 jam belakangan, terdapat 28 kematian," kata Pertahanan Sipil dalam pernyataan.Peristiwa yang paling dramatis terjadi pada pagi hari ketika 19 orang tewas dalam tanah longsor hebat di permukiman Jardim Monteverde, di perbatasan antara Recife dan kotamadya Jaboatao dos Guararapes.
Laporan Korban pada Mei 2022
Dilansir dari laman VOA Indonesia, Senin (30/5/2022), enam lainnya tewas dalam tanah longsor lain di kotamadya Camaragibe. Dua tewas di Recife dan lainnya di Jaboatao dos Guararapes.
Jumlah korban tewas di negara bagian itu sejak hujan mengguyur Selasa malam (24/5), kini menjadi 33 orang.
"Lima kematian lain terjadi dalam badai hari Selasa (24/5)," kata pernyataan itu, tanpa merincikannya.
Menurut media setempat, tiga tewas akibat tanah longsor di Olinda, dan orang keempat tewas setelah jatuh ke dalam sebuah kanal, juga di Olinda.
Hujan lebat telah memaksa hampir 1.000 orang untuk lari dari rumah mereka karena banjir dan tanah longsor.Â
Advertisement
Banjir Sebelumnya
Tanah longsor dan banjir sebelumnya terjadi disebabkan oleh hujan lebat pada Selasa (15/2) di kota Petropolis Brasil, negara bagian Rio de Janeiro.
Menurut otoritas pertahanan sipil Rio de Janeiro, setidaknya 400 petugas pemadam kebakaran bekerja dengan personel Angkatan Darat untuk mencari korban selamat.
Pihak pemadam kebaran melaporkan bahwa sebagian besar Petropolis hancur oleh erosi dan banjir.
Hujan lebat sejak Selasa di kota pegunungan, yang terletak sekitar 68 km sebelah utara kota Rio de Janeiro, memicu lebih dari 50 wilayah tanah longsor.
Lebih dari 500 keluarga dievakuasi, sementara jaringan listrik dan pasokan air minum masih terpengaruh oleh bencana ini.
Korban tewas akibat banjir dan longsor di Petropolis Brasil, negara bagian Rio de Janeiro dilaporkan mencapai 105 jiwa.
Terbitkan Status Darurat
Kantor wali kota Petropolis terus mengantisipasi bencana ini dan mengeluarkan peringatan kepada penduduk tentang kemungkinan curah hujan lebih banyak dalam 48 jam ke depan.
Sementara itu, Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi Brasil mengindikasikan bahwa risiko erosi baru "sangat tinggi".
Lantaran hujan lebat meningkatkan tingkat kelembapan tanah, yang pada gilirannya menghasilkan kemungkinan curah hujan skala besar baru.  Â
Advertisement