Sukses

Anggota ISIS Serang Pasukan Kurdi Pakai Bom, 2 Perwira Dilaporkan Tewas

Dua perwira dari pasukan komando Kurdi tewas dan tujuh pasukan komando lainnya terluka pada Rabu kemarin dalam serangan bom di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak.

Liputan6.com, Baghdad - Dua perwira dari pasukan komando Kurdi tewas dan tujuh pasukan komando lainnya terluka pada Rabu kemarin dalam serangan bom di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak, kata satu pihak keamanan Kurdi.

Dikutip dari laman Xinhua, Kamis (20/10/2022), serangan itu terjadi ketika sebuah bom pinggir jalan, yang ditanam oleh anggota ISIS meledak di dekat sebuah kendaraan yang membawa pasukan komando yang berafiliasi dengan pasukan keamanan Kurdi yang dikenal sebagai Peshmerga.

Informasi ini didapatkan dari sumber yang tak menyebutkan identitasnya kepada Xinhua.

Sumber tersebut mengatakan, pasukan tersebut sedang melakukan operasi untuk memburu militan ISIS di daerah terjal di bagian selatan provinsi Sulaimaniyah di timur laut Irak.

Dia mengatakan, ledakan itu menghancurkan kendaraan, menewaskan dua petugas dan melukai tujuh pasukan komando di dalamnya.

Akam Omer, komandan pasukan komando Peshmerga, termasuk di antara yang terluka, kata sumber tersebut.

Sama dengan hari kejadian, intelijen Irak berkoordinasi dengan Badan Kontra-Terorisme regional di provinsi Sulaimaniyah, menangkap enam tersangka yang dicari karena aksi teroris tersebut.

Kala itu, para pelaku tengah bersiap untuk melarikan diri dari negara itu, demikian laporan dari Komando Operasi Gabungan Irak dalam sebuah penyataan.

Selama beberapa bulan terakhir, pasukan keamanan Irak telah melakukan operasi terhadap anggota ekstremis untuk menindak aktivitas intensif mereka.

Situasi keamanan di Irak telah membaik sejak kekalahan ISIS pada tahun 2017.

Namun, sisa-sisanya telah melebur ke pusat-pusat kota, gurun dan daerah-daerah terjal, sering melakukan serangan terhadap pasukan keamanan dan warga sipil.

2 dari 4 halaman

Bom Meledak di Tempat Les Afghanistan

Setidaknya 19 orang tewas dalam serangan bom di Kabul, Afghanistan pada September 2022.

Serangan terjadi di pusat pendidikan Kaaj yang berada di area Dash-e-Barch, sebelah barat Kabul.

Dilaporkan BBC, para pelajar sedang belajar di tempat les tersebut untuk mempelajari tes masuk perguruan tinggi. Banyak orang di daerah itu berasal dari etnis minoritas Hazara yang kerap menjadi sasaran serangan.

Rekaman dari media lokal dan media sosial menampilkan banyak tubuh-tubuh tertutup kain dijejerkan di lantai rumah sakit. Para anggota keluarga pun tampak terpukul akibat kejadian ini.

Kaaj merupakan institusi privat yang mengajarkan anak laki-laki dan perempuan. Kebanyakan sekolah perempuan di Afghanistan telah tutup setelah Taliban berkuasa pada Agustus 2021, tetapi sejumlah sekolah swasta masih buka.

Belum ada kelompok yang bertanggung jawab atas kejadian ini.

Sebelumnya, Hazara yang mayoritas Syiah kerap menjadi sasaran persekusi oleh Taliban dan ISIS. Taliban juga menganut aliran Sunni.

Kementerian Dalam Negeri Taliban telah mengecam serangan ini dan telah memerintahkan tim keamanan untuk ke lokasi.

Jubir Kemdagri Taliban, Abdul Nafy Takor, berkata penyerangan ini menandakan kekejaman yang tak manusiawi, serta kurangnya moral.

Amerika Serikat juga mengecam serangan ini.

"Menarget ruangan yang dipenuhi murid-murid yang sedang ujian adalah tindakan memalukan. Semua murid seharusnya bisa menuntut ilmu dengan damai dan tanpa ketakutan," ujar Karen Decker, charge d'affaires dari Misi AS di Afghanistan.

3 dari 4 halaman

Serangan Bom Mobil Masjid di Afghanistan Saat Salat Jumat, 7 Orang Tewas

Sepekan lalu, sebuah mobil yang penuh dengan bahan peledak meledak di luar sebuah masjid saat salat Jumat yang dihadiri oleh Taliban di Kabul, Afghanistan. Akibatnya, tujuh orang tewas, kata Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Jumat 23 September 2022.

Ledakan itu terjadi di depan masjid Wazir Akbar Khan, tidak jauh dari bekas Zona Hijau yang dibentengi yang menampung banyak kedutaan asing dan NATO sebelum Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (24/9).

Masjid itu kini sering dihadiri oleh komandan dan pejuang senior Taliban. Juru bicara kementerian dalam negeri Abdul Nafy Takor mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya tujuh orang telah tewas dan 41 lainnya terluka, termasuk anak-anak.

 

4 dari 4 halaman

Semua Korban Sipil

Rumah Sakit Darurat yang dikelola LSM Italia mengatakan telah menerima 14 orang dari ledakan itu, empat di antaranya tewas pada saat kedatangan.

"Ledakan itu terjadi ketika jamaah sedang menuju rumah," kata Takor, seraya menambahkan bahan peledak itu ditempatkan di dalam mobil.

"Semua korban adalah warga sipil, jumlah pastinya belum jelas," kata juru bicara kepolisian Kabul Khalid Zadran.

Gambar-gambar yang belum diverifikasi yang diposting di media sosial menunjukkan sebuah mobil yang hancur terbakar di jalan di luar masjid.