Liputan6.com, Jakarta - Mesin cuci piring Anda dapat melakukan sejumlah hal yang mengesankan. Namun ada tapinya.
Satu hal yang kurang mampu mereka kerjakan adalah mengeringkan piring sebaik yang bisa dilakukan oleh tangan.
Jika Anda menyukai kenyamanan yang ditawarkan oleh mesin pencuci piring tetapi tidak suka menyentuh piring, maka ada cara mudah untuk membuat piring Anda kering usai dicuci.
Advertisement
Menurut brunchwithbabs, rahasia piring bebas tetesan air adalah memasukan handuk kering ke dalam mesin tersebut sebelum proses pengeringan.
Setelah mesin Anda selesai mencuri, masukan handuk kering dengan posisi digantung dekat penutup mesin.
Tutup dan tunggu beberapa menit sebelum mengeluarkan piring, seperti dikutip dari Mentalfloss, Kamis (20/10/2022).
Saat tiba waktunya untuk memindahkan piring ke rak makan, piring akan tampak kering dan bersih berkilau.
Cara semacam ini bukan soal keajaiban semata. Sebagian besar air yang terakumulasi pada piring bersih berasal dari uap di dalam mesin pencuci piring yang mengembun setelah siklus mencuci berakhir.
Dengan segera memasukkan handuk ke dalam mesin, Anda membiarkan uap itu beralih ke tempat lain, yaitu ke handuk kering.
Handuk atau kain kering kemudian menyerap sebagian besar tetesan air tanpa memerlukan tenaga kerja manual dari Anda.
Meskipun kemampuan pengeringannya dipertanyakan, mesin pencuci piring ternyata sangat efisien. Mencuci piring di mesin sebenarnya menghemat lebih banyak air daripada mencuci dengan manual.
Manfaat Mencuci Piring dengan Dishwasher
Di masa pandemi ini, beberapa waktu lalu kita lebih banyak beraktivitas dalam rumah. Situasi itu memicu masyarakat untuk menikmati makanan dan camilan lebih banyak. Itu artinya, mencuci alat makan seperti mencuci piring menjadi tugas yang menumpuk.
Melihat situasi yang hadir tersebut, Bosch kembali mengingatkan akan kegunaan produk dishwasher atau mesin pencuci piring yang dimilikinya. Belum lagi wajan serta panci yang habis dipakai untuk memasak.
Untuk membereskannya, mungkin Anda butuh waktu atau justru tidak sempat menghampiri dapur. Apalagi, dengan setumpuk cucian piring yang bikin waktu Anda makin tersita untuk melakukan pekerjaan rumah.
Salah satu solusinya adalah di dapur Anda ada dishwasher, yang bisa mengurangi beban pekerjaan mencuci piring maupun peralatan makan lainnya, sehingga waktu Anda bisa diefektikan untuk aktivitas lain. Menurut Ernestine Mikha, Kitchen Retail Manager Bosch Home Appliances Indonesia, pekerjaan rumah tangga yang tertunda, khususnya mencuci piring bisa memberi ketidaknyamanan.
Ia menambahkan, jika alat makan yang dan keseluruhan dapur yang tertunda dicuci akan menjadi tidak higienis. Kondisi seperti itu tentu sangat dihindari di masa pandemi seperti saat ini.
"Dengan dishwasher, kita jadi punya lebih banyak waktu untuk menjalankan aktivitas lain. Misalnya, menemani anak belajar daring, quality time bersama keluarga, atau bekerja daari rumah lebih fokus. Selain itu ada beberapa keunggulan lain menggunakan mesin pencuci piring," terang Mikha dalam jumpa pers Bosch Black Collection di The Hall Senayan City, Jakarta Pusat, Kamis (29/5/2022).
Setidaknya ada enam alasan mengapa setiap dapur perlu mesin mencuci piring atau dishwasher:
Advertisement
1. Lebih Hemat Energi
Ada anggapan bahwa menggunakan mesin pencuci piring akan boros listrik. Padahal, dishwasher umumnya dirancang hemat energi. Mesin cuci piring Bosch, misalnya, ternyata hanya membutuhkan sekitar 0,67 kWh per siklus cuci (mode pencucian Eco).
2. Hemat 2 Galon Air
Mencuci piring dengan tangan ternyata membutuhkan sekitar 40 liter air. Sementara, menggunakan dishwasher bisa menghemat hingga 33,5 liter air per siklus bilas. Dibandingkan mencuci piring dengan tangan di bawah air mengalir, menggunakan dishwasher bisa menghemat hampir 2 galon air mineral (per galon berisi sekitar 19 liter).
3. Bebas Residu Kimia
Spons cuci piring bekas pakai merupakan sarang E.coli dan Salmonella (jenis bakteri yang memicu keracunan). Berbeda dengan mencuci piring manual, dishwasher mampu membunuh kuman melalui penggunaan air panas.
Di mesin pencuci piring Bosch misalnya, fitur HygienePlus-nya berfungsi melakukan pencucian dengan air panas hingga 70 derajat sehingga peralatan makan dan masak Anda lebih higienis. Bahkan, bukan hanya membunuh kuman dan bakteri, dishwasher Bosch juga menghilangkan residu kimia dari sabun cuci piring.
"Terkadang kalau habis dicuci secara manual, piring terasa masih bau sabun, tapi hal itu tak akan terjadi kalau bisa menggunakan dishwasher," kata William K Patty, Principal Interior Designer Hadiprana Design, dalam kesempatan yang sama.
4. Noda Bandel Menghilang
Masakan gulai atau opor sering menyisakan gumpalan lengket di dasar dan tepian mangkok. Atau, bagi penyuka makanan Italia, wadah bekas membuat lasagna seringkali menyisakan pinggiran keju yang mengeras.
Anda sudah bisa membayangkan episode menyuci piring yang ribet? Dishwasher membantu Anda berdamai dengan noda-noda nakal itu. Pancaran air bertekanan tinggi mampu membersihkan keseluruhan permukaan alat makan, termasuk sudut dan celah yang sulit dijangkau dengan metode cuci piring manual.
5. Tidak Melewatkan Momen Berharga
Saat ini situasi memang sudah membaik meski pandemi belum sepenuhnya berlalu. Momen ini banyak dimanfaatkan untuk bertemu dengan anggota keluarga maupun sahabat setelah sekian lama tidak bertemu secara langsung.
Ketika keluarga harus dan memungkinkan berkumpul, tentu sangat disayangkan kalau waktu kitra terbuang untuk mencuci piring.. Dengan adanya dishwasher, Anda bisa lebih fokus menikmati momen kumpul bersama orang-orang terdekat, menjadikan kesempatan itu semakin istimewa.
6. Hemat Waktu
Anda hanya perlu waktu sekitar 15 menit untuk memasukkan atau mengeluarkan peralatan makan kotor ke atau dari dishwasher. Sebaliknya, dengan jumlah piring kotor yang sama, total waktu yang kamu gunakan mencapai sekitar 60 menit.
Artinya, Anda bisa menghemat waktu sampai 45 menit per siklus. Dengan begitu, ada 210 jam waktu luang per tahun atau setara delapan hari liburan. Berkat menggunakan dishwasher, Anda ternyata jadi punya lebih banyak waktu luang.
Advertisement