Sukses

Profil Liz Truss, PM Inggris yang Mundur Tak Lama Setelah Lepas Jasad Ratu Elizabeth II

PM Inggris Liz Truss mundur. Ia adalah PM Inggris terakhir yang mendapat restu berkuasa dari Ratu Elizabeth II.

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengumumkan bahwa dirinya mundur, padahal baru 45 hari menjabat. Liz Truss adalah perdana menteri terakhir yang mendapat restu Ratu Elizabeth II sebelum ia meninggal dunia pada 8 September 2022. 

Keputusan mundurnya Liz Truss karena ia merasa kebijakanya tidak mencapai target untuk memakmurkan masyarakat. Ia juga telah bicara kepada Raja Charles III bahwa ia memutuskan untuk resign sebagai perdana menteri. 

Liz Truss menjadi perdana menteri setelah menang pemilihan di Partai Konservatif untuk mencari pengganti Boris Johnson yang juga mundur. 

Lahir dengan nama Mary Elizabeth Truss di Oxford pada 1975, Truss berasal dari keluarga yang dia sendiri sebut sebagai "berada di sebelah kiri Partai Buruh," oposisi sosialis utama. Dia dibesarkan di beberapa bagian Inggris yang secara tradisional tidak memilih Konservatif, berpindah-pindah antara Skotlandia dan utara Inggris.

Truss merupakan anak dari ayahnya yang seorang profesor matematika dan ibunya yang merupakan seorang perawat.

Sebagai seorang gadis muda, ibunya melakukan pawai untuk Kampanye Perlucutan Senjata Nuklir, sebuah organisasi yang menentang keras keputusan pemerintah Thatcher untuk mengizinkan hulu ledak nuklir AS dipasang di RAF Greenham Common, sebelah barat London, seperti dikutip dari laman BBC World.

Keluarganya pindah ke Paisley, di sebelah barat Glasgow, ketika Truss berusia empat tahun.

Berbicara kepada BBC Radio 4's Profile, saudara laki-lakinya mengatakan bahwa keluarga itu senang bermain permainan papan, tetapi Truss muda benci kalah dan sering menghilang daripada mengambil risiko tidak menang.

2 dari 3 halaman

Lulusan Oxford

Liz Truss terpilih menjadi perdana menteri Inggris pada Senin (5/9/2022). Ia menggantikan Boris Johnson yang harus mundur akibat berbagai skandal. 

Dalam pengumuman Senin siang waktu Inggris, Liz Truss datang ke acara pengumuman di Westminster dengan pakaian ungu. Wanita itu menjadi perdana menteri ke-15 di era Ratu Elizabeth II. 

Ia berterima kasih pada Partai Konservatif, keluarga, sahabatnya, serta memberikan penghormatan kepada lawannya: Rishi Sunak. Tak lupa, ia memuji Boris Johnson yang disebut sukses di krisis Brexit serta tegas melawan Rusia.

"Saya ingin berterima kasih pemimpin yang keluar, sahabat saya, Boris Johsnon," ujar Liz Truss.

"Saya akan memerintah sebagai seorang Konservatif," tegasnya. Ia juga berjanji akan memenangkan pemilihan umum 2025.

Terpilihnya Liz Truss menandakan perempuan ketiga yang menjadi perdana menteri Inggris setelah Margaret Thatcher (The Iron Lady) dan Theresa May. 

Tiga perempuan itu juga sama-sama lulusan Universitas Oxford. Liz Truss lulus dari Merton College, jurusannya adalh Filosofi, Politik, dan Ekonomi. 

Berdasarkan informasi situs Merton College, Liz Truss kuliah pada tahun 1993-1996. Ketika kuliah, ia juga presiden dari perkumpulan Liberal Democrat di Oxford. 

3 dari 3 halaman

Pernah Ketemu Gojek

Pada November 2021, Liz Truss yang menjabat sebagai perdana menteri sempat menemui 10 pengemudi Gojek ketika berkunjung Indonesia. Truss mengaku ingin bertemu dengan para mitra Gojek.

Liz Truss datang ke Indonesia pada 11-12 November 2021. Sektor digital merupakan salah satu fokus dalam kunjungannya.

Pihak Kedubes Inggris di Jakarta berkata pertemuan ini adalah inisiatif dari Menlu Truss karena ingin melihat langsung orang-orang yang terlihat dalam sektor digital di Indonesia.

"(Menlu Truss) meminta untuk bertemu dengan pengemudi GoJek - karena semua orang memiliki nilai, dan semua orang Indonesia akan dibutuhkan untuk menopang pertumbuhan Indonesia dan mencapai potensi besar Indonesia," ujar pihak Kedubes Inggris.

Ketika di Jakarta, Liz Truss juga bertemu dengan Presiden Jokowi, Menlu Retno Marsudi, Kepala BSSN Hinsa Siburian, dan Kepala BNPT Boy Rafli Amar.

Liz Truss menyorot agar teknologi masa depan seperti 6G bisa berkembang sesuai prinsip dunia yang bebas. Keterlibatan Indonesia juga dibahas Truss. 

Hal itu disampaikan Truss ketika konferensi pers bersama Menlu Retno Marsudi.

"Kita ingin bekerja sama dengan Indonesia di area cyber dan juga teknologi generasi selanjutnya, baik itu 5G, 6G, atau begitu pula area-area seperti kecerdasan buatan dan kuantum," jelas Truss di Jakarta.