Liputan6.com, Jakarta - Acara fesyen paling bergengsi di Indonesia, Jakarta Fashion Week (JWF) juga akan dimeriahkan oleh Desainer Australia Denni Francisco. Ia tak sendiri, melainkan menggandeng dua alumni dari Negeri Kanguru.
Menurut informasi dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Rabu (26/10/2022), perancang asal Melbourne ini akan memamerkan koleksi terbarunya dari label mode ramah lingkungan Ngali di Peragaan Busana Australia yang diselenggarakan oleh Kedubes Australia Jakarta dan Global Victoria. Acara tersebut digelar pada Sabtu 29 Oktober.
Baca Juga
Melalui kolaborasi kontemporernya dengan seniman penduduk asli Australia, Ngali membawa seni suku Aborigin dan suku Kepulauan Selat Torres ke panggung dunia melalui media pakaian dan tekstil.
Advertisement
Ngali akan tampil bersama label Indonesia Kraton, yang dikenal dengan kain mewah serta teknik menjahit yang halus, dan Ferderich Herman, desainer yang berdedikasi untuk menciptakan desain minimalis dengan sentuhan feminin.
Para desainer di balik dua label Indonesia ini, Auguste Soeastro dan Ferderich Herman, juga merupakan alumni Australia ternama, yang mengenyam pendidikan di institusi kelas dunia di Australia seperti University of Sydney, Australian National University dan Queensland University of Technology.
"Koleksi yang dipamerkan pada Peragaan Busana Australia tahun ini mencerminkan keunggulan kreatifitas Australia dan Indonesia dalam bidang fesyen,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM.
"Ini adalah contoh dinamis dari apa yang mungkin terjadi ketika desainer dan pengusaha terbaik kita berkolaborasi.”
Ini adalah tahun kelima desainer Australia berpartisipasi di Jakarta Fashion Week (JFW), hal ini menggambarkan hubungan erat antara sektor kreatif kita.
Industri fesyen dan tekstil sangat penting bagi perekonomian Australia dan Indonesia. Di Australia, industri tekstil berkontribusi sekitar 265 triliun rupiah bagi perekonomian nasional. Pada 2019, industri tekstil Indonesia bernilai hampir 390 triliun rupiah.
Minggu ini, Denni Francisco, bersama dengan Jakarta Fashion Hub dan BINUS Northumbria School of Design, juga akan mengadakan serangkaian diskusi dengan mahasiswa mode dan desain untuk membahas industri fesyen yang berkelanjutan.